-05-

4.4K 157 7
                                    

Selamat Reading




POV Vany
Indonesia...
"GrendPa...GrendMa...Uncle..." panggil mereka yang menjemput ke bandara.

"Welcome Indonesia" kata anak gadis yang seusiaku, mungkin dialah kembaran ku

"Apa kabar kalian semua?" tanya Uncle.

"Alhamdulillah kabar baik. Gimana diri kalian sendiri?" tanya balik pria separuh baya.

"Alhamdulillah kabar baik juga" jawab GrendPa.

"Hai Vany, kemari nak peluk ayah sayang" kata pria separuh baya tadi ralat ayah.

"Ayah?" tanya ku memastikan.

"Iya sayang ayo sini" kata ayah dan langsung membawa ku ke pelukannya.

"Ayo salim sayang sama ayahmu Vany" kata GrendMa. Aku pun salim sama ayah.

"Dan ini bunda kamu Vany Lolita Rose Dremeer, kamu panggil aja Bunda Lita, Ayo salim sayang kepada bunda mu" kata Grendpa. Aku pun mau salim, tapi saat mendekat bunda malah memilih mengendong anak perempuan seusiaku itu dan menjauh dari ku.

"Dan kenalkan ini kembaranmu sayang Lauren Stivany Dremeer kamu bisa panggil dia Uwen sayang" kata GrendMa.

"Hello Uwen" sapa ku sekalian salam kenal. Tapi bukannya menjawab Uwen malah pura pura gak tau kalau aku menyapanya.

"Yasudah ayo pulang, nanti lanjut lagi perkenalannya di rumah, hari juga sudah mau gelap" kata ayah dan kami pun pulang ke mansion.

Mansion Keluarga Dremeer
Saat makan malam hanya ada suara dentingan antara sendok dan piring yang beradu. Tiba tiba aku merasakan pedas dan ternyata aku memakan chili. Aku ingin mengambil minum tapi aku tidak sampai, karna jarak antara aku dan minum jauh dan apalah daya ku yang hanya mempunyai tangan kecil nan pendek itu. Minum itu sangat dekat dengan bunda, aku pun berusaha untuk meminta tolong ambilkan minum.

"Bunda tolong ambilkan minum. Vany gak sampai, dan Vany tadi temakan chili dan Vany kepedesan" kata ku memohon agar diambilkan minum.

"Tangan kamu masih sehat kan? Ambil aja sendiri! Dan udah tau jika itu chili tapi kenapa masih kamu makan hah?" jawab bunda dengan sinis dan lanjut makan. Tapi apa salahku? Aku hanya meminta tolong ambilkan minum. Aku tau aku mengganggunya makan tapi aku hanya minta tolong ambilkan minum. Minum itu juga dekat dengan bunda, bunda tak harus berdiri ataupun pergi dari tempatnya hanya untuk mengambil minum, tapi kenapa bunda terlihat marah sekali? Apa kesalahan ku segitu besarnya?

"Lita! Vany itu gak sampai ambil minum! Dan kamu juga! Udah tau ada anak kecil tapi tetap aja masak pakai chili! Apa kamu sengaja ingin membuat Vany gak nyaman hah!" protes GrendPa karna aku yang tak salah apa apa malah di marahi.

"Belain aja terus anak penyakitan itu, belain terus sepuas kalian!" kata bunda dan langsung pergi meninggalkan meja makan.

"Ini semua gara gara kamu! Coba aja kamu gak ngemis hanya untuk minum pasti bunda gak akan marah! Dan kamu tuh lemah banget sih! Baru juga chili yang gak utuh temakan aja udah kepedasan gimana jika chilinya utuh? Pasti kamu akan mati kepedasan di tempat! Dan nih minum sepuas mu!" kata Uwen dan menyiramku pakai air minumnya. Lalu pergi.

"Gak apa apa! Ini bukan salah kamu! Nih minum aja lalu ganti pakaian kamu sayang, jika tidak kamu akan masuk angin dan sakit" kata ayah dengan lembut. Aku pun meminum air yang ayah berikan dan kekamar di temani GrendMa untuk mangganti pakaianku yang basah you knowlah.... Kenapa bisa basah....

Diruang keluarga
Disini hanya ada kehening, dan lebih hening dari pada saat makan malam tadi. Semua orang disini sibuk masing walau ada di ruangan yang sama, ayah dengan laptopnya, bunda dengan majalah dan ponselnya, abang dan kakak sedang belajar bersama, Uwen dengan game di I-padnya, GrendPa dan GrendMa dengan album, abang twins dengan game PS nya, dan aku? Sibuk dengan pikiran ku sendiri.

"Hem... Vany mau liburan kemana kali ini?" tanya ayah yang membuyarkan lamunan ku. Saat aku mau menjawab, tapi di potong oleh Uwen.

"Aku mau ke pantai swiss ayah" kata Uwen bersemangat.

"Tapi Vany mau ke pegunungan yang ada air terjun dan sungainya" kata ku.

"Yaudah kamu sendirian kesana, pokoknya aku mau ke pantai swiss!" kata Vany keras kepala.

"Iya sayang kita akan ke swiss ya" kata bunda belai Uwen.

"Horee kita ke swiss" semangat Uwen.

"Gak sayang kali ini kita akan minuruti kemauan Vany. Liburan kemarin kemarin semua itu udah kemauan Uwen dan sekarang kemauan Vany pula" kata membelai ku.

"Tapi mas aku juga mau ke swiss, benar tuh kita ke swiss aja. Ngapain sih nurutin kemauan anak itu ntar dia jadi kepala batu lagi" sindir bunda kepada ku.

"Tidak Lita! Kali ini aku akan menuruti kemauan Vany, karna ini adalah liburan pertama kalinya Vany dengan kita! Jika kamu mau swiss, yaudah pergi aja ntar aku biayai kalau emang kamu mau!" kata ayah dengan tegas.

"Terserah" kata bunda lalu masuk ke kamar.

"Baiklah lusa kita berangkat yang mau ikut, ayo ikut, yang gak mau yaudah. Gak ada unsur pemaksaan dan perdebatan disini!" tegas ayah kepada semua.

"Yaudah Vany ayo tidur, GrendMa akan membacakan dongeng" kata GrendMa.

"Dongeng? Aku juga mau GrendMa ayo kekamar ku aja GrendMa, sekali kali GrendMa dongengin aku" kata Uwen

"Yaudah yuk Vany kita akan tidur bareng Uwen" kata GrendMa.

"Gak GrendMa! Gak dengan dia! Aku gak mau dia masuk ke kamar aku! Pokoknya cuma aku dan GrendMa yang akan membacakan dongengnya" kata Uwen penuh penekanan.

"Tapi..." belum selesai GrendMa ngomong udah aku Potong.
(Emang gak sopan Author😂, orang tua lagi ngomong kok di potong....{logat jawa})

"Yaudah gak papa kok GrendMa, GrendMa aja sana sama Uwen. Ntar aku sama abang Twins aja" kata ku menyakinkan GrendMa.

"Iya GrendMa gak perlu khawatir, nanti Vany sama kita kok" kata bang Danes yang tiba tiba datang.

"Yaudah kalian tidur di kamar Vany aja sambil temani dia tidur, GrendMa akan ke kamar Uwen dulu membacakannya dongeng lalu tidur" kata GrendMa. Lalu GrendMa mencium kening ku dan...

"Good night cucu GrendMa, mimpi GrendMa ya..." kata GrendMa lalu pergi ke kamar Uwen.

"Yaudah yok Van" ajak bang iqbal.

"Yok" kata ku dan kita langsung kekamar.

"Bang kamar abang dimana?" tanya ku kepada twins

"Kamar kami disebelah kamar kamu kok Van, jadi kalau kamu perlu apa apa tinggal ketuk ke sebelah ya" kata bang Danes dengan lembut

"Yaudah yok tidur, kamu mau dongeng apa Van?"tanya bang Iqbal

"Cinderella" seru ku dengan semangat.

"Yaudah yok sini abang temani" kata bang danes. Dan mereka pun mebacakan aku dongeng, dan saat aku tidur mereka pulang kekamar mereka...

Wihhh seru gak nih cerita?
Ini adalah part terpanjang dari part yang sebelum ini....
Semoga menikmati ya....
Jangan lupa follow akun Author, Vote and Coment ceritanya....

LAURATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang