Bagian 13 💕

1.3K 60 0
                                    

Selamat membaca 💗

Pemandangan yang memang agak sedikit tidak biasa, membuat seluruh pasang mata menyoroti mereka saat masuk di gedung kesenian.

Jika biasanya hanya sosok R yang mereka lihat selalu bersama Luna dan kedua sahabat kembarnya itu jadi nyamuk kembar, tapi kali ini ada dua orang lagi yang mengawal mererka, apalagi ada wajah baru yang baru mereka lihat, wajah Aldo, yang membuat beberapa pasang mata mengisyaratkan pertanyaan siapa dia, sedangkan beberapa sorot mata lainnya sudah bisa menebak bahwa dia adalah pengikut barunya R.

R yang seantero kampus sudah tahu siapa sosok R, si peguasa.

Mahasiswa yang seharusnya sudah lulus tahun ini, mahasiswa yang selalu membuat onar sampai sempat diberi hukuman oleh pihak kampus dan malah milih buat nggak masuk selama satu semester.

Tapi R juga mahasiswa yang cerdas, selalu mendapatkan IPK dengan angka 4, semua juga tahu bahwa laporan hasil nilai R setiap semesternya selalu membentuk huruf A yang berbaris.

Si mahasiswa penguasa, sampai jadi presiden mahasiswa pun karena kuasanya, bahkan itu mutlak dan tidak dapat di bantah.

Siapa yang bisa membantahnya?, bahkan dosen yang terbilang tegas pun kalah saat adu argumen dengan R.

R memang mempunyai intelektual yang tinggi, dia berhasil diterima dikampus lagi pun, setelah menerima tantangan dari pak Rektor untuk mengikuti lomba debat bahasa Inggris mengenai IT, dan dia berhasil menjadi juara.

Sejak saat itulah dia semakin menjadi penguasa, dan dosen tidak berani menentangnya, karena mereka tahu, di balik sikap R yang selalu brutal sebenarnya dia mempunyai sifat yang baik dan tanggung jawab dalam dirinya.

Semua orang memang tahu tentang R, tahu tentang dunianya, tapi tidak tentang hidupnya yang sebenarnya menyimpan banyak kepahitan yang mendalam, hanya Bayu dan Aldo yang tahu, tidak orang lain, begitupun Luna.

Untuk itu, Bayu dan Aldo selalu membebaskan sahabatnya berbuat apapun yang dia mau, karena mereka tahu yang R lakukan bukan di sengaja, tapi hanya untuk menutupi rasa pahit dalam hidupnya.

“Ya udah masuk kelas gih sana, nanti kalau udah selesai kelas telepon gue yah.” R kembali mengacak poni Luna

“Iiiiissh kebiasaan!” protes Luna sambil merapihkan rambutnya

“Lo gemesin sih.” R mencubit kedua pipi Luna yang membuat si empunya langsung meringis.

“Lo juga yah Ra, Ri.” Bayu dan Aldo bicara secara bersamaan dengan seragam seperti kembar identik, membuat R menghentikan aktivitas tangannya yang masih mempertahankan pipi Luna dalam genggamannya.

Mata Luna dan R langsung menangkap basah Bayu dan Aldo yang sedang garuk-garuk kepala menutupi rasa gugupnya.

“Lo juga apa?” ledek R

“Telepon kita kalau udah selesai kelas, kalian udah punya nomor kita kan?” Jawab Bayu sambil menggaruk tengkunya yang tidak gatal.

Tanpa pikir panjang lagi si kembar langsung menjawab dengan kompak “Siap!” membuat Luna tertawa dengan mengeluarkan suara bulat karena bentuk pipinya yang masih dalam pertahanan kedua tangan R, membuat mulutnya berbentuk bulat.

R ikut tertawa, bukan mentertawakan kedua sahabatnya, tapi mentertawakan Luna yang semakin menggemaskan dan lalu membebaskan pipi Luna.

Luna hanya bisa mengelus pipinya “Iiiisshhh!”

“Udah ah, kita pergi yah, bye!

R langsung menggandeng kedua sahabatnya itu untuk pergi, yang sesekali masih melihat kebelakang, seakan tak rela menjauh dari Rara dan Riri, dan Luna hanya tertawa melihat sahabatnya yang sepertinya sebentar lagi akan lepas dari masa jomblo akut mereka.

My Mr R is YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang