🍃Tujuh🍃

14.2K 1.3K 120
                                    

Wah... kalian memang hebat👏, nggak tau apa istimewa cerita kakek Yusuf ini sampai teman2 semua mau ninggalin jejaknya.

Jujur, awalnya saya agak sangsi kalau cerita 'Takdir Cinta' ini bakal ada yang mau ngebacanya. Perbedaan umur yang jauh antara Yusuf dan Salwa tentu jadi salah satu hal yang saya pikirkan. Awalnya saya berpikir buat kasih bentang usia yang nggak terlalu jauh, tapi ide yang ada di kepala serta hati saya nggak ngizinin saya ngubah alur cerita. Tapi siapa sangka kalau cerita ini justru banyak peminatnya.

Saya juga nggak bakal bosan ngucapin makasih buat teman2 yang udah mau ninggalin jejaknya di sini (kalau bisa di cerita saya yang lain juga), buat yang dari awal ngedukung dan yang baru aja nemuin lapak saya.

Buat bab ini, saya nggak pasang target, biar saya bisa istirahat sebentar soalnya udah 2 malam ini saya nggak tidur. Tapi, kalau vote dan komennya banyak, saya usahakan update secepatnya. Pokoknya, kalau satu bab udah selesai saya tulis, pasti akan segera saya update.

Udah ya, segitu aja cuap-cuapnya. Selamat membaca, semoga kakek Yusuf memiliki tempat di hati kalian semua.

🍏🍏🍏

                                                

Yusuf tidak pernah merasa sebahagia ini. Di saat membuka mata di pagi hari, pemandangan Salwa yang tertidur dalam pelukan adalah hal terindah yanh pernah ia lihat seumur hidupnya.

Memang akan terasa sangat aneh bagi pria tua seperti dirinya merasa adanya kuncup bunga yang mulai bermekaran dalam hati, namun apa mau dikata, itulah yang Yusuf rasakan  sejak ia memutuskan menerima takdir yang telah ditentukan olehnya.

Damai adalah apa yang Yusuf rasakan begitu tangan Salwa melingkari pinggangnya untuk semakin merapat padanya. Mungkin dikarenakan cuaca pagi ini yang dingin, tanpa sadar wanita itu bergerak mendekatinya untuk mencari kehangatan. Apa yang dilakukan Salwa tanpa sadar tersebut membuat Yusuf tersenyum sedih, kembali terkenang akan pernikahannya terdahulu, begitu dingin dan tidak ada adegan pelukan manis seperti ini.

Mungkin Tuhan teramat kasihan padanya karena dulu tidak pernah sekalipun bisa bersikap santai, menikmati waktu kebersamaan bersama orang terkasih demi memajukan usaha agar dia yang dinafkahi tidak merasa kekurangan, sehingga setelah menyandang gelar sebagai kakek barulah ia diberi kesempatan merasakan keintiman antar pasangan suami istri.

Menghembuskan napas penuh kelegaan karena Yusuf tidak terus bertindak bodoh dengan menghindari istrinya, Yusuf semakin memeluk erat tubuh mungil namun terasa begitu pas dalam kungkungan kedua lengannya.

"Hah... benar-benar cobaan." gumam Yusuf pelan saat sepasang payudara yang tak mengenakan bra di balik piyama kebesaran tersebut tertekan di dadanya.

Bisa Yusuf rasakan puting Salwa yang menegang dan tentunya langsung mengirimkan sinyal bahaya supaya Yusuf segera menyudahi aksi nekatnya yang ingin menguji sampai dimana ia bisa menahan diri. Namun Yusuf yang tak ingin sensasi mendebarkan tersebut terjeda, malah semakin merapatkan tubuh mereka, sampai kemudian suara serak tertahan menginterupsi lamunan kotor yang mulai berkelebat di benaknya.

                                                        
"Sesak... " pelan Salwa berucap dengan kelopak mata yang belum terbuka sepenuhnya.

"Bangun, Sal." iseng Yusuf meniup telinga istri kecilnya, agar wanita muda yang malas membuka mata itu segera bangun.

"Memangnya udah jam berapa, pak?" Salwa bertanya dalam gumaman.

Takdir Cinta [Sudah Terbit]Where stories live. Discover now