"Yehana!" Bentak Jakson tegas, "Tenangkan dirimu dulu. Damirn baik-baik saja, kondisimu belum stabil jangan bertindak semaumu!"

Yehana terdiam, dia menjadi sedikit tenang, perlahan ia menjatuhkan kembali kepalanya di atas bantal.

"Benar Damirn baik-baik saja?" tanya Yehana kemudian.

"Ya, kau pikir, orang seperti Damirn bisa sakit?"

Yehana terdiam, yang di katakan Jakson ada benarnya, tak mungkin Damirn terluka. Pria itu bukan makhluk lemah seperti dirinya.

"Bagaimana aku bisa ada di sini Dokter?" Tanya Yehana lagi.

Jakson duduk di kursi yang terletak di samping Yehana, "Dua hari yang lalu Damirn menyelamatkanmu. Keadaanmu sangat parah, kau sampai tak sadarkan di---"

"Lalu, di mana Damirn sekarang?" Yehana memotong jawaban Jakson. Jakson terdiam, dia menatap wajah Yehana dengan lekat.

"Setelah mengantarmu ke sini, Damirn pergi. Dan sampai sekarang dia belum kembali, aku tidak tahu dia pergi kemana. Pria itu selalu pergi dan datang secara tiba-tiba, kau tak usah khawatir, cepat atau lambat Damirn pasti datang menemuimu."

Mata Yehana berkaca, "Dokter... apa kau tahu betapa berbahayanya orang itu?" Ucap Yehana lirih.

"Kalau maksudmu orang itu adalah Ayahku, maka aku sangat tahu. Tapi, Damirn lebih berbahaya darinya Yehana, kau tak perlu mengkhawatirkan Damirn." Ucap Jakson mencoba menenangkan Yehana.

♥♥♥

Tis...

Tis...

Tis...

Damirn tiba di ruang bawah tanahnya, keadaannya begitu memprihatinkan. Tangan kanannya terdapat sebuah luka robek cukup dalam yang sedari tadi tak henti menitikkan darah. Wajahnya juga penuh luka akibat terkena pecahan keca truk yang menabrak pohon semalam.

Bibir Damirn pucat pasi, langkahnya begitu lemah. Di tambah ilusi masa kecil yang terus menyerang otaknya membuat Damirn sulit untuk bergerak normal, saat ini yang Damirn perlukan adalah meminun obat khusus yang di buatkan Jakson untuknya.

Damirn terus berjalan meniti dinding, ia menuju ruangan tempat ia menyimpan obat itu. Begitu sampai, segera Damirn membuka pintu tersebut lalu melangkah menuju sebuah laci, dengan tergesa Damirn menenggak 3 pil sekaligus. Ia kemudian meluruh duduk, menunggu reaksi dari obat yang di minumnya barusan.

Lima menit, deru nafas Damirn mulai normal. Ia menoleh lengannya yang terus mengalirkan darah.

"Menyedihkan ...." gumamnya pelan.

♥♥♥

Dua hari berlalu sejak hari Yehana sadarkan diri. Malam sudah larut, namun Yehana belum kunjung tertidur.

Tiba-tiba, seluruh lampu Rumah sakt mati, Yehana terkejut, dirinya takut kegelepan.

pintu Yehana di buka perlahan, sontak Yehana membawa pandangannya ke arah pintu, sinar bulan dari jendela yang tak Yehana labuhkan tirainya membuat Yehana bisa melihat dengan cukup jelas sosok di ambang pintu ruangannya. Di sana berdiri seorang laki laki berseragam Dokter lengkap dengan masker melekat di wajahnya, dia juga membawa sebuah kursi roda kosong, di dada kirinya terdapat nametag Jakson. Namun Yehana tahu betul kalau orang yang sedang berjalan mendekatinya itu bukanlah Jakson.

"Si-siapa kau?" Tanya Yehana gugup.

Pria itu membuka maskernya, "Ini aku." Ucapnya.

"Damirn!" Ucap Yehana senang, ia hendak bangkit, namun segera Damirn menahan tubuh kecilnya.

"Shhhh, apa kau sudah merasa baik?" Tanya Damirn sambil menempelkan jari telunjuknya di bibir Yehana.

Yehana mengangguk, "Baguslah, ayo turun. Kita harus pergi dari sini." Damirn melepas selang infus dari lengan Yehana, Yehana menurut, ia turun dari ranjang lalu duduk di atas kursi roda yang Damirn siapkan.

Damirn kembali memasang maskernya, dan dengan diam ia membawa Yehana keluar, mereka menuju tangga. Langkah Damirn berhenti, Yehana berdiri.

"Ayo Yehana..." Damirn memegang lengan Yehana, keadaan sangat gelap bahkan Yehana tak mampu melihat sosok Damirn.

"Damirn, aku takut ...." ucap Yehana.

Damirn terdiam, "kalau begitu, pejamkan matamu." Tanpa permisi Damirn mengangkat tubuh kecil Yehana, ia merangkulnya lalu mulai berjalan menuruni tangga. Yehana sedikit terkejut, tapi ia sama sekali tak menolak.

Ini adalah jalan terbaik, dengan ragu Yehana mengalungkan kedua tangannya di leher Damirn.

"Yehana, aku merindukanmu ...."

Tbc...

DAMIRN

ayo dukung story ini dengan cara klik bintang dan tambahkan komentar.

VOMENT ♥
.

.

.

.
WARNING !!!
CARA MEMBACA NAMA DAMIRN = DAMIREN

Buat yang udah Survey Ending, makasih ya ♥

Aku sudah tentukan akan membawa kisah ini kemana 😂

Bighug @AUTHORID

DAMIRN ✔ (END)Where stories live. Discover now