HMD 8 - [My Fiance] 3 (21+)

70K 2.5K 430
                                    

Typo mention.

●●●●

Clarisa menghela nafasnya pelan saat Mama dan Mama Bryan menariknya menuju tempat pemilihan cincin pertunangan. "Cantik sekali!" Ucap Mamanya antusias melihat semua jenis cincin yang tertata rapi di sana.

Clarisa menoleh dan dirinya mendapati Bryan yang sedang melambai ke arahnya lalu dengan perlahan Clarisa mendekati Bryan dan matanya terperangah melihat cincin pilihan Bryan. "Ini untuk pertunangan kita. Kamu diibaratkan Ratu dan aku adalah Rajamu. Meski begitu karena keanggunanmu maka sudah seharusnya cincinmu berbentuk seperti mahkota."

Clarisa tersenyum senang lalu mengecup pipi Bryan cepat "Terimakasih

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Clarisa tersenyum senang lalu mengecup pipi Bryan cepat "Terimakasih. Pilihanmu memang yang terbaik Bry."

Bryan menggeleng lalu merapatkan tubuh keduanya dengan cara menarik pinggang Clarisa "Kamu yang memilihku. Jadi sudah seharusnya aku melakukan segala sesuatu yang menyenangkan untuk kamu yang sudah memilihku." Clarisa merasa wajahnya memerah lalu dengan cepat di pukulinya lengan Bryan.

"Ekhem," Aninda melirik Bryan sambil bersedekap "menjauhlah Bryan. Mama tidak mau sesuatu terjadi di luar kendali Mama."

"Tenang Ma." Bryan melepas rangkulannya pada pinggang Clarisa "aku hanya memilihkan cincin untuk kami berdua."

"Percuma dong Mama kesini kalau ujung-ujungnya kamu yang pilihkan cincin untuk kalian berdua." Aninda mendengus geli.

"Yah Mama yang terlalu semangat.. padahal aku dan Dio__Clary bisa mengurusnya sendiri." Bryan merangkul bahu Clarisa lalu menaik turunkan alisnya seolah menampakkan bahwa dirinya bisa di percaya.

"Dasar anak dan papa sama saja." Aninda menghela nafasnya lalu mellirik ke tangan Bryan yang memegang kotak cincin pertunangan mereka. "Mana sini Mama mau lihat."

Bryan menggeleng "Ini rahasia Ma. Hanya aku, Tuhan, dan Clary yang tau." Bryan tersenyum tipis saat melihat wajah Aninda yang berubah masam. Mamanya memang terlihat begitu semangat namun Mamanya lupa kalau ini adalah pertunangannya, jadi tentu dia ingin memberikan yang terbaik untuk pertunangannya ini. "Ayo Ma kita pulang. Aku tidak sabar menunggu hari jum'at ini."

Clarisa terkekeh saat melihat wajah Aninda yang mencebik dan wajah Mamanya yang tersenyum manis. Ah.. sempurna sekali hidupnya sekarang. Clarisa harap kehidupannya yang sekarang akan terus seperti ini, bahagia, dan bahagia.

●●●

Bryan menatap gadis di sampingnya ini dengan tatapan memuja. Gaun pilihannya kini benar-benar di gunakan Clarisa. Kemarin saat melihat Clarisa menggunakan gaun yang dipilihkan para Mama entah kenapa Bryan mempunyai imajinasi untuk melihat gadisnya mengenakan gaun yang menutupi kaki jenjangnya. Dan melihat tampilan Clarisa yang sangat amat cantik malam ini membuatnya yakin dirinya tidak salah memilih gaun.

Hold Me Down (OPEN PO)Where stories live. Discover now