Semua anak di kelas hanya bisa menguap dan menatap Pak Hadi dengan malas. Tak terkecuali Clarisa. Padahal pelajaran hari ini yang paling ia sukai adalah bahasa Inggris, karena biasanya guru itu akan memberikan lawak yang cukup mengocok perut para murid. Namun, kali ini sepertinya Pak Hadi tengah mode galau. Alhasil jika biasanya Clarisa merasa kecewa dengan adanya bel pulang, maka saat ini berbeda, gadis itu malah cukup semangat daripada harus mendengarkan suara Pak Hadi yang mirip dengan lagu pengantar tidur.

Terdengar notif sebuah pesan masuk, diiringi dengan getaran kecil pada ponsel Clarisa. Segera ia merogoh benda pipih itu yang kali ini ia masukkan di saku seragamnya. Dengan gerakan gesit, jari-jari Clarisa mulai membuka ponselnya yang ia beri sandi karena sering dimainkan oleh Cika dan selalu membuka aplikasi apa saja demi menemukan seorang Ardelian Ciko Narendra.

Sialan: Gue tunggu di parkiran, jangan kelamaan

Clarisa Deviani: Y

Segera Clarisa mematikan ponselnya dan menaruhnya kembali ke saku seragam. Ia menatap Cika yang kini juga ikut berhenti saat ia menghentikan langkahnya untuk melihat isi pesan dari Rio.

"Dari siapa, Ris?" tanya Cika dengan salah satu alis terangkat.

"Sialan, eh, maksudnya Rio."

Cika tertawa mendengarnya. Keduanya lalu melangkah secara beriringan. Mereka baru terpisah saat Clarisa berbelok ke parkiran, sesuai dengan permintaan Rio tadi. Clarisa melangkah mendekat ke Rio yang sudah bersiap. Tampak cowok itu yang sudah menyalakan motor dan sudah mengenakan helmnya. Melihat kehadiran dari Clarisa membuat pandangan para murid menjadikan Clarisa dan Rio sebagai objek utama mereka.

"Cepetan naik, lelet banget."

Bawel. Satu kata yang Clarisa ucapkan dari dalam hati. Ia segera menaiki motor tanpa banyak komentar. Tanpa basa-basi, Rio langsung menancap gas. Saat melewati gerbang utama, Clarisa dapat melihat Cika yang akan memasuki mobil memilih untuk menatap kepergiannya dengan senyum yang ia artikan sebagai godaan. Ia mendengus melihatnya, menjadi sorotan seperti tadi cukup membuatnya risih, apalagi banyak gosip yang beredar dan tidak benar kejelasannya.

Setibanya di rumah Rio, Clarisa segera turun dan melangkah masuk ke dalam kamarnya. Ia merasakan ponselnya sedari tadi bergetar, hanya ada jeda beberapa detik, lalu kembali bergetar. Setibanya di kamar ia langsung menyalakan ponsel. Nampak beberapa nomor tidak dikenal menerornya, juga beberapa orang yang ia kenal, termasuk Cika.

Laluna Cika Syafira: Lo kayaknya cocok deh Ris sama Rio

Laluna Cika Syafira: Pacaran aja deh sono

Laluna Cika Syafira: Gosip lo pacaran sama Rio udah rame Ris, coba cek grup kelas

Laluna Cika Syafira: Yang nikah muda juga

Clarisa menggeram kesal. Ia langsung mematikan ponselnya tanpa berniat membalas pesan dari Cika. Ia segera menaruh benda itu ke atas meja belajarnya. Sedangkan dirinya memilih untuk merebahkan tubuhnya yang penat. Kenapa banyak orang yang berkomentar jika ia dan Rio berpacaran? Padahal jika disatukan saja sudah sering bertengkar. Satu lagi, komentar yang malah tidak masuk akal, kenapa ia dan Rio digosipkan menikah? Padahal sekolah jelas-jelas melarang hal itu, kalau benar ia melakukannya, sudah pasti sekarang ia dikeluarkan dari sekolah.

Clarisa segera bangkit dari rebahannya. Daripada ia memikirkan tentang apa yang dipikirkan oleh anak-anak, ia lebih baik segera mandi dengan tujuan menyegarkan pikirannya yang terasa buntu.

***

Balik lagi, maafkan anak ini baru nongol. Aku lagi males banget akhir-akhir ini. Nggak tau kenapa. Jadi lebih baik baca cerita aja, ya biar semangat nulis aku balik lagi. Aku mau bilang, maafkan aku yang secara tiba-tiba MYSELF hilang. Tapi tenang aja, cerita itu bakalan balik lagi kok. Cuman dengan hal yang berbeda. Mungkin QUANDO selesai, baru MYSELF balik lagi. Setuju?

Emang apasih alasan aku ngehapus cerita MYSELF?

Jadi gini, MYSELF itu kan kayak udah jadi lanjutannya cerita QUANDO. Bahkan mempertegas hal-hal yang belum terjawab di cerita QUANDO. Kalo dulu judulnya kan bukan QUANDO, tapi Playboy Vs Playgirl. Tapi masa pas cerita yang pertama direvisi, tapi ceritanya yang kedua nggak. Jadi, kemungkinan cerita MYSELF bakalan sedikit dirubah, biar kesannya nggak bertele-tele dan sedikit memperbaiki kelayakan bacanya, biar kalian pas baca nggak mengumpat terus. Tapi kalo cerita Juna Mahesa nggak aku hapus, masih ada di sana, di tempatnya. Buat yang kalian kepo, QUANDO bakalan sad atau happy ending, cek aja sono di Juna Mahesa.

Udah ya, jangan lupa buat vote dan komennya. Ngomong-ngomong, acara follback-nya udah tutup. Yeay, kalian terlambat, haha. Kalo mau lagi, nanti aja ya kalo aku lagi pengin.

Makasih😊

CLARIO✔️Where stories live. Discover now