DAMIRN 12

7.7K 849 33
                                    

video itu beralih ke video lain, sekarang dengan jarak yang lebih dekat.

"Hahahahaaa... kenapa tidak kau bunuh aku saja?"

Mata Yehana membesar saat melihat seorang laki-laki di dalam video tersebut. Meski tampak muda, Yehana kenal betul caranya memandang, mata kelamnya yang saat ini tersirat rasa putus asa membuat airmata Yehana mengalir.

"Damirn..." ucap Yehana pelan.

Sebuah besi menghantam kepala Damirn. Yehana berteriak, ia menutup matanya.

"Tidaak!!!" teriak Yehana, ia tau kalau itu hanya video, tapi membayangkannya saja sudah membuat Yehana tak sanggup. Meski sekarang hanya berbentuk video, di masalalu, hal itu tentu pernah di alami Damirn.

Damirn tertawa pelan, ia menatap tajam ke arah kamera.

"Tuichh! Kalau memang kalian berani, lepaskan ikatanku keparat!" Ucap Damirn, darah mengalir dari dahinya.

"Sekarang jawab, kenapa kau menghabisi orang-orang di Oakland?"

Damirn kembali tertawa, "kalian bukan Polisi, kenapa banyak tanya sekali, lepaskan aku kalau kalian memang bukan pecundang!"

"Keparat!"

Sebuah hantaman kembali mendarat di kepala Damirn. Kini matanya juga mengeluarkan darah, ia menyeringai.
Bahkan sekarang, deretan giginya yang sebelumnya putih, kini sudah merah karena pendarahan yang di alaminya.

"He-hentikan... ku-ku mohon he-hentikan ...."

Wajah Yehana memucat, ia sudah tak lagi mampu menyaksikan video dokumenter di depannya.

Permintaan Yehana terkabul, layar proyektornya mati. Keadaan kembali gelap.

Di ruangan lain, Damitri dan para staffnya menonton Yehana. Ekspresi Yehana yang begitu ketakutan membuat Damitri tersenyum senang.

"Frosko, potong adegan terakhir. Beri sentuhan sedikit lalu kirim ke e-mail Damirn. Kita lihat, bagaimana reaksi orang sakit jiwa itu ketika melihat ini." Damitri menyeringai.

♥♥♥

Damirn membaringkan Jakson di sebuah ruangan yang biasa di gunakan Yehana.

"Di sini... di sini ternyata tempatmu bersembunyi Damirn ...."

"Diam! Atau kau akan ku bunuh saat ini juga." Damirn mencekik leher Jakson dengan kuat. Wajah Jakson memerah, urat-urat lehernya menegang.

Damirn melepaskan cekikannya. Ia terduduk frustasi, raut wajahnya mengisyaratkan kecemasan luar biasa.

"Ohoook! Ohoook!" Jakson terbatuk sambil terus mengatur nafasnya.

"Kau... kau mencemaskannya Damirn?" Tanya Jakson sambil menoleh ke samping, menatap lekat wajah hampa Damirn.

"Kenapa...? Kenapa dia malah membawa Yehana? Bukan aku?!" ucap Damirn.

Jakson terdiam, ia masih menatap Damirn dengan tatapan yang tak bisa di artikan.

"Apa salah Yehana...?"

Airmata Damirn terjatuh, hal itu membuat Jakson terkejut.

"Damirn... apa kau menyukai Yehana?" Tanya Jakson serius. Damirn terdiam, ia hanya menatap Jakson dengan matanya yang merah.





Tbc...

DAMIRN

ayo dukung story ini dengan cara klik bintang dan tambahkan komentar.

VOMENT ♥
.

.

.

.
WARNING !!!
CARA MEMBACA NAMA DAMIRN = DAMIREN

Buat kedepannya, DAMIRN akan update lebih sering, keluar dari jadwal. Karena Aku pengen cepet-cepet tamat dan bikin sequelnya wkwk

Happy reading 😗













DAMIRN ✔ (END)Where stories live. Discover now