2. Pandangan Pertama yang Memikat

1K 66 3
                                    

Oleh: MomoHuhui

Percayakah kamu akan pentingnya pandangan pertama pada karya kita untuk pembaca? Percayalah, itu sangat penting. Pembaca memutuskan tertarik atau minat untuk membaca novel kita sampai habis, tentunya tergantung bagaimana pandangan pertamanya pada novel itu, memikat atau tidak. Dan hal-hal yang menurut saya penting untuk memikatnya adalah pada judul dan bab pertama yang memikat. Untuk itu, hari ini saya akan bahas dua hal ini.

A. Judul

Kadang bagi pemula, jarang sekali memperhatikan judul, tak sedikit juga yang menganggap remeh. Mereka cenderung memilih judul tulisan yang "pas buat dirinya pribadi" alasannya biasanya karena ppengalaman pribadi, atau hal semacamnya. Padahal judul adalah salah satu unsur utama bagaimana tulisan diminati pembaca. Apalagi sebuah buku, yang pertama dilihat adalah judul yang tertera di buku tersebut.

Mulai sekarang jangan pernah meremahkan judul. Catat baik-baik! "focus utama seorang penulis adalah kepuasan pembaca." Dan bagaimana membuat judul tulisan yang menarik?

Temukan judul yang unik

Carilah kombinasi kata yang berbeda, kalau perlu yang aneh dan nyeleneh. Contoh, kita pasti sering medengar kata Rindu Setengah Mati," ini adalah kombinasi yang lazim. Bagaimana kalau Rindu Setengah Hidup, Rindu Setelah Mati, Rindu Setengah Hati, bagaimana menurutmu? Tentukan kombinai yang yang jarang ditemukan atau yang mengandung unsuk Kontradiktif. Semakin sering mengkombinasikan kata-kata tak lazim, semakin mudah kamu menemukan judul tulisan yang unik. Contoh : Bukan Untuk Dibaca karya Deassy M. Destiani

Tentukan jumlah kata untuk judul tulisanmua

Sebelum menentukan judul, sebaiknya tentukan dulu jumlah kata. Ini akan menjadi ciri khas untuk setiap tulisan. Contoh judul dengan satu kata : Hujan, Rindu, Bumi karya Tere Liye.

B. Bab pertama

Bab pertama dalam novel adalah bagian yang sangat penting dalam tujuan menarik minat pembaca. Saat bab pertama terasa kurang menarik maka akan berat mata pembaca untuk melanjutkan ke bab berikutnya. Menulis bab pertama sebenarnya tidaklah mudah. Bahkan banyak penulis profesional pun bisa berkali-kali menulis bab pertama novelnya.

Hal-hal yang harus tercantum dalam bab pertama adalah perkenalan karakter, setting, serta ada petunjuk yang berkaitan ke konflik cerita. Memang sekilah kandungan bab pertama tidak berbeda dengan bab lainnya tapi melihat kembali, pentingnya bab pertama maka penting juga untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang umum ditemukan di bab pertama, antara lain :

Cerita dimulai terlalu lambat.

Baiknya memulai bab pertama dengan adegan yang menarik dan senatura mungkin. Hindari deskripsi bertele-tele dan kilas balik karakter yang tidak berkaitan dengan plot cerita. Perkenalkan karakter, beri informasi mendasar mengenai setting, pilihlah momen yang tepat untuk bab awal berhubungan dengan konflik utama.

Pembukaan cerita klise atau terlalu sering digunakan.

Contohnya: bangun pagi, hari pertama sekolah, hari terakhir sekolah, menatap ke cermin, dan lain-lain. Menggunakan pembuka yang sering dipakai tidak dilarang, tetapi jika bisa memberikan sesuatu yang beda dan unik, tentu pembaca akan lebih tertarik. Awal dari klise dapat bervariasi antar genre. Belajar pada novel-novel yang sudah terbit, sangat disarankan

Bab pertama terlalu membingungkan.

Beberapa hal yang menimbulkan kebingungan itu antara lain:

Terlalu banyak karakter. Perkenalkan maksimal dua atau tiga karakter di bab pertama. Jika lebih, sebutkan saja dan jelaskan nanti.
Gagal membuat pembaca menyadari setting cerita. Meski bab pembuka tersebut hanya berlatar di satu lokasi, beri petunjuk cukup agar pembaca tahu kapan dan di mana terjadi adegan tersebut.
Menganggap pembaca tahu lebih banyak dari yang sebenarnya mereka tahu. Kesalahan ini lumrah terjadi, karena penulis merasa tahu banyak tentang karakter dan lainnya seringkali membuatnya lupa jika pembaca belum mengetahui hal-hal tersebut.

Untuk mengetahui bagaimana bab pertama yang bagus, banyak-banyaklah membaca. Pelajari bab pertama dari novel-novel yang sudah diterbitkan. Cari tahu pembuka seperti apa yang menarik bagimu dan pelajari: Bagaimana memperkenalkan karakter? Menggambarkan setting? Menciptakan momen yang terkoneksi dengan konflik utama tanpa memberi bocoran cerita terlalu banyak?

Editlah bab pertamamu setelah selesai menulis seluruh draf. Karena setelah menyelesaikan seluruh tulisan, pandanganmu mengenai naskah tersebut, termasuk karakter, setting, konflik akan lebih mendalam. Sehingga ketika menulis atau mengedit bab pertama kamu akan punya gambaran seperti apa 'momen yang paling tepat' untuk membuka ceritamu.

Serba-serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang