MPB | Dua Puluh Enam

9.3K 844 43
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

Sebelah tangan Sasuke mengusap kepala gadis yang tengah bersandar pada kepala ranjang, "Jangan keras kepala lagi ya?" tanyanya dengan raut wajah khawatir.

"Iyah," jawab Sakura pelan. Badannya terasa sangat lemas karena berjalan-jalan tadi. Wajahnya juga tampak pucat.

"Masih lemas?"

Kepala Sakura mengangguk dengan tatapan lucu menatap Sasuke, "Masih,"

Sasuke tersenyum dan duduk di pinggir ranjang yang saat ini di tempati kekasihnya.
"Sasuke,"

"Hm?" Sasuke mengambil tangan Sakura dan menggenggamnya lembut. Tatapannya pun menyiratkan kehangatan.

Dan tanpa Sasuke duga, gadis itu menyentuh rahangnya dan mengecup singkat pipi pemuda itu sebelum memeluknya. Sakura tidak peduli semerah apa wajahnya saat ini. Ia hanya merasa bersalah pada kekasihnya karena menutup-nutupi kejadian sebelum kecelakaan. Ada rasa mengganjal ketika ia tidak memberitahu Sasuke. Pemuda itu juga pernah bilang jika mereka harus saling terbuka. Tidak ada yang harus disembunyikan diantara keduanya.

"Ada apa?" tanya Sasuke lembut. Kedua tangannya membalas pelukan Sakura yang terasa hangat di tubuhnya. Ia tidak bisa menghentikan senyumannya sejak Sakura menciumnya. Satu lagi moment langka yang harus Sasuke ingat selalu. Pertama kalinya gadis itu mencium dan memeluk Sasuke. Biasanya pemuda itu yang memulainya terlebih dahulu.

"Maaf," ucap Sakura pelan.

"Cium lagi baru nanti ku maafkan," balas Sasuke dengan kekehan ringannya. Padahal ia tidak tahu kenapa gadisnya meminta maaf. Tapi tidak masalah mencari kesempatan bukan?

"Ihh, maaf pokoknya," sahut Sakura dengan nada kesal namun terdengar rendah karena suaranya teredam bahu Sasuke.

"Banyak-banyak punya salah jika begini," Sakura mendengus mendengar sahutan Sasuke yang diiringi kekehan pemuda itu. Coba saja jika Sasuke tahu apa yang dilakukan Sakura.

"Yasudah, nanti aku ciuman lagi sama dia," ucap Sakura. Ia ingin melihat reaksi kekasihnya ketika tahu apa yang ia lakukan bersama pemuda lain.

"Hah? Ciuman?" tanya ulang Sasuke yang hanya di balas anggukan singkat dari gadisnya. Tatapannya seketika dingin. Sekarang Sasuke tahu apa maksud Sakura. Rahangnya mengeras ketika mengingat bibir kekasihnya pernah merasakan bibir milik pemuda lain. Sasuke bahkan belum merasakannya, ia hanya pernah mengecup. Bukan mencium, dan itu jelas banyak perbedaan.

"Sasuke?" panggil Sakura ketika kekasihnya hanya terdiam.

"Hm?"

"Aku minta maaf," ucap Sakura pelan. Ia takut jika kekasihnya marah lalu malah pergi meninggalkannya. Tapi jika ia menyimpannya sendiri, Sakura juga takut jika Sasuke tahu dengan sendirinya dan berujung meninggalkannya. Ia tidak mau itu terjadi. Rasa sayang nya sudah hadir entah sejak kapan. Dan Sakura tidak menyadari hal itu.

Se-menyebalkannya Sasuke, pemuda itu tetap kekasihnya. Dan Sakura mulai menyayanginya.

"Memang kenapa kalau aku marah?" tanya Sasuke. Tidak mungkin jika ia memarahi Sakura sedangkan gadis itu hanya korban. Sasuke sudah sangat bersyukur Sakura bisa kabur dari orang brengsek itu, jika tidak. Entahlah, Sasuke tidak mau membayangkannya. Walaupun ia harus menunggu selama 3 bulan lebih untuk melihat sepasang Emerald milik Sakura lagi. Walaupun ia harus menahan rindu. Namun Sasuke tetap bersyukur gadisnya selamat.

"Menyeramkan kau tahu? Nanti apa-apa di buang," jawab Sakura yang membuat Sasuke tertawa pelan mendengarnya.

"Aku memang marah," sahutan dingin Sasuke tepat di telinganya membuat jantung Sakura berdetak cepat. Mungkin saat ini Sasuke merasakannya. Sakura tahu ia salah. Dan pemuda itu berhak marah padanya.

MY PERFECT BADBOY Where stories live. Discover now