Chapter 07 : Li Ge

1.6K 118 50
                                    

Shanghai, 30 Januari 2016

WEIZHOU POV

Kami bertiga sudah sampai di tempat karaoke. Begitu pula Chai Jie, Vivie Jie dan kru. Hanya beberapa yang belum datang, termasuk Jingyu. Setiap pintu terbuka, aku selalu melihat ke arah pintu, tapi selalu kecewa karena bukan Jingyu yang datang. Sekarang sudah lewat 1 jam dari waktu yang di janjikan. Aku sudah mencoba menghubunginya, tapi handphone nya tidak aktif, yang membuatku semakin khawatir. Jika Jingyu tidak datang malam ini, aku akan datang ke apartmentnya, tak peduli bagaimana reaksinya nanti.

"Halloooo semua.... Maaf aku terlambat. Aku ketiduran, hehehehehe.....".
15 menit kemudian, akhirnya dia datang. Menyapa semua orang yang ada di dalam ruangan dengan gembira, terlihat baik - baik saja. Mungkin hanya kami bertiga yang menyadari 'keanehannya'. Matanya tak bisa berbohong. Jelas ada luka di situ.

"Haloo adik - adik kecilku.....", sapanya saat dia berdiri di sebrang mejaku, menyapa kami bertiga. Dashu, seperti biasa, terlihat gembira bertemu dengan Jingyu. Wenwen menyunggingkan senyum (palsu) terbaiknya. Aku??? Entah raut wajah seperti apa yang ku tampakkan. Aq ingin seperti Wenwen & Dashu, bersikap seakan semua baik - baik saja, tapi tak bisa.

"Hai Zhou.....", sapanya seraya duduk.
"Hai Yu.....".

Aku ingin bertanya banyak hal padanya, tapi melihatnya berpura - pura seperti ini, membuatku mengurungkan niatku. Lidahku otomatis kelu.
Mata yang kosong dan terluka. Tubuh yang terlihat lebih kurus walau hanya tak bertemu kurang dari 2 hari. Lingkar hitam yang sedikit terlihat di matanya, seakan meneriakkan kepalsuan tawanya. Tapi, sepertinya hanya aku yang menyadarinya. Semua terlihat bersenang - senang. Bernyanyi, menari, minum dan berbincang. Wenwen dan Dashu pun sudah mulai berbaur dan melupakan kepalsuan tawa Jingyu. Kenapa aku tak bisa bersikap seperti mereka??? Biasanya, berpura - pura seperti itu adalah hal yang mudah untukku. Aku sangat pandai menutupi perasaanku yang sesungguhnya, bahkan kadang sahabatku tak bisa membaca kepalsuanku. Tapi kenapa kali ini tak bisa????

Aku tak tahu apakah ada yang menyadari kepalsuan Jingyu dan kegalauanku. Jingyu pun sepertinya berusaha menghindari mataku. Setelah sapaannya tadi, tak sekalipun mata kami bertemu. Aku ingin mabuk, tapi aku menahannya. Aku tak ingin sakit seperti kemarin lagi dan tak ingin membuat kekacauan di sini. Kalaupun kami harus bicara, kami harus bicara dalam keadaan sadar sesadarnya.

"Ge, kau kenapa diam saja?", suara Wenwen mengejutkanku.

Aku hanya tersenyum.

"Zhou, ayo kita duet", ajak Jingyu tiba – tiba.

"Lagu apa?", aku berusaha bersikap sesantai mungkin.

"Hmmm.... Li Ge? Kau bisa kan?".

"Li Ge nya Xing Yue Tan?", tanyaku memastikan.

"Iya lah, Li Ge nya siapa lagi kalau bukan dia?", jawabnya tertawa.

"Tentu saja aku bisa. Lagian, kan ada teks nya di layar".

"Oke. Ge, tolong lagu Li Ge", pintanya pada Gege yang memegang remote lagu.

Kenapa harus lagu itu???, pikir Weizhou.

Ini transletan liriknya

W : (Pertamanya aku hanya percaya) bahwa perasaan adalah yang paling hebat. Tapi pada akhirnya, tanpa daya aku harus mengakui bahwa takdir lebih kuat / hebat.

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang