Chapter 5.3 <> Berbeda

3.6K 136 1
                                    

>>🌹🌹🌹<<

Beberapa kali sudah sebuah deringan yang berasal dari ponselnya itu terdengar disepanjang langkah kakinya. Mata sayup yang tengah memandang lurus jalannya seakan tak berkeinginan untuk mengangkat sebuah panggilan tersebut.

Drrtt! Drrttt!!

Untuk ke sepuluh kalinya deringan yang sama terdengar kembali dan mau tidak mau dengan sisa stamina yang ada ia mengangkat panggilan itu.

"Hal-"

"SALAMMU MANA ALFINARA CLARISSA!!!"

Ara dengan segera menjauhkan ponselnya itu dari jangkauan indera pendengarnya sebelum suara diseberang sana kembali berkicau ia kembali mendekatkan ponsel pada telinganya.

"Assalamualaikum kakakku sayang.." Jawabnya.

"Heemm waalaikumsalam..kamu dimana? Kenapa seharian nggak pulang kerumah!?" Tanya Farhan dengan nada khawatirnya.

Ara menarik nafasnya lalu menghembuskan nya perlahan.

"Iya maaf. Ara lagi dirumahnya Mr Rev. Ara lagi banyak tugas kak,,"

"Apa! Wahh tuh bule emang bener-bener ya. Tunggu biar kakak jemput kam-

"Nggak usah kak. Ini aku udah dijalan mau pulang kok. Mr Rev lagi sibuk jangan di ganggu.." Potong Ara seraya melambaikan tangannya pada taksi yang lagi lewat.

"Hhh.. Yaudah atiati dijalan, langsung pulang loh jangan keluyuran lagi. Mama khawatir banget sama kamu, ditelpon juga nggak angkat." Ucap Farhan dengan nadanya yang sudak kembali melembut.

"Eumm iya kak. Yaudah Ara matiin nih?"

"Yaudah. Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam kak," Setelah panggilannya dengan Farhan terputus gadis itupun menatap kearah langit yang mendung lewat jendela taksi tersebut. Pikirannya terus berterbangan entah kemana sembari memandangi wajah ponselnya yang sunyi bernostalgia.

"Kok Mr nggak ada hubungin aku ya." Gumamnya dengan pelan sambil memejamkan matanya. Selang beberapa menit ia merasakan sesuatu yang berat menyentuh pundaknya, gadis itu menyipitkan matanya dan melihat.

"Hah!!?" Tubuhnya seketika menegang menatap wajah seseorang yang tengah menatap lurus kedepan.

"Kau sudah bangun? Bagaimana mimpimu. Apa indah?" Sederetan kalimat tanya terdengar mengalun dingin dalam indera pendengarnya.

Apa?

Apa semua yang terjadi sebelumnya itu adalah mimpi.

Ara dengan segera mengambil sesuatu didalam tasnya dan mulai menatap wajahnya lewat cermin kaca segiempat miliknya itu.

"You fine?" Rev mengernyit dalam saat gadis tersebut tiba-tiba menatapnya tak berkedip.

Ara bergerak mengusap wajah bos-nya itu dan dengan perlahan ia sudah memeluk tubuh yang sekejap meringankan nafasnya.

"Hiks mr. Aku mau pulang.." Rev yang menatap lurus seketika menatap pada Ara yang berada dalam dadanya, gadis itu menangis dan Rev benar-benar tak tahu apa penyebabnya gadis tersebut tiba-tiba meminta untuk pulang.

"Kau bermimpi buruk?" Tanya Rev dengan dijawab oleh gelengan kepala dari Ara.

"Tidak. Aku hanya mau pulang," Gumamnya masih memeluk tubuh Rev.

Pria itu kemudian menarik nafasnya dan menghembuskan nya dengan tenang.

"Baiklah, aku akan mengantarmu pulang, tapi tolong lepaskan pelukanmu." Kata Rev dengan aura tak bersahabtnya. Ara lantas menatap mata Rev yang tak sadar juga menatapnya, masih dengan memeluk tubuh pria tersebut.

MY HUSBAND BULE (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang