"Kita nggak bakal cari masalah. Kalo anak buah lo nggak mulai duluan. Berani cari masalah, tapi malah manggil pahlawan kesialannya buat nolongin."

Zona berdicih. "Jadi terbukti, siapa yang LO-SER di sini." Cowok itu kembali menyeringai membuat laskar tertawa hambar.

"Kita liat ajah, siapa yang pantes disebut loser!"

Laskar memulai aksi yang sangat disukainya. Menghajar wajah-wajah yang sok-sokan menyeringai bak devil tapi hanyalah seorang pecundang jalanan yang bisanya berantem berjamaah.

Lemah!

Mereka saling memukul dan menjatuhkan lawannya masing-masing. Satu orang masing-masing mengambil lima lawan. Tanpa alat, hanya dengan tangan kosong.

Dengan santainya sambil mengunyah permen, Laskar melayangkan bogemannya ke wajah menyebalkan Zona. Dan tentunya dibalas langsung oleh cowok itu. Zona juga memiliki kemampuan yang lumayan walau masih jauh di bawah Laskar.

Dulu mereka bersahabat baik, tapi persahabatan mereka berakhir seperti ini hanya karena seorang cewek.

Cewek yang lama diincar oleh Zona, tapi malah menyukai Laskar.

Namun hal itu justru membuat Laskar tahu seberapa dangkal rasa solidaritas dan persahabatan seorang Zona.

***

Iris dengan kedua orang tuanya baru menghabiskan makan malam mereka di sebuah restoran. Katanya untuk permintaan maaf Gema karena akhir-akhir ini dia lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit.

Gema duduk di depan sebagai pengemudi. Sementara Iris dan Bundanya sedang bermesraan dan tertawa ria di jok belakang, membuat Gema cemberut dan sesekali menatap mereka kesal.

"Sebenarnya Papa siapa, sih? Supir?" kesal Gema melirik mereka dari kaca.

Iris dan Cahaya malah tertawa.

"Udah Pak supir fokus ajah nyetirnya. Salah-salah kita malah nabrak pohon lagi." Celutuk Cahaya lalu terkikik geli.

Gema memelototkan matanya.

"Jadi kalian anggap Papa ini supir kalian?"

"Iya!" balas Iris dan Cahaya cepat.

Mereka berdua tertawa renyah membuat Gema mendengus kesal dan meminggirkan mobilnya seketika.

"Bun, Lee Min-ho tambah ganteng yah?! Tapi Park Hyun Sik ganteng juga, kiyut gitu. Suka banget sama mereka." Seru Iris dan menunjukkan foto-foto oppa-oppa tampan itu.

Mereka berdua sibuk dengan acara fangirl-nya dan malah mengacuhkan Gema.

"Iya, emang. Tapi Bunda lebih suka sama Song Joong Ki." Celutuk Bundanya antusias.

"Ihh Bunda, Dia kan udah nikah."

"Yah nggak papa dong. Udah nikah juga masih ganteng ajah. Baby face gitu, suka deh."

Iris dan Cahaya kembali terkikik geli.

Gema menatap kedua perempuan itu dengan tatapan membunuh. Mereka belum menyadari kalau mobilnya sudah berhenti dan sekarang Gema menghadap pada mereka.

"Eh, Kemaren Kang Daniel pas acara apa itu yah, Bunda lupa. Sampe nangis gitu loh. Sayang yah, mereka udah bubar."

"Padahal dia gan..."

"Bunda?!"

Kedua perempuan itu mengalihkan pandangannya dan menaikkan sebelah alisnya.

"Kenapa?" tanya Cahaya santai.

LASKAR [Completed]✔️Where stories live. Discover now