Chapter 19 : Confession

1.7K 111 43
                                    

NOTE : Tulisan miring – Weizhou

"Apa?? Kau bilang kau ingin bicara. Kita harus bicara sejelasnya sekarang. Sekarang atau tidak sama sekali", ucap Weizhou dengan tegas.

Jingyu menarik napas panjang. Dia sudah siap. Masa depan terlalu jauh untuk di angankan. Tapi yang terpenting adalah masa kini, saat ada Zhouzhou di kehidupannya. Baru 1 hari Jingyu merasa kehilangan Zhouzhou, dunianya sudah jungkir balik. Bagaimana dengan hari – hari setelahnya nanti? Tidak.... Jingyu tak akan melepaskan Weizhou lagi.

"Hmmm.... Baiklah..... dengarkan aku baik – baik, Zhou".

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

"I love you, Xu Weizhou".

"Yu.....".

"Tidak, jangan bicara dulu. Ku mohon, dengarkan aku dulu. Oke??".

"Hmm...".

"Pertama, aku minta maaf karena sikap brengsekku beberapa bulan ini. Aku yang berjanji padamu untuk membicarakannya setelah Fanmeeting, tapi aku malah lari. Aku takut, Zhou. Aku tidak takut tentang apa yang akan terjadi padaku, Zhou. Yang aku takutkan adalah masa depanmu. Aku tahu betapa kau sangat mencintai dunia entertainment, tidak sepertiku yang tak terlalu peduli. Aku tak ingin merusak masa depan karirmu bahkan sebelum kau memulainya. Aku berusaha menjauhimu dengan alasan itu. Saat itu, dengan sombongnya aku berpikir bahwa aku melakukan sesuatu yang benar untukmu, untuk masa depanmu. Dengan angkuhnya aku berpikir bahwa aku akan baik – baik saja tanpamu. Dan dengan pongahnya aku berpikir bahwa kau akan terus mengejar dan menungguku".

"Tapi aku salah dan kalah. Ketidakpedulianmu beberapa hari ini, di tambah kepergianmu ke Korea dengan Wenwen tanpa sepengetahuanku, menyadarkanku Zhou. Menyadarkanku bahwa kau tak akan selamanya mengejar dan membujukku, tak akan selamanya menunggu ketidakpastian dariku. Dan menyadarkanku bahwa aku menginginkanmu dan tak ingin kehilangan dirimu. Sekali lagi aku ingin menjadi orang egois dengan tak mempedulikan masa depanmu jika bersamaku. Berikan aku kesempatan, Zhou. Ku mohon.....".

Hening.......

"Zhou..... Baby.... Jawab aku.....".

"Sungguh tak mudah bagiku melupakan perasaanku padamu, Yu. Dan sekarang sudah hampir berhasil. Berbulan – bulan perasaanku terombangambing, sekian lama pula aku menahan rasa sakit ini sendiri. Lalu sekarang kau datang dan mengatakan semua hal itu, memporak porandakan semua yang telah susah payah ku perjuangkan. Aku tak sanggup melewati rasa sakit itu lagi, Yu".

"Zhou ku mohon.... Beri aku satu kesempatan lagi.....".

"Selama ini, berapa kali kesempatan yang kau sia – siakan, Yu? Kenapa sekarang? Kenapa tidak dari dulu? Kenapa tidak kemarin saat aku masih ada di China? Kenapa harus di saat aku hampir berhasil melupakanmu? Kenapa...".

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDWhere stories live. Discover now