Bagian 30💕

1K 50 0
                                    

Happy reading, hope you all guys like this part 😘.

Saat mereka masih asik menertawakan R, bahkan Luna sudah berulang-ulang memutar video itu sampai lupa dengan tugas kuliahnya.

Tiba-tiba seseorang datang, memecah keriuhan itu menjadi hening.

"Hai, ha-halo semua." Sapa orang itu sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, dia jadi merasa tidak enak karena sudah membuat suasana menjadi canggung, mungkin.

"Halo semua." Sapa orang itu lagi, tapi masih tidak ada jawaban juga, dia jadi bingung.

Orang itu menghentakkan kakinya kesal, lalu tanpa mempedulikan empat orang bengong yang memandangnya tanpa berkedip.

Dia berjalan menuju kearah R, duduk disebelah R dan menghembuskan napasnya berat.

Bahkan empat orang itu terus mengikuti gerak-geriknya masih dengan tidak berkedip, nggak perih apa itu mata?, semoga saja ada lalat yang lewat terus masuk kedalam salah satu mulut mereka, doanya dalam hati.

R yang sedari tadi memang tidak ikutan bengong dan terkejut, dia hanya memasang wajah santainya, menyinggungkan senyum manisnya untuk orang yang saat ini sudah duduk manis disampingnya.

"Apa kabar adik lima menitku?" Tanya orang itu kepada R.

"I am ok kakak lima menitku." dan mereka langsung berpelukan erat.

"Najis, lebay banget dah lo berdua." komen Bayu yang baru tersadar dari prosesi bengongnya.

"Kak R kok ada dua?" Tanya Riri bingung.

"Wahhhh pacar gue ada dua." Kali ini Luna yang berbicara, membuat R langsung melepaskan pelukannya dan melayangkan tatapan tajamnya kepada Luna.

"Ini apa kepala gue yang lagi pusing
yah, kok gue lihat kak R jadi berbayang gini?" Rara ikut menyambar.

"Haha kenalin semuanya," Orang itu berdiri dan membenarkan kerah bajunya yang sedikit berantakan karna pelukan R tadi.  "Cih sok keren!" batin R.

"Ehemm, kenalin gue Rofi Refando kembarannya Refan Refando yang biasa kalian panggil R, yang bisa ganteng berkat gue mau bagi-bagi kegantengan gue ke dia." Yah, yang sudah membuat suasana riuh menjadi hening itu adalah Rofi.

"Dih jangan sok keren dah lo bang, cepet duduk!" R menarik baju Rofi hingga dia duduk kembali.

"Ini lagi lo semua, udahan ah bengongnya, kaya sapi ompong lo pada." Protes R. Mereka semua langsung tersadar.

"Ini kembarannya kak R?" Tanya Rara

"Kak R punya kembaran?" disambut oleh pertanyaan Riri

"Kok sama banget yah." sambung lagi mereka berdua dengan kompak.

Bayu jadi geleng-geleng kepala lihat tingkah Rara "Gebetannya ngapa ikut lola gitu dah?" Tanyanya dalam hati.

"Yah namanya juga kembar, pasti sama lah, kaya lo bedua beda aja!" Jawab R ngegas, sedangkan Rofi hanya nyengir kuda.

Nahh, Aldo kemana yah belum bersuara?

'Pletak'

Bayu menggetok kepala Aldo pelan menggunakan ponselnya "Do lo kan udah tau kalau si Rofi kembarannya si R, terus kenapa ikutan bengong juga dah?" Tanya Bayu.

"Hehe gue reflek, terus lo kenapa ikutan bengong juga tadi?"

"Gue terbawa suasana."

"Yeuuhhhh!" Aldo menonyor kepala Bayu kesal, lalu dibalas lagi oleh Bayu dan akhirnya mereka main toyor-toyoran kepala, Rara dan Riri sampai turun tangan untuk memisahkan mereka berdua.

Sedangkan Luna, dia masih tidak berkedip memandang dua orang yang sangat mirip itu.

"Hai sayang." R menarik hidung Luna hingga Luna jadi grogi dibuatnya.

"Kamu jangan bengong gitu, bikin aku pengen cium tau." Lanjut R.

"Iiiissshh sembarangan!" R terkekeh mendengar respon Luna "Eemm, ini yang namanya kak Rofi?" Tanya Luna.

Rofi langsung mengulurkan tangannya kepada Luna "Kenalin, gue Rofi Refando calon suami lo."

"Heh, enak aja lo!" R langsung menepis tangan Rofi, membuat Rofi terbahak. Sedangkan Luna, dia masih bingung, takut kekasihnya tertukar.

"Iyah, ini kembaran aku sayang, Rofi." Jawab R.

"Hai kak Rofi, ini aku Luna"

"Hemm pantas aja yah adik gue sampai tergila-gila sama lo, cantik gini haha," Ucap Rofi, membuat pipi Luna sedikit merona karna pujiannya.

"Iyah lah cantik, calon ibu dari anak-anak gue tuh!" Duhhh fix pipi Luna semakin memerah, gimana dong ini?, Luna dipuji sama dua cowok ganteng, huwaaaaaa... Luna sampai memegang pipinya yang bersemu itu.

"Lo ngapain kesini bang?, lo kan lagi diluar kota juga." Tanya R, sedangkan Luna masih tetap pada posisinya memandangi R dan Rofi, lucu sekali, pikirnya.

Dia kira, dia cuma punya sahabat yang kembar kaya Rara dan Riri doang, tapi sekarang tambah satu kembar lagi, ahhh Luna seneng deh.

"Iyah, gue sengaja kesini pengen ketemu lo, sebetulnya mau kemarin tapi banyak kerjaan, habisnya gue tersiksa udah dua malam nggak bisa tidur kepikiran terus sama lo, badan gue juga tiba-tiba aja pada sakit, pasti lo lagi sakit kan?" Selidik Rofi.

"Sekuat itukah ikatan batin mereka?, ahhh indahnya." Teriak gemas Luna dalam hati.

"hemmmm hah," R menghela napasnya "Iyah gue emang abis sakit, tapi sekarang udah nggak apa-apa kok."

"Nggak apa-apa gimana?, muka lo masih pada memar gitu. Pasti ulah mamah yah?"

"Gue males bahasnya." R segera memasang wajah masamnya agar Rofi mau mengganti pembahasan.

"Oke!, tapi lo udah ke dokter?" Tanya Rofi, dan R berhasil.

"Nggak perlu ke dokter, karna gue udah punya dokter cinta yang bisa nyembuhin segala macam penyakit." Jawab R sambil mengusap lembut puncak kepala Luna.

"Cih!, lebaynya adik gue..."

"Hahahahhaha"

R, Rofi dan Luna, mereka bertiga terus berbincang-bincang membicarakan tentang banyak hal.

Bermula dari proses pertemuan awal keluarga Luna dengan keluarga R, tentang R saat kecil, dan membicarakan soal mereka bertiga.

Mereka semua sudah terhanyut didalam dunia mereka, hingga Luna menemukan cara untuk membedakan antara R dan Rofi.

R memiliki tahi lalat yang sangat kecil dibawah mata sebelah kanan dan Rofi disebelah kiri, sangat kecil tapi Luna bisa melihatnya.

R agak sedikit cool sedang Rofi itu ramah banget, cara bicaranya pun berbeda.

Apa orang lain juga bisa melihat perbedaan itu?, atau hanya Luna saja?.

Mereka bertiga terus terhanyut didalam obrolan mereka, tanpa mempedulikan Bayu dan Aldo yang sudah terkulai lemas dan hampir tertidur karena lelah main toyor-toyoran dan adu mulut.

Sedangkan si kembar Rara dan Riri, mereka sudah tiduran di atas masing-masing sofa kecil karena lelah habis memisahkan dua anak kucing yang ribut.

Baik Luna, R ataupun Rofi tidak mempedulikan mereka, terutama Luna, saat ini dia hanya ingin terus mengamati dua orang di hadapannya yang sama persis itu, tidak tahu apa tujuannya, yang jelas dia hanya ingin mengamatinya.

Bersambung..

Berasa semakin absurd dah 😹. Soalnya aku butuh asupan semangat, betulan deh 😔.

Sorry yah...

Btw happy satnight 💕.

Salam Cutest_pnks 💕

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang