9. Tips-tips untuk SHOWING YOUR STORY

1.3K 58 5
                                    

oleh: arczre

1. Hindari Bahasa Tidak Lancar atau hindari menulis dengan kata yang tidak luwes.

Biasanya hal ini terjadi karena kita sering baca buku terjemahan yang terkadang terjemahannya sendiri tidak bagus. Bagi kita yang tidak asing dengan bahasa asing mungkin akan mengerti maksud dari bahasa asing tersebut, tetapi tidak setiap dari kita bisa memberikan arti atau padanan dari bahasa asing itu. Dan itu juga terjadi di buku seperti novel dan karya tulis lainnya. Dan ajaibnya itu mempengaruhi tulisan kita. Makanya ada pepatah yang bilang "Tulisan kita adalah apa yang kita baca".

2. Jangan takut menggunakan kata-kata Baku.

Jarang saya temui penulis memakai kata-kata baku. Mereka cenderung lebih suka memakai kata serapan atau kata-kata gaul lainnya. Sebenarnya tidak mengapa memakai kata-taka gaul, tetapi penulis yang baik bisa menguasai banyak macam cara penulisan, termasuk memakai kata-kata baku. Saya pribadi lebih suka novel yang memakai kata-kata kamu, aku dan saya daripada memakai kata panggilan gaul seperti lo atau gue.

3. Menguasai EYD harus, Typo is our big enemy!

Sering-seringlah periksa EYD dari tulisan kita. Banyak sekali karya tulis yang gagal di meja redaksi hanya karena satu bab EYD-nya kacau semua. Setiap penulis pernah mengalami masa-masa ini. Butuh waktu lama untuk bisa menulis sesuai dengan EYD yang benar. Biasakan saja menulis sesuai dengan EYD misalnya saja menulis status di sosmed atau chatting, blog dan lain-lain.

4. Tidak faham kapan ganti alinea

Kapan kita ganti paragraf? Ini sesuatu yang sangat tricky. Penulis pemula biasanya terjebak di sini. Terkadang isi paragrafnya belum ada tapi sudah ganti alinea, atau isi paragrafnya overload. Jadi bisa dipecah menjadi beberapa paragraf. Ada triknya untuk menentukan kapan ganti alinea.

- jika ada karakter baru muncul maka wajib pindah paragraf.
- Ada kejadian baru yang tidak ada sebelumnya
- Munculnya ide baru
- Settingnya berubah
- Orang lain berbicara
- Pergantian waktu
- Pergantian sudut pandang

5. Kalimat panjang-panjang. Kalimat tak bersubjek.

Kalimat aneh. Kalimat bahasa terjemahan???

Awas! ada kalimat aneh. Periksa dan baca setiap kalimat yang kamu tulis. Anehkah? Ada subjeknya? Terlalu panjang? Tidak efektif?

6. Naskah tidak membangkitkan emosi:

   - Karakter utama tidak kuat
   - Cerita tidak hidup
   - Terlalu banyak karakter dan detail yang tidak penting

7. Bab awal terlalu bertele-tele, karakter utama dan konflik tidak dimunculkan segera

Terlalu bertele-tele maksudnya adalah menceritakan sesuatu yang tidak perlu. Contohnya cerita tentang seorang remaja yang masuk sekolah di hari pertama. Namun dibuat panjang bertele-tele dengan menceritakan baju yang dipakai, merknya apa, diproduksi dimana, bahkan ketika di jalan naik ojek pun perlu menceritakan motor yang dipakai, detail mesinnya, aplikasi ojek online dan sebagainya. Ini tidak perlu. Ceritakan saja yang perlu dan langsung munculkan konfliknya.

8. Cerita tidak fokus. Terlalu banyak karakter sekaligus. Terlalu banyak cerita tambahan

Kesalahan seorang penulis pemula adalah terlalu sibuk dengan detail yang tidak perlu. Karakter yang terlalu banyak atau bahkan menceritakan karakter yang seharusnya tidak diceritakan. Karakternya boleh banyak tapi jangan terlalu detail menceritakan karakter lainnya, fokus ke karakter utama dan konflik yang ia alami. Untuk cerita tambahan jangan ceritakan kecuali yang berhubungan dengan karakter utama. Intinya cerita tambahan itu cuma pendukung.

Serba-serbi KepenulisanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang