12. [ 이름 ] - Ileum - Name

Start from the beginning
                                    

"Tentu Nyonya. Karena itu saya sudah membawanya kemari dan dia sedang menunggu di depan. Jika anda mengijinkan, saya akan membawanya ke depan anda."

"Oh ya lakukan." Jawabnya santai.

Namja itu membungkuk kepada A-Yeong, berbalik menuju pintu dan tak lama ia kembali masuk bersama seseorang. A-Yeong membiarkan rambutnya disisir dan dirapikan oleh assistennya dan kemudian pandangannya  tertarik pada namja tinggi di belakang namja yang tadi bicara padanya. Manik matanya menjelajahi namja itu, memindainya dari atas sampai ke bawah.

Ia berdiri, dan bergerak maju untuk melihat lebih jelas namja yang ia yakin adalah DJ pengganti yang dimaksud oleh orang suruhannya. Dengan tangan terlipad di depan dada ia berjalan mengitari namja itu. Masih dengan pandangan yang bergerak dari atas ke bawah.

"Ba-"

Ayeong memotong ucapan orangnya dengan gerakan tangannya, satu jarinya teracung ke atas. Paham dengan maksud sang Nyonya, namja itu diam dan mundur satu langkah. Sementara Ayeong mulai mengulas senyum tipis pada namja tinggi itu ketika ia berhenti di depan si namja dan memperhatikannya lagi.

Tubuh tegap namja itu hanya berbalut selembar kaos hitam polos, memberi kesan kaus itu lebih besar ketika melekat di tubuhnya yang ramping. Mata Ayeong tertuju pada lengan namja itu, ia melihat urat-urat yang menonjol di lengan si namja. Ia tersenyum tipis, ramping tapi tidak lembek, pikirnya. Ketika ia mengamati lengan si namja secara otomatis matanya tertarik ketika melihat jam yang melingkar di pergelangan si namja.

"Rolex?" Tanyanya.

"A gift." Jawab si namja singkat.

Ayeong mengangguk-angguk kemudian kembali pada kegiatannya menilai si namja. Tatapannya bergerak turun, kaki panjang namja itu tertutup celana jeans panjang gelap dan ketat dan semakin turun ke sepatu yang dipakai si namja. Matanya memicing sebentar ketika melihat brand sepatu yang dikenakan si namja dan ia bergumam.

"Gucci, All flashtrek. Not bad."

"Thank you." Jawab namja itu.

Ayeong berhenti di depan si namja, matanya kini tertuju pada bagian terpenting dari standart penilaiannya, wajah. Ia menyukai cara namja itu menata rambutnya, rambut warna ash lembut, dengan bagian depan terbelah di tengah menyibak seperti tirai yang jatuh di kedua sisi kepala si namja. Perhatiannya tertuju pada telinga si namja, di telinga kiri namja itu terdapat tiga anting. Dua buah yang berupa tindik dan satu dengan rantai menjutai dengan hiasan salib terbalik dengan batu tepat di titik temu salib, semuanya berbuat dari perak. Sementara di telinga kanan hanya terdapat satu tindik.

Wajah namja itu tidak mengecewakan, bahkan Ayeong harus mengakui namja itu jauh lebih tampan dari DJ yang biasa ia sewa. Hidungnya mancung, kulit wajah yang terawat dan bibir penuh yang sangat menggoda untuk dicicipi.

Ayeong memiringkan kepalanya ketika matanya bertemu dengan mata coklat gelap si namja.

"Aku suka. Siapa namamu?" Tanyanya.

"Orang-orang memanggilku Dj H.one." Jawabnya tapi kali ini dengan senyum tipis, sangat tipis. "Tapi anda bisa memanggilku Hyungwon, Nona Ayeong."

"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
A MAN BEHIND THE MIRROR Where stories live. Discover now