"okeoke kita percaya, percaya lo ngibul, hahaha" tawa Aysi lepas.

"yaudah kalau lo pada nggak percaya" ujar Billa pasrah.

Rere menepuk punggung Billa "okeoke kita percaya kok, jangan dengerin Aysi, kayak lo nggak ngerti kelakuannya tuh anak"

"yaudah yaudah, gue percaya" tanya Aysi sambil menahan tawanya.

"males ah gue cerita" rajuk Billa menggeleng tak mau.
"aduh sakit geblek" Billa memegang dahinya yang dijitak Rere.

"bacot lu kelamaan sih"

Billa melihat sekeleliling memastikan
"gue--"

"lama amat sih Billaa, kau membuatku very very penasaran" bisik Alma.

"gue belum selesai ngomong lem pox, gue tabok juga your mouth nanti ya"

"oke oke, gue yakin lo bakalan bisa dipercaya, secara kita udah bersama selama setahun dan rahasia kita tak tersebar kemana-mana, dan---"

"etdah, ni anak malah ceramah, pidato aja didepan aula sana" ujar Aysi tak sabar.

"gue tabok juga lo lama-lama kecebong!" ancam Billa karena sedari tadi pembicaraannya disela oleh duo pencari cogan, siapa lagi kalau bukan Aysi dan Alma.

Aysi menoleh kelima sahabatnya lalu menggerakkan tangannya ke mulut tanda mengunci mulut.

"gue beneran pacaran gengs, eh bukan pacaran lagi, gue dijodohin" spontan Billa.

"hah? dijodohin? " teriak Alma lalu mendapati Billa memelototinya, untungnya kantin tak terlalu ramai, jadinya teriakan Alma hanya dianggap mereka sedang bergosip.
"ups kaget gue Bil"

"sama siapa Bil?" tanya Rere

"Falza" singkat Billa berbisik dan membuat semuanya lebih terkejut.

"gila lo ya? " teriak Erta. Erta mendudukkan badannya di kursi tak percaya.

"yang gila itu nyokap gue, dia yang janji, gue jadi tumbal"

"tumbal? nyokap lo pesugihan?" tanya Aysi polos. refleks pernyataan Aysi ditertawakan oleh kelima orang di meja tersebut.

"nih anak pinter pinter telmi nih, bukan tumbal gituan, tapi karena perjanjian itu, Billa jadi korban, nah lo juga sih Bil lebay amat, bilang tumbal segala" oceh Rere menjelaskan. "kok bisa sih Bil?"

"tanya aja ama nyokap"

"lo mau? kan Falza musuh lo dari Sd" ujar Fara penasaran dan dibalas anggukan keempat lainnya.

"awalnya gue nolak, tapi lo tau sendiri kan watak nyokap bokap gue, sekali berkehendak nggak bisa diubah tuh keputusan" pasrah Billa.

hari ini Fara, Aysi, Alma, Rere, dan Erta mendapat kejutan yang sangat besar dari Billa, pasalnya mereka tau kalau Billa memegang teguh prinsip tak ingin berpacaran, tetapi sekarang malah Billa duluan ke jenjang nikah, dengan orang yang paling ia benci pula.

"lo berarti udah nyembunyiin info ini lama dari kita, seharusnya lo bilang sama kita Bil, kita sahabat lo, susah senang kita akan selalu bersama" ujar Rere bijaksana.

Billa memandang semua sahabatnya satu persatu lalu melebarkan senyumnya
"hehehe, males aja gue ngomong sama lo pada, adanya gue diketawain, jadinya gue be quite aja deh" ujar Billa lalu memunculkan deretan giginya yang putih.

"pengen ngakak sih, tapinya kok gue nggak bisa, malah shock, lo semua gimana?" seru Alma menatap Aysi, Rere, Erta, Fara.

Aysi, Rere, Erta, dan Fara saling memandang satu persatu dan berseru bersama
"no comment!"

Aysi berfikir "jadi Falza girang tadi karena jadian ama lo?" Billa mengangkat bahunya enggan menjawab.

Rere, Alma, Aysi, Erta, dan Fara saling memandang lalu tertawa bersama.

"kenapa lo semua ketawa?" Billa memandang heran.

"pantes lo tadi nutup mulut lo pas debat sama Cia, gue tebak lo nggak terima waktu Cia ngomong dia calon pacarnya Falza!!" ledek Rere.

"ngaku nggak lo! " ancam Alma menggeliti Billa.

Billa tertawa sambil menolak kelitikan dari Alma
"okeoke gue ngaku, tapi lepas dulu, hahaha"

Alma menghentikan kelitikannya
"abisnya tuh cabe asal ngomong, foundation 5 lapis ngaku pacarnya Falza, ya gue melihat dari sudut pandang Falza gue ilfeel"

"itumah lo nya yang nggak terima" sela Fara. "ngomong cemburu aja apa susahnya" tawa Fara diikuti keempat lainnya. berbeda dengan Billa yang menahan malu.

"tuh kan, muka lo nggak bisa bohong kalau kaya gini nih, sok sokan bilang nggak bakal suka Falza, eh abis ini juga jadi nyonya Narendra. Karma Bil" ejek Fara.

Billa mendongak "enak aja, kapan gue bilang suka sama cecunguk gila itu?"

Aysi berseru, "nanti lo juga bakal menarik kata-kata itu."

"kata-kata apa yang perlu ditarik?" tanya seseorang sinis yang berjalan kearah Aysi.

Billa memutar bola matanya jengah
"kepo banget jadi orang, tch tch, dasar cabe!" sorot mata Billa menatap seseorang itu dengan tajam.

seseorang yang dipanggil 'cabe' tersebut alhasil melotot ke arah Billa. "coba lo ulangi kata-kata lo kalau berani!" ancamnya.

"makanya kupingnya di bersihin dulu, CABE!" ujar Billa menekankan setiap kata lalu berdiri, menarik Rere yang ada disebelahnya yang diikuti keempat sahabatnya yang lain.

"lo itu yang cabe, dasar murahan!" umpat seseorang yang tak lain adalah Cia.

--------------

hiya hiya hiya hiya, yeay update-,

Kolaborasi Hati (very slow update) Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora