PROLOG

29.9K 1.7K 54
                                    

Sepasang mata milik gadis muda itu seolah memohon kepada laki-laki yang tengah melintas di sampingnya untuk menolong. Lengan gadis itu di cengram kuat menyusuri koridor hotel.

Laki-laki tinggi yang terus ia tatap itu  terdiam, tidak acuh sama sekali. Dia hanya mendelik sekali, lalu kembali melanjutkan langkah jenjangnya.

Pintu kamar terbuka, gadis yang sedari tadi terus menangis dalam diam itu terhempas ke atas ranjang akibat dorongan seorang laki-laki paruh baya yang beberapa saat lalu sempat mencengkram lengannya kasar.

"Kau tunggu disini. Kalau kau mencoba untuk kabur, kau akan ku pastikan mati hari ini juga!"

Laki-laki itu keluar, meninggalkan gadis remaja yang ia seret didalam kamar.

Gadis itu duduk merangkul tubuhnya takut, dia kembali menangis.

Dua puluh menit kemudian, pintu kamar kembali terbuka. Gadis itu menatap sosok laki-laki tinggi yang ada disamping pintu, setelah melihat siapa yang datang. Ekspresi takut milik gadis itu berangsur surut.

"Ikutlah bersamaku ..." Ucap laki-laki itu dingin.

Tanpa menunggu lama lagi, segera gadis muda itu berdiri. Menghampiri laki-laki yang tadi sempat ia mintai pertolongan di koridor.

Dengan saling bungkam, gadis dan laki-laki berstelan jas rapi itu keluar dari Hotel, dan ketika sampai di parkiran. Langkah laki-laki itu berhenti

"Pergilah ... Sejauh mungkin"

Gadis remaja yang barusaja ia selamatkan itu menatapnya nanar.

"A-apa boleh, aku ikut bersamamu?" tanyanya sambil meremas ekor dress yang ia kenakan.

"A-aku, aku takut ..."

Laki-laki itu terdiam.

"Kenapa kau ingin ikut denganku?" tanyanya

Gadis remaja didepannya menelan ludah, "karena kau orang baik," jawabnya begitu saja.

"Kalau aku orang jahat, bagaimana?" mata hitam laki-laki itu berkilat tajam.

"Aku akan tetap ikut!" kekeuh gadis itu.

Terdengar kekehan pelan dari arah laki-laki dihadapannya, "dasar bodoh!"

Tbc ...

DAMIRN

DAMIRN ✔ (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang