DAMIRN 10

9.1K 944 89
                                    

Soal ganti cover, istri Damirn mutusin buat ga jadi ganti cover 😂

Soalnya, di liat-liat kok sayang sama cover yang di pake wkwk.

#PlinplanmodeOn+++

____________________________________________

Yehana mengerjapkan matanya, ia menatap sekitar. Nuansa cat abu-abu langsung menyergap matanya, setelah menyesuaikan pandangan, Yehana lalu bangkit dari tidurnya. Gadis kecil itu menatap ke samping, ia seolah terpaku saat melihat Damirn yang tengah terlelap sambil duduk diatas kursi. Kuda-kuda pria itu begitu sigap, tangannya juga menyilang di dada. Terlihat seperti laki-laki yang sedang mengawasi seseorang.

Yehana bangkit perlahan, mengambil sebuah selimut di atas laci. Ia berjalan pelan menuju Damirn, Dengan hati-hati Yehana menyelimuti tubuh Damirn. Namun, barusaja selimut itu menyentuh Damirn, mata Damirn seketika terbuka, menatap manik mata Yehana lekat dengan retina kelamnya.

"A-ah kau sudah bangun rupanya ...." Yehana sedikit memundurkan langkahnya. Tanpa bicara Damirn menangkap lengan Yehana, seolah meminta agar Yehana tetap di dekatnya.

"Kau membangunkanku." Ucap Damirn tanpa ekspresi.

"Ti-tidak Damirn. Aku, aku hanya ingin memberimu selimut ini."

"Kalau ingin memberiku selimut, kenapa aroma tubuhmu seolah menggodaku" Damirn bangkit dari duduknya, ia masih menatap intens Yehana.

"A-apa maksudmu, Damirn?"

"Kau tidak mengerti?" Tanya Damirn, Yehana menggeleng. "Kemarilah." Damirn menarik Yehana ke dalam pelukannya. Yehana terdiam, ia tak membalas pelukan Damirn. Gadis itu terus merasa aneh dengan perilaku Damirn belakangan ini.

"Yehana ...."

Yehana mendongak, "hm?"

"Tadi aku mimpi buruk ...." ucap Damirn terdengar serius.

"Mimpi buruk?" Alis Yehana bertaut, ia terus mendongak. Memperhatikan wajah Damirn yang pandangannya lurus kedepan.

"Ya, dalam mimpi itu. Aku melihatmu mati." Ucap Damirn lagi.

"Hah?! A-aku mati? Siapa yang membunuhku?" tanya Yehana, ia berhasil terbawa suasana.

"Aku ...." Damirn menyeringai, ia melepaskan pelukannya pada Yehana. Yehana terdiam, jujur gadis kecil itu takut dengan ekspresi yang di tunjukkan Damirn padanya.

"Apa kau lapar?" tanya Damirn kemudian, seringainya hilang begitu saja. Sedangkan Yehana, dia masih terdiam, gadis itu ingat saat Damirn dengan mudahnya menghabisi nyawa Grace, bibinya.

"Tunggulah disini, aku akan masak sesuatu." Damirn melenggang menuju pintu, pria tinggi dengan wajah rupawan itu meninggalkan Yehana yang masih berdiri kaku di tempatnya.

"Damirn ...."

Mendengar namanya keluar dari mulut Yehana, Damirn menghentikan langkahnya. Tak ada sahutan dari mulut Damirn.

Yehana membalik tubuhnya menghadap Damirn. "Kau tidak akan membunuhku, 'kan?"

"Apa maksudmu?"

Yehana menelan ludah, pasalnya Damirn tengah menoleh dirinya dengan tatapan yang membuatnya takut.

"Ma-maksudku ka---"

"Yehana... di matamu, aku ini orang baik atau orang jahat?" potong Damirn pada kalimat Yehana.

"Baik." Jawab Yehana cepat.

"Kalau begitu, kau tak usah khawatir. Selama kau masih melihatku sebagai orang baik, maka aku akan terus melindungimu, dan kau akan terus hidup, selama mungkin." Perkataan Damirn terdengar begitu meyakinkan. Setelah berucap seperti itu, Damirn langsung melenggang keluar ruangan, meninggalkan Yehana yang terdiam karena masih mencerna perkataan yang baru Damirn utarakan.

DAMIRN ✔ (END)Where stories live. Discover now