MPB | Delapan

12.2K 1.1K 29
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

Sakura melangkahkan kakinya perlahan menuju rumah yang bagai istana milik Sasuke. Entahlah, rasanya begitu canggung jika hanya mereka berdua saat ini di rumah yang sebesar ini. Sakura kembali merasa sedih ketika membayangkan Sasuke selama ini. Pasti pemuda itu sangat kesepian.

"Kenapa?" pertanyaan lembut di hadapannya membuat Sakura tersadar jika sedari tadi ia memang menghentikan langkahnya.

Dengan sedikit paksaan, ia tersenyum seraya menggelengkan kepalanya.

Mereka kembali melangkahkan kakinya menuju sebuah sofa, namun tangan Sasuke menghentikan langkah Sakura, "Ganti baju dulu,"

Sakura hanya pasrah dan mengikuti langkah Sasuke yang menuju ke kamarnya.

Ia mendudukkan dirinya di ranjang besar pemuda itu. Dahinya kembali berkerut ketika melihat Sasuke menyodorkan sebuah kaos berwarna marun padanya.
"Ganti baju," ucap pemuda itu lembut.

Sakura mengangguk dan berjalan kearah kamar mandi yang terletak di dalam kamar tersebut.

"Mau kemana?" pertanyaan Sasuke membuat Sakura berhentu dan menatap Sasuke bingung.

"Ganti baju," jawabnya.

"Disini saja," sahut Sasuke seraya tersenyum misterius.

"Dasar gila," gumam Sakura pelan, namun masih dapat di dengar oleh Sasuke yang kini terkekeh.

Sekitar 3 menitan, Sakura keluar dengan kaos yang tadi Sasuke berikan padanya. Dan Emeraldnya menatap tidak percaya pada Sasuke yang juga memakai kaos yang sama dengannya. Kaos dengan aksen hitam dan putih pada bagian bawah.

Kaos yang di pakai Sakura memang terlihat sedikit kebesaran. Namun tidak terlalu.

"Temani aku berenang," sebelum Sakura meletakkan seragam atasnya, Sasuke terlebih dahulu menaruh di atas ranjangnya dan menarik Sakura kebawah.

Ya, disinilah mereka. Di samping sebuah kolam renang yang memang tersedia di rumah tersebut, "Mau berenang?" pertanyaan Sasuke segera mendapat gelengan dari Sakura.

"Kenapa?" tanya Sasuke seraya melepas kaos kembarannya dengan Sakura. Menyisakan kaos dalam berwarna putihnya.

"Takut tenggelam," ucap Sakura dengan wajah yang sangat lucu ketika melihat kedalam air yang tampak bergerak tenang.

"Tidak akan, ayo,"

Sekali lagi Sakura menggeleng.

Sasuke sempat berpikir ketika kekasihnya banyak terdiam sejak mereka memasuki rumahnya. Entahlah apa yang tengah Sakura pikirkan.

Namun tindakan yang Sasuke lakukan tiba-tiba membuatnya terkejut bukan main.

"Kyaa!" Sakura menatap Sasuke tajam karena tindakan Sasuke. Tangannya mencengkram erat dalaman kaos yang Sasuke pakai.

Bagaimana ia tidak terkejut karena Sasuke yang tiba-tiba menggendong tubuhnya dan menurunkannya di tepi kolam renang dengan Sasuke yang berada di depannya.

Sehingga posisi Sakura kini membelakangi kolam. Namun tetap saja ia merasa sangat horor karena kakinya sebagian sudah berada di ambang air. Jika Sasuke bergerak maju sedikit, maka dipastikan Sakura akan terjatuh bersama pemuda kurang ajar ini.

"Sasuke, aku tidak mau," ucap Sakura panik. Kentara sekali wajahnya yang terlihat sangat ketakutan. Tangan mungilnya bahkan sangat erat mencengkram kaos yang Sasuke kenakan.

Sasuke terkekeh kecil melihat raut wajah Sakura yang panik, "Aku akan memukulmu nanti, aku tidak peduli," ancaman Sakura bahkan seperti angin lalu bagi Sasuke.

"Sasuke jangan macam-macam! Aku akan marah padamu jika kau maju!" Sakura kembali panik saat Sasuke sedikit menggerakan badannya.

"Tidak akan terjadi apa-apa, percayalah," bahkan ucapan Sasuke yang terdengar serius mebuat kepala Sakura menggeleng cepat.

"Aku mau pulang!" ucapan Sakura terdengar sedikit bergetar. Ia menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Sasuke.

"Antarkan aku pulang," lanjutnya dengan nada kesal. Namun Sasuke masih dapat mendengar suaranya yang bergetar.

"Kau takut?" tanya Sasuke lembut.

"Aku mau pulang," ucap Sakura yang terdengar sangat lirih dan tak lama setelahnya, terdengar isak tangis yang membuat Sasuke panik.

"Sayang," panggilan lembut Sasuke pun seperti angin lalu bagi Sakura. Tubuhnya bergetar hebat dipelukan Sasuke.

Pemuda itu berusaha membuat kekasihnya melepaskan pelukannya, namun cengkraman Sakura sangat erat. Alhasil, Sasuke kembali mengangkat Sakura dan membawanya memasuki rumah. Tapi cengkraman gadis itu belum juga pudar.

"Aku mau pulang," ucap Sakura sangat lirih.
"Hei lihat aku dulu," sahut Sasuke.

Namun Sakura kembali menggeleng cepat yang diiringi isak tangis.

"Pulang, hiks,"

Sasuke mengusap kepala Sakura lembut, "Iya, kita pulang," dan mengecupnya.

Sakura mengangguk lemah dan melepaskan cengkramannya, Sasuke dengan segera mengarahkan kepala Sakura agar menatapnya. Mengusap jejak air mata kekasihnya dengan lembut.

"Maaf," ujar Sasuke dengan senyuman tulusnya.

Sakura mengangguk, "Pulang,"

Raut wajah Sasuke berubah, "Aku masih merindukan mu," nadanya bahkan terdengar sangat tulus. Kedua tangan yang menangkup pipi Sakura bertugas untuk mengusap daerah tersebut, sangat lembut.

"Pulang," ucap Sakura bertepatan dengan satu air mata yang kembali menetes.

"Yasudah kita pulang," Sasuke kembali panik melihatnya. Dengan cepat ia usap.
Entah apa yang ia pikirkan, kenapa Sakura bisa seperti ini hanya karena kejadian tadi.
"Tunggu di sini," sambungnya yang membuat kepala merah muda kekasihnya mengangguk.

***

Sakura segera turun ketika mobil yang ia tumpangi berhenti. Membuat Sasuke menghela nafas dan mengikuti kekasihnya. Namun belum mencapai pintu yang bahkan masih terbuka, Mebuki muncul dengan senyuman seperti biasa.

"Sakura kenapa?" tanya wanita itu lembut setelah Sasuke menyaliminya.

Sasuke menggeleng seraya tersenyum tipis, "Sasuke hanya memaksa Sakura berenang Bun,"

Mebuki mengangguk paham, lalu menyilahkan Sasuke masuk, "Maaf ya, Bunda malah nyegat kamu kayak gini," ujarnya diikuti kekehan di akhir kalimatnya.

"Iya," Sasuke ikut tersenyum mendengarnya.

Mereka dengan serempak mendudukkan diri di sofa.
"Sakura memiliki trauma," Mebuki angkat bicara.

Sasuke menatapnya penasaran.

Dan wanita beranak satu itu tersenyum sebelum melanjutkan ucapannya, "Dulu Sakura sempat di rawat di rumah sakit karena tenggelam," tampak raut terkejut Mebuki lihat walau hanya sekejab.

"Tenggelam?" beo Sasuke.

Mebuki mengangguk lalu tersenyum, "Sakura di dorong dan akhirnya tenggelam, sekitar dia berumur 6 tahun, di danau,"

"Siapa?"

Mebuki terkekeh kecil kala menangkap suara dingin itu, "Sayangnya Bunda lupa,"

Tatapan Sasuke melunak.

"Kalau kau mau menemani Sakura, sana, Bunda mau melanjutkan masak dulu," ucap Mebuki halus.

"Bunda tau saja kalau mau modus,"

"Heh heh apa?"

"Tidak Bun," jawab Sasuke seraya menggeleng.

"Dasar lelaki," gumaman Mebuki masih dapat terdengar oleh Sasuke yang terkekeh sebelum melangkah menuju kamar Sakura.

***

TBC•

Tinggalkan jejak biar semangat lanjutinya :v

MY PERFECT BADBOY Where stories live. Discover now