kenyataan

382 11 0
                                    

Don't forget to comment and vote! Please support me ⭐
________

"Hm....hm...hm.."

Pagi yang cerah, membuat perempuan memakai baju abu-abu berlengan panjang itu bersenandung. Dia kini berada di taman rumah sang majikan. Rambutnya buat seperti ekor kuda. Dengan semangat dia menyirami satu persatu tanaman-tanaman di situ. Hingga semuanya selesai dan setelah itu dia balik ke dapur menemui sang ibu yang sedang memasak.

"Ibu"panggil bulan. Ibunya berdehem, "aku mau ke  supermarket dulu ya bu" ucap bulan meminta uang dan setelah itu menyalim ibunya.
"Hati-hati, jangan sampai kamu kesasar ya. Gunakan hp kamu biar nggak nyasar" saran ibu bulan yang tengah memasak untuk siang nanti.
"Iya bu.... Aku pamit dulu. Assalamualaikum"

Bulan pun pergi berjalan menuju gerbang. "Assalamualaikum!!" tampak sosok lelaki seumuran bintang berteriak-teriak mengucapkan salam, dan tak ada yang membukakan gerbang ke pada mereka yang datang dengan kendaraan beroda empat itu. Bulan dengan cepat menujuh gerbang untuk di buka, "iya, waalaikumsalam" Gerbang di buka menunjukan sosok dua laki-laki yang berada di mobil berwarna hitam. Bulan tersenyum ramah kepada tamu yang mendadak itu
"Cari....siapa ya?" tanya bulan menatap 2 laki-laki yang tengah melamun membingungkan cewek di depan mereka.

"Perasaan gue aja kali ya"

"Hm...Cari siapa ya"ulang bulan karna pertanyaannya tak di jawab sama sekali oleh kedua pria ini. "oh iya, kita mau ketemu dengan bintang. bintangnya ada?"

"Ada...ada, mau saya panggilkan. oh iya silahkan masuk dulu"bulan mempersilakan kedua lelaki tersebut masuk dan memparkirkan mobil merek di garasi yang tersedia. "Tunggu sebentar ya, saya panggil dulu bintangnya" Bulan bergegas memangil bintang yang sedang sibuk di kamarnya dengan laptop. Headset yang terpasang lengkap lagu yang merdu.

Bulan sedikit berlari untuk bisa sampai di lantai dua tempat kamar bintang berada. Saat dia berjalan menaiki tangga, sosok ibu dari bintang muncul dan bingung melihat bulan tergesa-gesa. "Ada apa bulan?"

"Itu bu, ada orang di depan nanya bintang  orangnya si muda-muda bu...mungkin temennya bintang" ujar bulan menatap ke arah luar jendela, menampakan sosok 2 orang laki-laki yang sedang  berdiri di depan mobil yang sehabis di kendarai.

"Suru mereka masuk, nanti biar saya yang panggilin bintang." bulan mengangguk kepala dan setelah itu dia pamit untuk mempersilahkan teman bintang masuk. Saat bulan membukakan pintu, dia terkejut melihat ada sosok perempuan berpakaian modis dan terlihat cantik yang tengah berbicara dengan kedua lelaki itu. Bulan masih berdiam diri di tempat .

"Fik, bintangnya ada nggak"

"Emang kenapa elu nyari dia?"

"Hm...gue pengen ngomong serius sama dia"

"Oh, gue juga nggak tau ada dia atoh enggak. Ni lagi di panggilin, kata pembantunya si ada"

"Oh ok" terdengar samar-samar di telinga bulan percakapan antar ficky dan perempuan tersebut. Bulan ragu untuk ke sana menemui teman-temannya bintang.

Dengan hati-hati dia melangkahkan kakinya menuju orang-orang yang sedang mengobrol. "Permisi, bintangnya ada. Silahkan masuk" dengan senyum yang ramah para lelaki itu membalasnya tak kala manis. Namun tidak dengan perempuan yang berdiri di depannya ini, tampak sombong dan enggang membalas senyuman dari bulan.

"Lo, siapa?" tatapan yang di berikan perempuan itu membuat bulan gugup. tatapan sinisnya di tambah suasana yang mendadak hening membuat terlihat kecanggungan yang ada di antara mereka. Bulan tampak kehabisan kata-kata dia masih bingung.

"Kamu nanya aku, tapi aku juga mau tanya kamu! Emang kamu siapa? Temennya bintang? Wah nggak sangka bintang bisa dapat perempuan macam ini dari mana coba? sinisnya minta ampun. Cewek? Ha! Yang ada-ada aja mana mungkin"ingin bulan berteriak seperti itu kepada perempuan asing yang di depannya ini.

Bulan dan bintang Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang