🍃Delapan🍃

13.9K 1.3K 145
                                    

Sesuai janji, kalau satu bab udah selesai ditulis, bakal langsung saya update. Buat pencinta kakek Yusuf dan udah sabar menunggu, bab ini hadir buat kalian.

Jujur aja, kondisi badan saya sekarang ini lagi nggak bagus. Batuk, demam, ditambah susah tidur, buat mood saya suka turun naik jadinya. Jadi, kalau update'annya sedikit telat, mohon dimaafkan.

Nggak usah panjang2 curhatnya. Buat bab ini, kalau saya pasang target 400 buat vote, dan 120 buat komen, bisa terpenuhi nggak ya?"

Udah segitu aja, selamat membaca, dan semoga cerita kakek Yusuf bisa menemani kalian di waktu senggang.

🍏🍏🍏

                                                  

Fari tak mampu bergerak, tubuhnya mematung dengan tatapan nyalang mengarah lurus ke depan, lebih tepatnya ke arah seorang gad... tunggu, bukan lagi gadis tetapi seorang wanita muda yang tampak risih duduk di hadapannya.

Menurut cerita singkat dari Yusuf Biantara saat mereka dalam perjalanan menuju rumah duda yang ternyata tak lagi menyandang status duda itu, wanita muda ini telah pria paruh baya itu nikahi hampir 3 minggu yang lalu, dan semua itu adalah bentuk tanggung jawab ayahnya yang tak dapat mengendalikan hawa nafsu akibat obat perangsang yang dimasukan ke dalam minumannya.

Begitu kata 'istri' kembali terngiang di benaknya, Fari rasanya tak sanggup bernapas dengan benar. Ia merasa syok karena memiliki ibu tiri semuda ini.

Dunia mungkin memang sudah terbalik. Karena yang tua bisa saja berpasangan dengan yang muda, begitu juga sebaliknya. Tidak ada siapapun manusia di bumi yang bisa menebak seperti apa pasangan takdir yang telah Tuhan tentukan untuk setiap umatNya. Sebagai contoh nyata, Fari sudah menyaksikan langsung di depan mata.

"Kamu nggak apa-apa, Far?" Yusuf yang duduk di samping Salwa menjadi khawatir karena sejak dikenalkan dengan istrinya, putranya itu belum mengucapkan satu patah kata pun.

"Papa nggak lagi mencoba membohongi aku, 'kan?" Fari masih mencoba menyangkal kenyataan yang terpampang jelas di depan mata.

"Memangnya kamu pikir, papa sekurang kerjaan itu sampai mencoba membohongimu dengan hal sepenting ini?" Yusuf mendengus kesal dituduh yang bukan-bukan.

Tadi saja ngotot ingin mengetahui apa rahasia yang ia sembunyikan, tetapi setelah rahasia tersebut Yusuf bentangkan lengkap dengan fakta di depan mata, Fari malah menolak mempercayainya.

Beberapa waktu yang lalu, mungkin Yusuf akan mati-matian menyembunyikan status Salwa sebagai istrinya karena belum siap dicap orang sebagai pencinta daun muda. Akan tetapi sekarang lain lagi ceritanya. Hati dan pikiran Yusuf sudah mantap untuk menerima Salwa dalam hidupnya.

                                                        
"Tapi dia masih terlalu muda, pa, bahkan lebih muda dari Adel. Sedangkan papa udah tua, udah jadi kakek juga, lebih pantas kalau papa jadi ayah daripada jadi suaminya." spontan Fari berucap dan langsung menyesalinya detik itu juga begitu mendapat tatapan tajam dari sang ayah yang pasti tersinggung akan kata-katanya. "Maaf, pa." cicitnya tak enak hati.

Yusuf memalingkan wajah, kesal karena lagi-lagi diingatkan soal perbedaan usia antara dirinya dan Salwa. Namun saat suara tawa kecil nan merdu berasal dari sampingnya itu terdengar, rasa kesal Yusuf menguap seketika. Digantikan dengan rasa bahagia karena bisa mendengar tawa dari wanita bertubuh mungil yang duduk di sampingnya.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang