Chapter 7.1 <> Tragedi Cinta

3.4K 133 0
                                    

(Miley Cyrus - We Can't Stop)

This about You..

>>🌹🌹🌹<<

Kata-kata semenit sebelumnya itu terus berkumandang ditelinganya, dengan langkah lebar yang menyebalkan ia menaiki anak tangga yang menjalur kekamar seseorang.

"Loh Ara kok masuk lagi," Ara menolehkan kepalanya dan tersenyum menatap pada auntie Vela.

"Nggak papa aunt ini kepalaku cuman agak sakit, jadi mau istirahat." Jawab Ara.

Vela mengangguk dengan mengernyitkan dahinya melihat kearah pintu depan yang sedikit terbuka.

"Itu..Rev sama siapa?" Tanya Vela yang kemudian membuat Ara menekan jarinya dengan kuat.

"Oh itu mungkin pacarnya. Yaudah aunt kayaknya kepalaku makin sakit, aku kekamar dulu ya.." Vela mengangguk seraya tersenyum tipis menatap punggung belakang gadis itu.

"Heumm sepertinya ada yang salah paham,,"

Vela menggelengkan kepalanya lalu berjalan kearah pintu depan dan seketika mengambangkan senyumnya.

"Auntie Elaa!!" Vela membalas pelukan seseorang itu dengan senyum lembutnya. Tatapannya beralih menatap pada Rev yang tersenyum kikuk.

"Hai Hana. Bagaimana kabarmu, sayang?" Tanya Vela setelah pelukan Hana terlepas.

"Baik banget Aunt,"

"Kenapa tidak mengabari Auntie kalau mau kesini." Hana terkekeh kecil sembari menatap pada pria yang masih berdiri disana.

"Hehe bukan apa aunt. Aku hanya mau memberi kejutan dan juga aku sangat-sangat merindukan Rellen,"

"Wow panggilan lama itu Rev.." Rev terkekeh bersamaan dengan tawa Vela dan Hana. Lain halnya dengan seseorang yang saat ini sedang duduk menghadap kejendela halaman depan, menyaksikan kebahagiaan yang tertera diwajah pria yang menjadi fokus matanya.

"Kau bukan siapa-siapa Ara. Kau hanya sekedar bawahannya yang bermimpi untuk mendapatkan pelukan hangatnya.."

"..dan wanita itu sangat jauh berbeda denganmu. Ternyata tipe Mr Rev wanita seperti itu, apa aku harus menjadi seperti wanita itu?" Ara terus menggumamkan kalimat yang sebelumnya ia ucapkan hanya untuk mendapatkan jawabannya yang hanya semakin membuat kepalanya migraine.

Tak mau membuat tenaganya terkuras habis karena memikirkan kisah hatinya yang pilu. Akhirnya ia memutuskan untuk beralih keranjang nya dan tertidur disana.

"Rev?" Rev menatap Vela yang menatapnya serius. Setelah pria itu mengantarkan Hana ke bandara mereka kini tengah kembali menuju kerumah yang mereka tinggalkan didalamnya ada pelayan dan satu orang gadis.

"Sepertinya Ara menyukaimu,"

"Ya aku tahu."

"Lalu kau juga menyukainya kan?" Rev tersenyum tipis dengan menggelengkan kepalanya.

"I do not know,"

"Aku mengenalmu lama Rev. Aunt kira ia menemuimu tadi pagi, ternyata gadis manis itu melihatnya."

Rev mengernyit tak bingung.

"Melihat apa Aunt?"

"Kau dengan Hana. Mungkin ia salah paham, mengatakan Hana pacarmu..lucu sekali."

"Hana, girlfriend?" Vela mengangguk dan membuat sudut bibir Rev berkedut menahan tawanya.

Tak berapa lama mereka tiba dirumah Vela. Rev menatap kepergian Vela yang berlalu masuk bersama suaminya, entah apa pikirannya kini tertuju pada Ara yang sedang duduk disebuah bangku disamping rumah tersebut.

Rev berjalan mendekati gadis itu dan tanpa memperdulikan keterkejutan Ara ia memeluk tubuh tersebut dengan lembut.

"Aku merindukanmu.."

"..Ara"

Ara mendongakkan wajahnya menatap lekat pada iris mata hitam pekat itu yang menatapnya.

"Mr?"

Rev tersenyum tipis lalu duduk disamping Ara, menyentuh lembut dahi lehernya.

"Kita kerumah sakit,"

"Rumah sakit? Untuk apa, siapa yang sakit?"

"Kau. Kita kerumah sakit,"

Belum sempat Ara menyela pria itu sudah menarik tangannya dan menuntunya masuk kedalam mobil yang berbeda.

"Rev aku tidak sakit. Kita tidak perlu kerumah sakit!" Kata Ara pada Rev yang berputar dan memasuki mobilnya.

"Jangan berbohong padaku. Aunt bilang kepalamu sakit kan, jadi kita kerumah sakit sekarang,"

"Ya-ya tadi memang sakit tapi sekarang tidak lagi."

Rev menghentikan gerakan tangannya yang akan menyalakan mobil. Pria itu beralih menyamping menatap Ara.

"I not sick.." Ucapnya dengan membelai rambut Rev yang nampak berantakan. Kemudian membawa Rev kedalam dekapannya.

"I am jealous," Rev yang masih berada dalam dekapan gadis itupun hanya mampu menahan sesuatu yang menegang dalam tubuhnya.

"Mr Rev.." Ara menjauhkan tubuh mereka dan menangkup wajah Rev yang telah kembali tenang, tak ada keseriusan dan kedinginan dalam tatapan matanya saat ini.

Kedua pipi gadis itu merona padam saat tangan Rev yang nakal mulai menjelajahi tekstur wajahnya.

Ara menggigit bibir bawahnya dengan kuat saat wajah Rev yang semakin dekat menyentuhnya.

"Mr," Tatapan mata mereka bertemu.

"Don't stop, please.."

Cup

"Hihi..aku mencintai seorang bule?" Rev berdehem menelan rasa tawanya melihat muka Ara yang nampak berpikir saking bodohnya.

Tak!

"Ouch!! Mr ini sakit," Protes Ara dengan bibir cemberutnya dengan Rev yang terkekeh geli sembari keluar dari dalam mobil.

"Eumm..Ara maaf ini mungkin akan sedikit membuatmu frustasi?"

"Apa?"

"Dihijab mu ada kotoran bird," Kata Rev dan kemudian berlalu dari hadapan gadis yang mungkin sebentar lagi akan benar-benar frustasi.

"Apa!!" Dengan sigap ia segera mengecek hijabnya dari sisi kesisi dan menemukan sesuatu tepat ditengah puncak kepalanya.

"Ini memalukan.." Desisnya menerima lapang dada.

Dan Rev. Pria itu sudah berada dikamarnya masih dengan tawanya yang memecah hingga tak sadar meneteskan airmata saat ketawa sampai menangis. Juga Vela dan suaminya yang penasaran apa yang telah terjadi pada dua insan tersebut hanya bisa menggelengkan kepala maklum.

"Baru kali ini aku mendengar Rev tertawa sampai terdengar dari lantai bawah," Kata suaminya Vela.

"Yah kadang langka,"

Dan mereka tertawa lalu kembali pada aktivitas masing-masing.










Hayyy sayang..maaf ya kalau pendek, soo next in bakal panjang soalnya ada ingatan masa lalu menyedihkan tentang Ara dan mungkin ikatan cinta akan membuat sang Mr sadar..semoga yaa😇😇😇

❌❌ STOP YOU PLAGIAT ❌❌
🚫🚫 DON'T COPY PASTE 🚫🚫
😈😈 SIN WARNING 😈😈

* 27 Januari 2019 *
15:40

MY HUSBAND BULE (COMPLETED)Where stories live. Discover now