Chapter 04 : Keegoisan dan Ketakutan Weizhou

1.8K 135 35
                                    

No Proofread. No Photo. No Video. Enjoy Fella's

  🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵    

JINGYU POV

"Kalian adalah dua anak muda yang sedang di mabuk asmara, yang sedang mencari kebebasan dan menemukannya di sini, di pulau ini. Nikmati saja. Anggap saja tak ada siapapun selain kalian berdua di sini", Chen Ge memberi arahan untuk kami.

Otomatis, mataku dan mata Weizhou saling melirik dan tersenyum kecil. "Its so easy. Kami tak perlu berakting", pikirku. Ku yakin, Zhouzhou juga berpikir sama.

Di tambah, setelah semua kelelahan syuting dan naik turunnya perasaan kami belakangan ini, kami sudah lama sekali tidak liburan. Jadi kami tak menyia - nyiakan saat ini. Kerja rasa berlibur hehehe.

Semua berjalan sangat lancar, tak banyak yang di take ulang. Bahkan sepertinya terlalu lancar, hehehehe. Tapi entah mengapa, wajah Zhouzhou terlihat lebih malu - malu daripada saat kami syuting drama kemarin. Dan membuatku makin gemas padanya.

Adegan terakhir adalah adegan di dalam tenda. Adegan Zhouzhou sedang berkutat dalam pikirannya dan aku berusaha menenangkannya. Dan lagi - lagi, hampir saja aku lepas kontrol saat menciumnya. Walau hari sudah malam dan hanya di terangi oleh api unggun dan sedikit lampu set, aku masih bisa melihat wajahnya dengan jelas.

Bahkan sampai saat syuting selesai dan para kru berberes - beres, kami masih berada di dalam tenda, membicarakan dan bercanda tentang apapun. Persis seperti suasana di novel, rasanya hanya ada kami berdua di pulau ini. 

"Kalian mau menginap di sini?", akhirnya suara Chai Jie membuyarkan dunia kecil kami. Kami segera beranjak bangun sambil terkekeh. 

Begitu sampai villa, semua langsung masuk kamar masing - masing. Sepertinya mereka semua langsung tidur, karena syuting hari ini sangat melelahkan, kecuali untuk kami berdua hehehe..

"Zhou, cari makan yuk. Aku lapar".

"Bukankah tadi Gege sudah memberi kita makan malam?".

"Itu sudah 3 jam yang lalu. Dan sekarang aku lapar lagi. Dan tadi kau tak menghabiskan makananmu kan?".

"Eh, kok kau tahu?".

"Bagaimana mungkin aku tak tahu. Mataku kan tak pernah lepas darimu", jawabku dengan santai.

Tak ada jawaban apapun dari Zhouzhou, tapi saat melihat wajahnya yang memerah, aku sudah mendapat jawaban yang ku inginkan.

"Kau mau mandi sekarang atau nanti saat pulang?".

"Sekarang saja. Badanku sudah lengket sekali. Bagaimana denganmu? Sekarang atau nanti?".

"Kalau begitu, aku juga sekarang saja. Jadi nanti pulang bisa langsung tidur. Eh, bagaimana kalau kita mandi bareng saja, untuk menghemat waktu?", tanyaku sambil menaik turunkan alis mataku.

"Jangan macam - macam, Yu. Di sini banyak orang", jawabnya agak ketus, tapi dengan wajah yang semakin memerah.

"Maksudmu, kalau tidak ada orang, kau mau mandi bareng denganku???", godaku.

"Gila!!!", jawabnya yang langsung berjalan cepat ke kamar mandi.

Aku hanya bisa tertawa melihat tingkahnya. Ah, kenapa dia semakin menggemaskan setiap harinya sih????

  🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵    

Kami hanya keluar makan berdua karena masih ingin menikmati kebersamaan kami malam ini. Kami menemukan warung - warung tenda di sepanjang pantai. Ah, ternyata memang benar istilah "Tidak penting apa yang kau makan, tapi dengan siapa kau makan". Karena semua yang kami makan terasa sangat lezat malam ini.

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDWhere stories live. Discover now