Chapter 06 : Bajingan!!!

1.8K 130 50
                                    

Kkkkkaaaallllliiiiiiaaaannnnn jahat!!!! Kok pada seneng sih JY akhirnya putus ama Wang??? Mereka udah pacaran 4 tahun lebih loh. Berarti ZZ jadi pelakor dong???

Hahahaha.... Whatever lah ya.....

No proofread. No edit.

Hope you enjoy this chapter

  🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵        

Shanghai, 30 Januari 2016

"Maaf Zhou, saat ini, aku ingin sendiri. Sampai jumpa besok malam".

Weizhou menerima pesan itu jam 1 dinihari. Saat melihat postingan Jingyu, hampir saja tadi dia meluncur ke apartment Jingyu karena khawatir, tapi Wenwen melarangnya. Untung saja dia menuruti Wenwen. Andai tadi dia menuruti keinginannya, entah bagaimana perasaan Jingyu jika melihatnya di saat dia ingin sendiri seperti saat ini.

Saat membaca captionnya, aku setuju dengan Wenwen bahwa dia putus dengan Wang. Sebagian dari diriku senang karena kemungkinan kami untuk bersama lebih terbuka lebar. Tapi sebagian lagi aku sedih, kecewa atau was – was. Di lihat dari postingannya, jelas dia terluka. Melihatnya sedih dan terluka adalah hal yang paling ku hindari. Aku bahkan rela menjauh darinya jika itu bisa mengurangi bebannya. Dia terluka menggambarkan betapa berartinya Wang baginya. Aku pernah bertemu Wang dan keluarga Jingyu, jadi aku tahu pasti apa arti Wang bagi mereka.

Ingin rasanya aku berada di samping Jingyu, memberinya kekuatan dan dukungan sebagai teman, bukan sebagai "kekasih gelapnya". Aku pernah melalui itu. Putus dari kekasih yang sudah di pacari selama bertahun – tahun. Kekasih yang membuatku berpikir bahwa dialah yang terakhir untukku. Aku tahu rasanya. Bedanya, saat itu ada Jingyu di sampingku, sehingga membuat semuanya terasa lebih mudah bagiku. Sekarang aku ingin melakukan hal yang sama, tapi jelas tidak mungkin. Status kami sekarang sudah berbeda. Walau aku tak tahu alasan mereka putus, tapi instingku berkata bahwa aku adalah salah satu penyebabnya. Jika itu memang benar dan itu membuat Jingyu hancur, aku tak akan pernah bisa memaakan diriku.

"Sampai jumpa besok malam".

Mengingatkanku bahwa besok malam Chai Jie mengajak kami semua berkumpul sebagai perpisahan. Dia sudah membooking sebuah tempat karaoke di pusat Shanghai, meminta kami semua datang, tanpa kecuali.

Rencananya siang ini kami akan ke apartment Jingyu. Karena tempatnya lebih dekat ke karaoke yang di booking Chai Jie. Tapi setelah membaca pesannya tadi, kupikir sebaiknya ku urungkan rencana kami. Aku tahu, ada beberapa orang yang berbeda di mulut, berbeda di hati. Mengatakan jangan menggangguku, aku ingin sendiri, padahal sebenarnya dia ingin di temani dan di hibur. Tapi sekali lagi, aku pernah ada di posisi itu. Dan aku sangat mengenal Jingyu. Jika dia bilang dia ingin sendiri, artinya dia tak ingin di ganggu oleh siapapun. Termasuk aku.

"Ge, kau belum tidur?", suara Wenwen mengagetkanku.

"Belum. Aku tak bisa tidur, Wen. Kau kenapa terbangun?".

"Haus. Saat mau kembali ke kamar, aku merasakan angina dari balkon. Ku pikir kau lupa menutup pintu balkon, jadi aku ingin menutupnya. Malah menemukanmu di sini. Kau masih memikirkan Jingyu Gege. Ge?".

Aku menyerahkan handphone dengan pesan dari Jingyu di layarnya. Wenwen membacanya dalam diam dan mengembalikan padaku setelahnya.

"Lalu, apa yang akan kau lakukan, Ge?".

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang