35

20K 1.4K 5
                                    

Hera sedang menunggul lift. Hari ini dia tidak langsung pulang ke apartemennya. Om Dani menyuruhnya untuk pulang ke rumahnya. Kebetulan ibunya juga sudah berada di rumah Om Dani.

"Pulang ke apartemen?" tanya seseorang yang tiba-tiba sudah ada di sampingnya.

Hera tersenyum kepada orang yang ada di sampingnya, "Saya pulang ke Kalimalang."

"Halo!" Daffa datang dan langsung merangkul keduanya.

"Kemana aja lo?" tanya Hera mencoba agar tidak terlihat canggung.

"Oh, lo ga tau, ya? Gue jadi host di program tripnya Mbak Dina. Akhirnya gue bisa manfaatin tampang gue." Daffa mengusap dagunya dengan wajah bangga.

Sudah sebulan terakhir ini Daffa menjadi host di program milik Mbak Dina. Maka dari itu, Daffa jarang terlihat di kantor.

"Yang sama Raya Sudarsono itu?" tanya Hera mengingat.

Daffa mengangguk mantap, kemudian beralih ke Sabian, "Lo harus tau, Man, Raya itu super duper tipe gue banget."

Kalimat Daffa membuyarkan pikiran Sabian tentang kedekatan Daffa dengan Hera, "Bagus kalo gitu."

Pintu lift terbuka dan mereka bertiga masuk ke dalam bilik itu. Canggung langsung merebak di antara mereka bertiga. Hera bisa merasakan ketegangan di antara Sabian dan Daffa. Daffa pun merasakan ada sesuatu di antara Sabian dan Hera.

"Bentar..." Daffa langsung menyelip di antara Sabian dan Hera.

"Lo berdua ga ada apa-apa, kan?" tanya Daffa menyelidik ekspresi Sabian kemudian wajah Hera.

Hera menatap Daffa untuk diam.

"Akting lo bagus, Ra. Tapi dia ga bisa akting. Jadi, gue ambil kesimpulan kalo-" dentingan lift menghentikan kalimat Daffa.

"Duluan, Daf." Hera segera keluar dari lift.

"Duluan, Bro." Sabian menepuk bahu Daffa.

"Loh-loh... Ah, lo berdua, mah, ga asik." dumal Daffa sendirian di depan lift menatap Hera dan Sabian yang berjalan ke pintu utama.

Through The CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang