26. Proses Kreatif dari Ernest Hemingway

207 17 6
                                    

Oleh: Rezqwan

"Manusia bisa dihancurkan, tapi tidak bisa dikalahkan."

Ada yang tahu siapa pemilik ungkapan keren ini? Kutipan ini diambil dari bukunya yang sangat terkenal, "Orang Tua dan Laut"." Betul sekali, kalimat indah di atas adalah kutipan dari buku legendaris karya Ernest Hemingway yang teman-teman mesti baca. Hemingway adalah salah satu penulis paling berpengaruh di dunia. Karya-karyanya dijuluki 'seni dalam bercerita.' Berkat tulisannya mengusung gaya menyentuh perasaan, Hemingway mendapat Nobel Sastra tahun 1954. Apa yang membuat tulisannya berciri khas? Yuk kita simak di bawah ini.

1. Prinsip Sederhana dan Paragraf yang Pendek

Dalam menulis, tidak selalu yang panjang itu baik, pun tidak juga yang pendek itu jelek. Salah satu ciri kalimat dalam surat kabar adalah menggunakan kalimat-kalimat yang pendek agar pembaca mudah dalam mencerna beritanya. Menyederhanakan sesuatu yang kompleks adalah kerumitan tersendiri. Sungguh menulis tidak perlu berderet-deret kata kita pakai dalam satu kalimat. Buat pembaca terpesona dengan ide kita, bukan mabuk dengan kata-kata penjelasan malah seperti kantung berisi udara. Hemingway meninggalkan kata-kata sifat yang hanya bersifat pelengkap. Struktur kalimat yang ia gunakan kebanyakan hanya berupa satu kalimat sederhana, bukan majemuk seperti: Ida sedang sarapan sedangkan Adi tengah mencuci motornya. Hemingway tidak mudah tergoda untuk membuat kalimat menjadi lebih panjang.

2. Menulis dengan hati

Singkatnya, menulislah dari hati. Daripada sibuk merangkai kata dan kalimat dengan tujuan menjadi headline yang dibaca seisi planet atau novel best seller atau artikel dengan rating mengagumkan hingga otak Anda serasa ingin meledak, cobalah berpikir sederhana untuk melakukan yang terbaik. Tulis apa yang Anda ingin tulis dan ingin tunjukkan kepada pembaca.

3. Menggunakan kalimat-kalimat positif

Gunakan kata-kata dengan asosiasi positif dalam tulisan Anda. Menurut Hemingway, kalimat positif membuat pembaca lebih nyaman dalam memahami cerita sehingga bisa lebih mudah menerima gagasan penulis. Bahkan jika keadaan harus memaksa Anda menggunakan kata-kata negatif, mengubah sedemikian rupa sehingga tidak senegatif semula. Seperti "mungil" (kerdil) atau "nyaman" (bebas gangguan).

4. Menciptakan karya dengan formula baru

Semakin banyak menulis 'sampah', semakin dekat dengan karya terbaik yang teman-teman idam-idamkan. Kalian boleh menulis ratusan artikel atau cerpen yang hanya berakhir di tempat sampah dan tak terbaca seorang pun kecuali si penulis. Namun, ratusan lembar sampah itulah yang akan mengantarkan Anda menuju puncak karir teman-teman sebagai penulis. Bahwa siapapun bisa belajar menulis, tetapi tidak ada yang dapat mengajarkannya. Tiap penulis ialah pribadi yang unik dan karena itulah perjalanan mereka sebagai penulis juga tiada duanya. Jadi jangan repot-repot menjiplak gaya penulis lain yang telah sukses.

5. Menulis di Pagi Hari

Ketika di pagi hari, selain pikiran lebih fresh, juga terdapat waktu yang lebih leluasa untuk menyelesaikan tulisan. Dengan memulainya di pagi hari, maka kegiatan menulis akan menjadi kebiasaan rutin harian. Karena pagimu diawali dengan belajar menulis, lama kelamaan menjadi sebuah kegiatan utama dari keseluruhan rutinitas harianmu.

6. Tidak Membahas Proses Kreatif dengan Orang Lain

Menjadi seorang penulis tentu tidak lepas dari proses kreatif dalam mendapatkan ide-ide. Bagaimana mendapatkan proses kreatif itu sendiri? Setiap penulis memiliki cara yang berbeda-beda. Teman-teman harus bisa menemukan cara sendiri dalam mendapatkan ide kreatif tersebut. Sebaiknya hindari untuk membahas tentang proses kreatif dengan orang lain. Hemingway ketika ditanyakan tentang bagaimana dia mendapatkan proses kreatif tersebut, tidak pernah menjawab pertanyaan tersebut saat diwawancara. Hemingway tidak ingin hal-hal yang ingin ditulisnya malah bocor saat wawancara, atau lebih suka membicarakan topik lain yang akan membantunya dalam proses penulisan selanjutnya.

7. Nikmati Setiap Prosesnya

Pastinya, jika ingin belajar menulis untuk menjadi penulis yang terkenal, maka kita harus menikmati setiap proses dalam penulisan tersebut. Ini sebenarnya tidak hanya berlaku dalam dunia tulis menulis, tetapi semua yang terkait dengan perjuangan untuk mendapatkan / menjadi sesuatu, maka kita harus menikmati tiap prosesnya. Bagi penulis pemula, kamu harus merasakan kenyamanan ketika berhadapan dengan kata-kata, kalimat dalam setiap tulisanmu. Seorang penulis, harus memiliki ikatan batin yang kuat dengan tulisannya.

8. Mencatat Perkembangan Tulisan

Kebiasaan baik yang harus dicontoh oleh penulis pemula dari Hemingway adalah melihat ulang tulisannya setiap menyelesaikan tulisan. Hemingway selalu mencatat berapa jumlah kata yang telah berhasil dirangkainya dalam rentang waktu seharian. Catatan tersebut kemudian ditempel di papan yang tergantung di sudut dinding ruang kerjanya.

9. Manajemen Waktu

Hemingway selalu bisa membagi waktunya dengan baik antara pekerjaan dan aktivitas lainnya. Ketika dia berhenti menulis pada hari ini, maka dia pun tidak memikirkan tulisannya lagi pada hari itu. Dia baru akan memikirkan kembali tentang tulisannya keesokan harinya saat dia mulai lagi menulis. Hal ini penting untuk dilakukan, agar dia tidak diperbudak oleh aktivitas pekerjaannya sendiri. Dia pun masih beraktivitas dengan banyak hal lainnya, berinteraksi dengan orang lain, secara tidak langsung akan membantu memberikan ide-ide baru untuk tulisannya.

10. Kamu Harus Tahu tentang Banyak Hal, tetapi Jangan Tulis Semuanya

Seorang penulis harus memiliki wawasan yang luas tentang banyak hal, terlebih lagi isi yang akan menjadi fokus tulisannya. Saat belajar menulis, maka teman-teman juga harus mempelajari banyak hal untuk menambah wawasanmu. Tetapi, Hemingway berpesan pada penulis pemula bahwa tidak semua informasi yang kita ketahui harus dituangkan dalam tulisan kita. Bagian yang diabaikan akan menjadi kekuatan dari ceritamu dalam membangun imajinasi yang melebihi dari apa yang pembaca ketahui. Itulah kekuatan imajinasi dalam sebuah cerita.

Penulis sejati dilihat dari pengaruh karyanya, bukan dari corak tulisannya. Hemingway membuktikan bahwa yang sederhana juga dapat luar biasa. Tema sederhana, dialog sederhana dan paragraf pendek dan kesederhaannaan menulisnya, dia mampu menghadirkan cerita fiksi yang memukau pembaca dunia. Karena keserhanaan tema dan teknik penulisan inilah, membaca karya-karya Hemingway terasa fokus dengan karakter-karakter yang tajam. Begitulah seorang penulis yang sebenarnya, dia bisa menghadirkan sesuatu yang istimewa dari berbagai yang sederhana.

.

.

.

Sumber Kutipan:

[1] https://www.kompasiana.com/www.akhlis-purnomo.com/54ffff68a33311fe6f50f893/5-tips-menulis-ala-ernest-hemingway

[2] http://blogdivapress.com/dvp/cara-hemingway-menulis/

[3] https://www.jatik.com/kiat-belajar-menulis-ala-penulis-ernest-hemingway/

Serba-serbi KepenulisanWhere stories live. Discover now