🍃Sepuluh🍃

15.2K 1.3K 193
                                    

Meski target komennya belum terpenuhi, saya update lagi bab baru ceritanya kakek Yusuf buat teman2 semua yang nggak pernah absen ngasih vote dan komennya.

Target saya di bab ini masih sama kayak di bab sebelumnya. Kalau target belum terpenuhi, saya absen dulu updatenya (hitung2 bisa sekalian nyantai). Dan buat yang gemas pengen tau kelanjutan kisah kakek satu ini, harap ditunggu aja ya sampai targetnya terpenuhi.

Udah, nggak usah panjang2 lagi cuap-cuapnya. Selamat membaca, dan semoga kakek Yusuf bisa menjadi teman buat kalian di sore ini.

🍏🍏🍏

                                               

"Maaf ya, saya tadi tidak bisa menjemput kamu. Ada tamu penting, makanya saya menyuruh Andi untuk menggantikan saya." tutur Yusuf setelah mendudukan dirinya di kursi meja makan. Sedangkan sang istri sedang mengisi piringnya dengan nasi.

Seperti biasa, semenjak hadirnya Salwa di rumah ini, Yusuf tidak perlu lagi merasakan sepi saat menyantap makan malam ataupun sarapan pagi. Wanita muda itu begitu telaten melayaninya makan, bahkan makanan yang dimasak olehnya sangat cocok di lidah Yusuf yang jujur bisa dibilang sedikit pemilih.

"Nggak apa-apa, pak. Saya ngerti kalau bapak lagi sibuk. Mas Andi juga bilang begitu tadi." sahut Salwa yang entah mengapa sangat senang menjalani perannya sebagai seorang istri.

Bahkan sekarang, atau lebih tepatnya setelah mereka mulai tidur satu kamar, Salwa juga sudah mulai menyiapkan pakaian yang akan suaminya itu kenakan untuk ke kantor. Dan saat kata suami semakin sering ia lafalkan dalam hati ataupun cuma sekedar dipikirkan, Salwa selalu merasa ada yang menggelitik dalam dadanya.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang