-04-

4.5K 179 2
                                    

Jangan lupa follow akun author, Vote and Coment ceritanya...

                Happy Reading📖

POV Author
5 tahun kemudian...
           Seorang anak perempuan sedang bermain dengan temannya yang bernama Dean tapi Vany memanggilnya dengan nama Ean.

"Dean... Sayang ayo cepat kemari kita akan segera pergi" kata Ros (mama dean).

"Kita akan kemana ma?" tanya Dean  dengan logat anak kecil.

"Kita akan pergi jauh sayang" kata Ros sambil memakaikan Dean sweater.

"Apa kita akan akan kembali lagi kesini?" tanya Dean.

"Tidak sayang kita gak akan kembali lagi sayang selamanya" kata Ros.

"Tapi... Ma..." kata Dean yang belum selesai tapi sudah di potong oleh Ros.

"Tidak ada tapi tapian! Cepatlah beri salam perpisahan kepada Any sayang dan kita akan pergi" kata Ros.

Dean pun menghampiri Any untuk berpamitan dan menjelas ini semua, karna ia telah berjanji tidak akan meninggalkan Any nya sendiri dan kesepian.

POV Vany
"Any... Any..." panggil Ean dengan ngos ngosan karna berlarian.

"Ada apa Ean?" tanya ku dengan polos.

"Ambil ini Any" kata Ean sambil. memberikan ku liontin bintang berwarna biru muda yang berkilau seperti berlian.

"Ini untuk apa Ean?" tanya ku kepada Ean karna heran. Liontin ini kesayangan Ean, aku pernah memintanya kepada Ean karna liontin ini sangat cantik karna kilauannya tapi Ean tidak mau memberikannya karna kata Ean 'Jangan ini liontin kesayanganku dan aku tak akan memberikannya kepada orang lain' itulah kata Ean saat setiap kali aku membujuk Ean untuk memberikan liontin bintang itu. Tapi sekarang? Tanpa di bujuk Ean telah memberikannya sendiri:'. Perasaan Vany pun tak enak.

"Aku akan pergi jauh Any dan aku gak akan kembali kesini lagi" kata Ean dengan menunduk karna sedih akan meninggalkan teman masa kecilnya.
Karna gak mau kehilangan aku pun langsung memeluk Ean...

"Jangan pergi Ean...aku..hiks...gak mau... Kamu jauh...hiks...dan aku...hiks... Gak mau...hiks...kesepian lagi Ean...hiks..." kata Vany dengan terisak karna menangis.

"Tenang Any, aku janji kita akan ketemu lagi walau bukan disini" kata Ean menenangkan aku agar tidak menangis lagi.

"Dean... Ayo nak kita akan segera berangkat" panggil tante Ros dari jauh

"Iya ma...." jawab Ean.

"Bye Any aku janji kita akan berjumpa lagi dan aku akan merindukan kamu Any" kata Ean sambil berlari menuju mamanya.

"Vany akan selalu mengingat kamu Ean" gumam ku sambil memeluk liontin yang diberi Ean sebagai kenangan yang harus dia jaga sebaik mungkin karna liontin ini kesayangan Ean.

"Vany?" panggil GrendPa.

"Grenpa..." teriak ku lalu memeluk GrendPa.

"GrendPa Ean...hiks...ninggali Vany...hiks...GrendPa...dan dia...hiks...tidak kesini lagi...hiks..." kata ku dengan terisak di pelukan GrendPa.

"Tidak apa sayang, disinikan ada GrendPa, GrendMa, Uncle Cristo dan abang twins mu jadi Vany gak akan kesepian... Kami akan selalu ada untuk Vany kapan pun Vany membutuhkannya" kata GrendPa sambil menepis anak rambut yang ada di muka ku dan mengelus rambut ku.

"GrendPa...Vany...Cepatlah bersiap karna kita akan segera ke indonesia" teriak GrendMa dari dalam.

"Indonesia?" tanya ku penasaran.

"Iya sayang kita akan ke Indonesia dan tinggal disana bersama ayah, bunda, kak Loli, bang Andre, dan kembaran Vany yaitu Uwen" jelas GrendPa.

"Oh ya....Horeee Vany akan bertemu dengan ayah...." teriak ku sambil berlari lari kesenangan.

"Udah cukup sayang, ayo ke kamarmu dan kita akan mengemas barang barang mu" kata GrendMa.

"Ayok... Vany gak sabar ketemu ayah..." kata ku.

Hai gays gimana seru gak?
Vany kehilangan temannya?
Dan apakah benar mereka akan bertemu?
Dan apakah bunda Vany akan menerima Vany walau Vany sekarang sudah sembuh 90%?
Atau sama saja seperti saat dia lahir?
Penasaran ayoo ikuti terus ceritanya....

Jangan lupa beri tanda ya gays...

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang