MPB | Tiga Puluh Dua

9.8K 881 71
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

"Pagi,"

Sakura tersenyum mendengar sapaan Sasuke ketika ia membuka pintu rumahnya.

"Pagi," balas Sakura.

"Sudah makan?" tanya Sasuke ketika gadis yang menjabat sebagai kekasihnya itu tengah mengunci pintu.

"Sudah," jawab Sakura seraya berjalan beriringan dengan Sasuke menuju mobil yang terparkir di depan rumahnya.

Mereka pun masuk dalam keheningan.

"Kau tidak bertanya?"

Sakura mengernyit.

"Bertanya apa?"

"Sudah makan apa belum,"

"Kau kan sudah dewasa,"

Sasuke meliriknya sejenak sebelum kembali memfokuskan pada jalanan yang ia lalui.
"Aku juga mau di perhatikan," sindir Sasuke.

Sakura menahan senyumannya ketika mendengar sindiran Sasuke. Ia pun juga tidak bermaksud membalas ucapan bernada sindiran tersebut. Bisa panjang urusannya.

Perjalanan pun diisi oleh keheningan. Bahkan saat mobil Sasuke memasuki parkiran sekolah, tidak ada satupun yang memecah keheningan tersebut.

"Aku ada materi tambahan nanti, tunggu aku," ucap Sasuke seraya mematikan mesin mobilnya dan tersenyum ke arah Sakura yang baru saja melepas seatbealt yang di kenakan.

"Oke," angguk Sakura dan mulai membuka pintu mobil.

"Istirahat nanti kita ketemu di Kantin, mengerti?" tanya Sasuke lembut.

"Siap Kapten," jawab Sakura seraya mengangkat tangan kanannya seakan ia tengah hormat kepada Sang Saka.

Setelah mengucapkan itu, Sakura segera meninggalkan Sasuke yang masih tersenyum melihatnya.

"Pagi Forehead nya aku," sapa Ino dari arah belakang yang dengan seenaknya merangkul bahu Sakura.
"Kau sudah boleh masuk?"

"Memangnya siapa yang melarang ku?" tanya Sakura pada Ino.

"Your'e Soulmate," jawab Ino seraya menaik turunkan alisnya menggoda Sakura. Ia pun melepaskan rangkulannya dan berjalan bersisian bersama sang sahabat.

Gadis bersurai merah muda itu hanya terkekeh kecil mendengar sebutan Ino.

"Hei Pig, kau ikut liburan-"

"Tentu saja. Astaga aku senang sekali," potong Ino dengan suara yang terdengar semangat dan ceria. Gadis pirang itu tampak berbunga-bunga mendengar kata Liburan. Apalagi, liburan kali ini bersama seseorang yang sudah menggaet hatinya. Siapa lagi jika bukan Sai.

"Bagaimana? Sudah ada kemajuan dari hubungan tidak jelasmu?"

"Heh, apa kau bilang? Tidak jelas? Hello Nona Haruno yang terhormat, hubungan ku dengan Sai baik-baik saja ya. Dan apa kau bilang? Tidak jelas? Kau pikir hubungan mu dengan Sasuke mu itu jelas? Coba deh ya-"

"Umm Ino," potong Sakura dengan menahan senyuman manisnya.

"Apa? Aku itu baru berbicara, seharusnya kau menghargai diriku ini yang -Apasih Forehead?" Lagi-lagi ucapan Ino terpotong ketika melihat gelagat Sakura yang menunjuk belakangnya.

"Belakangmu," gumam Sakura pelan. Setelah Ino membalikkan badannya, Sakura pergi meninggalkan kedua insan itu dengan tawa kecil.

Lain dengan Ino yang saat ini tengah mengerjap-ngerjap kan matanya dengan ekspresi lucu.

MY PERFECT BADBOY Where stories live. Discover now