Chapter 09 : Easy Idol

1.7K 126 50
                                    

Kayaknya mulai sekarang gw akan lebih lama update. Karena sekarang gw lagi di sibukkan dengan urusan tanggung jawab yang amat sangat menyita waktu dan tenaga gw. Gw juga nyicil ngerjain YuZhou Diary, karena FF ini & YZ Diary juga tanggung jawab gw ke kalian. Tapi tetep, gw harus memprioritaskan tanggubg jawab yang di real dulu. 

Ini aja gw sempet - sempetin nulis ampe jam 5 pagi, karena gw ngerasa "berhutang".
YZ Diary juga udah nulis ampe tanggal 14 Oktober. Mungkin ntar gw post pas tanggal 20 Oktober atau sebelumnya, We'll see lah.

So, please pengertiannya, jangan ngeburu - buru gw update ya.   

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵    

02 Februari 2016

WEIZHOU POV

"Pagi Yu", sapa Weizhou saat Jingyu membuka pintu mobil Vivie Jie yang sudah menunggu di bawah apartmentnya.

"Pagi Zhou", jawabnya tersenyum.

"Waduh, kalian janjian pakai kaos hitam panjang?", tanya Vivie.

Seketika kami langsung saling memandang pakaian kami

"Tidak Jie, kami bahkan tidak saling telepon sejak semalam. Iya kan Zhou", tanyanya.

"Iya Jie. Kami tidak janjian kok".

"Berarti kalian sehati hahahahha.....", tawa Vivie Jie dan Xiaolong Ge yang berada di balik kemudi.

"Kalian sudah sarapan belum?", tanya Vivie setelah Xiaolong Ge menjalanlankan mobilnya.

"Sudah Jie", jawab kami berbarengan.

"Bagus. Kalau begitu, kita langsung ke tempat pemotretan ya. Ngomong – ngomong, aku hanya mengantar kalian. Nanti Xiaolong yang akan menjemput kalian".

"Baik Jie".

Selama perjalanan, kami mengobrol tentang banyak hal. Film, musik, jiujitsu, basket dan lain – lain, kecuali tentang Wang. Sepertinya dia tak ingin membicarakannya, jadi akupun tak menanyakan apapun soal Wang. Mood nya sudah kembali seperti biasa, walau terlihat masih sedikit terluka tapi setidaknya dia berusaha. Dan aku tak mau menjadi orang yang merusak usahanya.

🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵🌸🌵

Selama photoshoot, dia bersikap seperti semua baik – baik saja. Dan ada satu sikapnya yang membuatku kembali merasa special. Saat seorang kru memberikan minuman kaleng lalu merapikan dandananku, Jingyu mengambil minumanku, membukanya lalu memberikannya padaku. Seakan itu adalah hal yang sangat lumrah di lakukan oleh teman lelaki. Padahal aku tahu, kita tahu, seorang teman lelaki tak akan meminta temannya untuk membukakan kaleng minuman, begitu pula sebaliknya, seorang teman lelaki tak akan membukakan minuman kaleng teman lelakinya. Maksudku, memangnya lelaki itu selemah apa sampai tak bisa membuka tutup minuman kaleng?? Setidaknya, itu lah pemikiranku.

Seperti biasa, dia 'memimpin' dalam pemotretan ini. Bahkan penata gaya sampai tak punya pekerjaan kali ini, karena Jingyu lah yang membantuku bergaya sesuai dengan permintaan photographer. Pemotretan hari ini seharusnya terlihat cool, chic dan manly. Tapi yang terjadi, kami malah tak berhenti bercanda dan saling menyentuh. Entah bagaimana dengan dirinya, tapi semakin sering kami bersentuhan, aku merasa semakin ingin menyentuhnya. Aku hanya berdoa semoga wajahku tak bersemu merah karena malu.

Kau Tercipta Untukku - Book 2 - COMPLETEDWhere stories live. Discover now