28 || Monster

2.2K 115 10
                                    

"Ketika berharap mati-matian orang yang menyakiti itu pergi, justru ia kembali lagi dengan membawa kebencian yang kian memupuk jadi."

—Imperfection—

Attention - Charlie Puth🎵

***

Kalo ada typo coment, yaa. Soalnya saya ngetiknya ngegas. Di memo.

Budidayakan vote sebelum membaca🌟. Hargai orang lain terlebih dahulu jika ingin dihargai.

***

Cahaya mendengus saat mendengar suara mobil yang berhenti dan berklakson di luar sana. Dia tahu kalau itu si berengsek Leo.

Line!

Cahaya mengambil ponselnya yang ada di atas nakas dengan kesal saat bunyi notifikasi Line masuk.

CaliLeoABram
Turun! Gue udah di depan rumah lo sekarang.

Lagi. Cahaya kembali mendengus yang lalu melangkah keluar kamarnya. 
Ketika perempuan itu membuka pintu, ia langsung menatap marah Leo. Berbanding terbalik dengan Leo yang sedang mematung karena melihat Cahaya.

Cahaya akan mengomel, tapi Leo sudah mengomel terlebih dulu dengan nada dingin, "Lo mau keluar pake baju begini?!"

Ini kali pertama Leo melihat Cahaya hanya memakai tanktop beserta celana jeans pendek selutut. Leo akui Cahaya memang sering kali hanya memakai jeans pendek atau celana boxer lelaki.

Tapi itupun atasannya adalah kaos biasa. Kaos yang tidak ada kesan femininnya sama sekali. Dugaan sementara Leo adalah bahwa Cahaya mungkin malas untuk mengganti baju setelah pulang sekolah.
Mungkin saja setelah Cahaya pulang sekolah, ia hanya membuka seragamnya tanpa berniat mengganti baju.

"Gue nggak niat pergi sama lo!" Kesal Cahaya.

Leo menggeram. "Ganti baju lo dan kita pergi sekarang!"

"Nggak!"

"Lo nggak lupa sama perjanjian kita 'kan?" tanya Leo memasang wajah datar.

Cahaya mendengus. "Ingat. Tapi gue malas keluar rumah. Gue malas ganti baju. Jadi, nggak usah pergi. Oke, Tuan muda Calileo Abimana Bramasta yang terhormat?"

"Oke kalo itu mau lo."

Setelahnya, Leo melakukan hal yang tak terduga. Ia melepas dan menyampirkan jaket kebangsaannya pada bahu Cahaya.
Cahaya mungkin sudah melepas jaket itu dari bahunya kalau Leo tidak menahannya. "Sekarang lo nggak bisa nolak lagi."

Baru saja Cahaya akan mengomel untuk protes, Leo sudah kembali melanjutkan, "Perlu gue yang pakaiin?"

Dengan tegas Cahaya menggeleng. Ia menatap tajam Leo lalu langsung memakai sendiri jaket yang Leo berikan. Leo tersenyum puas. Sedangkan Cahaya sudah mendengus keras.

Saat Leo ingin menarik tangannya, Cahaya berucap, "Gue nutup pintu dulu bego."

Biasanya Cahaya tidak akan mengunci pintu karena selama ini aman-aman saja, kini tidak. Sekarang ia mengunci pintu karena iblis yang telah pergi telah kembali.

Imperfection : Trapped With Troublemakers✓ [Republish+Remake]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang