-06-

4.1K 165 14
                                    

Jangan lupa Vote and coment ceritanya....  

                  Happy Reading

POV Author
Lusa (go liburan)
"Baiklah... Andre, Loli, Uwen dan Vany mobil satu,  Firdi, Lita, GrendPa dan GrendMa mobil dua,  Uncle Cristo dan abang twins mobil tiga!" tegas Firdi.

"Ngak! Aku ngak mau kalau anak anak satu mobil dengan anak penyakitan itu! Ntar bisa bisa dia membawa celaka bagi anak anak ku!" kata Lita.

"Cukup Lita! Ngak ada perdebatan dan segeralah masuk mobil! Vany kamu duduk depan ya dengan uncle sopir, agar kamu ngak terus disalahin sama bunda kamu" kata Firdi dengan menyindir bunda.

"Baik ayah" kata Vany dan langsung masuk mobil duduk di depan.

Perjalan pun lancar walau ada sedikit macet yang membuat semua bosan.

Tiba tiba Uwen menjerit karna ditakuti abang Andre dengan Kecoa mainan dan membuat sopir oleng dan mobil pun mau masuk ke jurang.

"Aaaaaa...... aaaaa.... Awas pak itu jurang" Teriak bang Andre.

"Aaaaaa... Ayah...." teriak kak Loli di teleponnya yang tersambung dengan ayah.(Saat bang Andre teriak tadi kak Loli langsung nelpon Ayah karna itu ponsel kak Loli sudah tersambung dengan ponsel Ayah)

"Aaaaaa.... Bundaaaa......" teriak Uwen

"Aaaaa..... Abang twinsss...." teriak gue.

Tapi saat mobil mau masuk jurang, Vany melihat Uncle Sopir lompat dari mobil karna itu Vany, abang Andre dan Kak Loli ikut lompat. Tapi saat Uwen mau lompat mobil udah segera jatuh.

"Uwennnnn......." teriak Vany, bang Andre, dan Kak Loli

"Tolong...tolong..." teriak Vany karna gak kuat lagi bergantung pada pohon semak semak. Tapi saat Vany mau Jatuh, tangan Vany di pegang erat sama Uncle sopir dan akhirnya Vany gak jadi Jatuh sampai pihak kepolisian dan ambulan datang menyelamatkan kami.
Saat kami sudah di atas semua, kami semua pingsan...

POV Vany
Rumah Sakit
       Sela sinar matahari rasanya nusuk nusuk mata ku. Aku pun mengerjab ngerjab mata dan melihat GrendMa tidur di kursi dekat ranjang ku, GrendPa, Uncle, dan abang Twins tidur di sofaa.

'Auu....' kata ku dalam hati, saat merasakan sakit di kepala. dan reflek langsung memegang kepala ku dan ternyata tak sengaja tersenggol Grendma dan terbangun.

"Hmm... Maaf ya GrendMa, Vany nganggu GrendMa tidur dan membuat GrendMa terbangun" kata gue dengan nunduk.

"Gak apa apa sayang. Kamu gimana? Udah mendingan? Ada yang masih sakit? Nanti GrendMa panggil dokter ya" kata GrendMa dan mau memanggil dokter.

"Gak GrendMa. Vany udah gak papa, Vany cuma haus aja kok" kata ku. Dan GrendMa langsung air minum dan memberinya kepada ku tapi tidak membiarkan aku memegang minum itu sendiri. Saat GrendMa mau meletakkan gelas air minum itu di tempatnya, tiba tiba pintu terbuka dengan keras, dan masuklah bunda dengan marah dan langsung menampar ku cukup keras.

Plak...

Tidak membuatku terluka. Tapi apalah daya ku yang lemah... Aku pun menangis karna tamparan bunda yang cukup membuat pipi ku sakit.

"Dasar anak pembawa sial! Lihat Gara gara kamu Uwen jadi koma! Semua ini itu gara gara kamu! Gara gara nurutin kemauan kamu, putri saya jadi korbannya!" caci bunda kepada ku dengan sangat marah
Saat bunda mau menamparku lagi, tapi tangannya di tahan oleh abang abang twins. Pintu terbuka dan masuklah uncle sopir tadi.

"Maaf nyonya tapi... Semua ini sama sekali bukan salah non Vany. Saya tadi yang menyupirnya oleng, gara gara terkejut mendengar teriakan non Uwen yang di takuti kecoa mainan oleh den Andre" jelas uncle sopir membela ku.

"Iya bun, ini semua salah Andre, coba aja kalau Andre gak jailin Uwen, pasti uncle sopir gak akan oleng" kata bang Andre dengan penuh penyesalan.

"Stop! Gak ada lagi yang belai anak pembawa sial ini! Semua ini itu gak akan terjadi jika kita gak nurutin kemauannya! Semua ini bukan salah siapa siapa kecuali anak pembawa sial ini! Saya gak mau tau pokoknya kamu akan saya bawa ke panti asuhan!" kata bunda penuh penekanan.

"Cukup Lita! Bagaimana pun dia itu anak kamu! Dia tumbuh dan lahir dari rahim kamu! Dan jika kamu inginkan dia pergi, kami siap dan dengan senang hati membawanya lagi ke swiss!" tegas GrendPa

"Bawa saja! Saya bersyukur jika anak ini jauh dari saya! Dan jika kalian ngak mau, dengan senang hati juga saya akan mengantarkannya ke panti asuhan!" ketus bunda lalu keluar ruangan ku.

Abang Twins pun menghampiriku.
"Mana yang sakit dek?" tanya bang Iqbal dengan perhatian dan kekhawatiran.

"Ayolah jangan nangis dek, nanti kami ikut nangis" kata bang Danes sambil mengelus pipi ku yang tadi habis di tampar bunda.

"Tenang dek, kami akan selalu bersama adek suka maupun duka, jadi adek yang perlu khawatir bakal kesepian" kata bang Iqbal.

"Sudah sudah... Vany kemari GrendPa gendong, kita akan segera berangkat" kata GrendPa.

"Tapi Gas Vany sedang demam tinggi" kata GrendMa.(nama GrendPa itu Gaston, dan GrendMa manggil GrendPa itu Dengan Gaston. Jadi jgn heran ya kalo GrendMa manggil GrendPa Gas).

"kalo kita disini Lita akan semakin mencaci Vany! Kasihan Vany nya! Tidak ada pilihan lagi, pokoknya malam ini juga kita akan swiss! Cristo siapkan pesawat pribadi! Vany ayo kita berpamitan dengan ayah, kak Loli dan Bang Andre" kata GrendPa lalu mengendong ku. Dan kami menuju ruang inap Uwen untuk berpamitan. Saat kami sampai...

"Mau apa lagi kau anak pembawa sial! Tidak puas membuat Uwen koma!" bentak bunda kepada ku.

"Tenanglah kami kesini hanya ingin berpamitan dengan Firdi, Loli dan Andre! Dan malam ini juga kami akan pergi ke swiss!" kata GrendPa.

"Ayah masihhh aja mau ngurusi anak pembawa sial itu" kata bunda nyindir aku

"Jaga ucapan kamu Lita! Dia itu anak yang baik, sopan, dan Mandiri! Dia tidak seperti apa yang kamu katakan Lita!" bela Uncle kepada ku. Sedangkan aku? Aku hanya bersembunyi di pelukan GrendPa dengan tangisan, ya aku sangat takut...

"Sudah Stop! Ayah kau bawa saja Vany ke Swiss, dan aku mohon jaga dan sayangi seperti kalian menyayangi anak kalian sendiri, aku gak mau Vany merasa kehilangan kasih sayang dari orang tua" kata ayah dan mengambil alih mengendongku

"Baiklah kami semua pamit... Kami langsung ke bandara, dan Firdi tolong kemas barang barang kami dan langsung kirim ke swiss. Sampai jumpa lagi lain waktu" kata GrendPa.

'aku yakin suatu hari nanti bunda akan menyesal karna memperlakukan ku seperti ini dan tidak menuruti hati kecil bunda. Aku akan sukses bunda, walau bunda tidak menyayangi ku... Bye indonesia... Aku janji akan kembali dan membawa lembaran cerita baruku... Sampai jumpa kenangan pahitku...' batin ku saat dimobil menuju bandara...
Bye indonesiaku....

Haii gayss gimana ceritanya?...
Sedih ya:( Vany gak salah apa apa ee di salahin
Jahat emang tu bunda
Kalo kalian kepo dengan kelanjutannya....
Ayo ikuti terus ceritanya...
Jangan lupa Vote and Comment cerita ya gayss....
Apa yg kalian berikan akan saya back ya gays.....

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang