24. Dystopian

474 19 0
                                    

Oleh: Rezqwan

Perang adalah Damai
Kebebasan adalah Perbudakan
Kebodohana dalah Kekuatan
'1984'-G.W.

Distopia (Yunani δυσ- dan τόπος, alternatifnya cacotopia, kakotopia, atau anti-utopia) merupakan suatu komunitas atau masyarakat yang tidak didambakan ataupun menakutkan. Istilah ini diterjemahkan sebagai "tempat yang tidak baik", antonim dari utopia, sebuah istilah yang diciptakan oleh Sir Thomas More dan digunakan sebagai judul dari karya tulisnya yang paling terkenal, yaitu Utopia. (tapi belum ada terjemahannya hehehe) di mana pengertian "Utopia" merupakan cetak biru suatu masyarakat yang ideal tanpa kejahatan ataupun kemiskinan. Masyarakat distopis ditampilkan dalam banyak karya seni, khususnya dalam pengaturan cerita masa depan. Beberapa contoh karya yang paling tua dan fenomenal di teman ini misalnya 1984 (George Orwell) dan Brave New World (Aldous Huxley).

Distopia seringkali dicirikan dengan dehumanisasi, pemerintahan totaliter (kediktatoran), bencana lingkungan, atau karakteristik lainnya yang sehubungan dengan kemerosotan nilai secara dahsyat dalam masyarakat. Masyarakat distopis ditampilkan dalam banyak subgenre karya fiksi dan seringkali digunakan untuk menarik perhatian terhadap isu-isu dunia nyata mengenai masyarakat, lingkungan, politik, ekonomi, agama, psikologi, etika, ilmu, dan/atau teknologi, yang jika tidak ditangani dapat berpotensi menyebabkan suatu kondisi seperti distopia.

Beberapa dekade sebelum penggunaan kata distopia yang terdokumentasi pertama kali adalah "cacrogia" yang menggunakan bahasa Yunani Kuno: κακόs, "jahat, awalnya disebutkan pada tahun 1818 oleh Jeremy Bentham. Meskipun distopia menjadi istilah yang kini paling populer, cacotopia terkadang digunakan, oleh Anthony Burgess, penulis A Clockwork Orange, yang mengatakan bahwa ini lebih sesuai untuk  1984-nya Orwell karena "kedengarannya lebih buruk daripada distopia".

Iiih ... syerem!

Dalam pandangan politik, George Orwell menggambarkan penguasa distopia yang tampak brutal. Sedangkan prinsip politik tersebeut terwujud karena mimpi-mimpi utopia (dunia sempurna) yang mulanya berhasil menghasilkan konsekuensi positif bagi masyarakat, namun menjadi dasar terbangunnya sebuah distopia, bentuk konsekuensi negatif karena adanya kecacatan politik. Seringkali dalam genre ini memiliki protagonis atau kelompok (baik hero maupun anti-hero) yang memimpin sebuah perlawanan (revolusioner) yang mengingingkan perubahan. Kalau masih ingat dengan film dari adaptasi komik V for Vendetta karya Alan Moore, maka itu juga salah satu contohnya. Struktur ekonomi masyarakat distopia memiliki banyak variasi, karena ekonomi yang seringkali digambarkan merupakan sumber penindasan masyarakat, termasuk kehadiran pasar gelap kendati banyak barang-barang yang sangat terlarang bagi negara akan sulit ditemukan dan begitu langka.

Sistem religi dalam distopia seringkali memainkan peran ganda (tergantung penulisnya) terkadang yang tertindas atau sebagai penindas. Di BNW, salib dalam keyakinan umat kristiani diganti menjadi 'T' (yang merupakan simbol dari model kendaraan Henry Ford T).  Kekerasan lazim terjadi, seringkali dalam bentuk perang (1984); Kejahatan perkotaan yang dipimpin oleh geng (Clockwork Orange); turnamen atau sejenis olahraga darah/bloodsport (Battle Royale, The Running Man, The Hunger Games dan Divergent).

Adapun klaim-klaim yang membentuk dunia menjadi sebuah distopia diantaranya:

1. Teknologi mencerminkan dan mendorong aspek terburuk dari sifat manusia

2. Teknologi membahayakan komunikasi konvensional, hubungan sesama, dan masyarakat.

3. Teknologi memperkuat hierarki yang terfokus pada pengetahuan dan keterampilan

4. Teknologi yang baru akan jauh lebih buruk dari teknologi sebelumnya

5. Teknologi yang baru hanya akan memunculkan problematika baru

6. Teknologi menghancurkan alam (termasuk kesehatan manusia dan lingkungan)

7. Meningkatkan pengawasan dan mengikis privasi (facebook, twitter, instagram, next->)

8. Memperlebar ketidaksetaraan, kekuasaan dan kekayaan

9. Menyerahkan kendali kehidupan terhadap mesin

10. Membahayakan kualitas hidup karena banyaknya pilihan yang ditawarkan (pemicu gaya hidup materialistis, hedoinis, liberal, kemerosotan akhlak, dsb.)

Distopia menjadi cermin realitas sosio-politik yang meramalkan skenario terburuk atau sebagai peringatan akan perubahan kehidupan, kekhawatiran dan ketakutan akan budaya yang ditunjukkannya. Meskipun di hari ini, semakin menarik inspirasi distopia berasal dari imajinasi terburuk tentang diri kita dan kenyataan saat ini, sehingga seringkali sulit dibedakan antara yang mana hiburan dan yang mana kenyataan.

Wew! Saat ini kondisi dunia terkikis untuk generasi selanjutnya sebab kita mengalihkan perhatian mereka dari bencana tampak pasif dan memandangnya sebagai hiburan. (bagi yang selama ini menganggap The Hunger Games dkk sekedar hiburan, ingat, hati-hati lho entar terwujud di suatu masa nanti).

Adapun deretan novel distopia terkini, beberapa diantaranya sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia

Serba-serbi KepenulisanNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ