MPB | Sembilan

11.3K 1K 11
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

"Kenapa ke sini?" pertanyaan yang baru saja di lontarkan Sakura membuat Sasuke menghentikan langkahnya sejenak.

"Sudah ku bilang aku masih merindukanmu," jawabnya setelah mendudukkan diri di atas ranjang milik Sakura. Gadis itu tengah tengkurap dengan kepala yang tadinya di letakkan di atas guling.

Sakura tidak menanggapi jawaban Sasuke. Kepalanya kembali ia tidurkan di guling dengan mengarah pada kekasih menyebalkannya. Tangan Sasuke terulur untuk mengusap kepala tersebut pelan.

"Jalan-jalan?" tanya Sasuke yang langsung mendapatkan gelengan dari Sakura.

"Beli coklat," ujar Sasuke dengan mengiming-ngimingi makanan favorit gadisnya.

Sakura menatap Sasuke sebelum berucap, "Boleh beli yang banyak?" tanya Sakura memastikan. Wajahnya yang tampak lucu membuat Sasuke mengangguk cepat.

"Tentu saja,"

Mendengar jawaban Sasuke, Sakura mendudukkan dirinya dengan senyuman manis, "Yasudah ayo, tapi hanya beli coklat,"

Tanpa fafifu lagi, Sasuke tersenyum tipis dan kembali mengangguk.

Ternyata mengembalikkan mood kekasihnya sangat mudah. Sasuke belum melunturkan senyuman manisnya ketika menatap punggung mungil di hadapannya yang dengan cepat berlari kemudian menghampiri Bundanya. Sekedar untuk memberitahu jika mereka akan pergi.

Namun saat memasuki mobil, Sakura hanya diam dengan ponsel di tangannya. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, Sasuke menjalankan mobilnya.

"Mau kemana?" tanya Sakura heran kala mereka melewati sebuah supermarket.

"Mall," jawab Sasuke santai. Sejenak ia menoleh ke arah Sakura dan tersenyum manis.

"Di supermarket kan ada," sahut Sakura tak habis pikir dengan kekasih menyebalkannya itu.

"Hn," gumam Sasuke dengan sebelah tangannya yang mengambil tangan Sakura kemudian mengusapnya.

"Aku malas jalan-jalan, Mall kan luas Sasuke," rengek Sakura.

Mobil berhenti di lampu merah, onyx Sasuke menatapnya penuh kehangatan, "Janji hanya sebentar,"

Sakura menggeleng, "Pulang," putus Sakura akhirnya. Entah kenapa hari ini moodnya benar-benar buruk.

Mobil kembali berjalan dengan kecepatan sedang, "Belum-"

"Pulang," potong Sakura kekeh.

Saat mobil Sasuke memasuki halaman parkir Mall, ia menatap kekasihnya dengan senyuman.
"Ayo,"

Sakura menatapnya dengan raut wajah tanpa minat, kakinya bahkan malas untuk sekedar berjalan.
"Beli coklatnya besok saja, sekarang pulang," ucapnya dengan tatapan memohon.

Sasuke menatapnya sejenak sebelum turun tanpa menyahuti ucapan Sakura. Emerald Sakura melihat Sasuke berjalan memutari mobilnya dan membuka pintunya.

"Sebentar," ucapnya menatap Emerald kekasihnya lembut.

Sakura menatapnya sebentar sebelum mengangguk dan berkata, "Janji?"

"Iya," jawab Sasuke seraya menepuk pelan kepala Sakura.

***

Sakura menatap sekelilingnya dengan tatapan tanpa minat. Entah Sasuke yang tengah membohonginya atau apa. Pasalnya, sedari tadi mereka hanya berputar-putar dengan Sasuke yang menggenggam tangannya. Bahkan saat Sasuke mengajaknya untuk sekedar memasuki toko sepatu, baju, tas, Sakura hanya menggeleng lalu menyeret kekasihnya itu keluar.

Langkah Sasuke tiba-tiba terhenti, "Jangan diam, sayang," ucapnya seraya menatap Sakura.

"Sebenarnya ini mau kemana? Katanya sebentar, bohong," ucap Sakura balas menatap Sasuke.

"Beli coklat katanya"

"Yasudah, ayo," kini, Sakura yang menarik Sasuke. Entah sadar atau tidak, tangan mungil Sakura menggenggam tangan besar Sasuke. Saat sampai pada tempat yang sedari awal Sakura inginkan, senyuman manisnya merekah ketika mengambil satu batang ukuran besar coklat Silver Queen.

Namun, tangan Sasuke mengambil box yang berisi Silver queen tersebut, kemudian menaruhnya ke dalam keranjang belanjaannya. Sakura semakin menatapnya tidak percaya ketika Sasuke mengambil seluruh coklat yang terpajang di rak-rak tersebut.

"Itu terlalu banyak Sasuke," ucap Sakura dengan tangan yang menahan pergelangan tangan Sasuke yang hendak memasukkan satu box yang tersisa ke dalam keranjang. Ya, memang hanya tersisa satu box berisi Daily milk.

"Buat persediaan," sahut Sasuke dan memasukkan box yang memang masih ia pegang, "Ayo," lanjutnya dan mengambil alih tangan kanan Sakura, sedangkan tangan kirinya membawa keranjang berisi penuh box-box an.

Setelah membayar, Sasuke berjalan dengan Sakura disisinya. Saat langkah pemuda itu ingin berbelok ke arah Caffe, Sakura menariknya, "Pulang,"

Kata itu membuat pemuda tersebut menghela nafas dan akhirnya mengikuti langkah gadisnya, "Untung cinta," gumam Sasuke yang sebenarnya masih bisa di dengar oleh Sakura. Gadis itu tersenyum tipis mendengarnya.

"Pulang ke rumah ya?" tanya Sasuke ketika mereka mulai memasuki mobil. Dan membuat Sakura menggeleng cepat.

"Tidak mau. Memang mau apa?"

"Kemping,"

Jawaban Sasuke membuat Sakura menoleh cepat pada pemuda yang tengah menyetir di sampingnya, "Ha?"

"Besok kan libur sayang, lagipula sudah ijin sama Bunda tadi," jawab Sasuke dengan nada datar tapi terkesan lembut. Onyxnya masih menatap serius ke arah depan.

"Ayah?" tanya Sakura.

"Kata Bunda tidak apa-apa," jawab Sasuke.

"Tidak mau,"

"Kenapa?" tanya Sasuke cepat.

"Takut,"

Jawaban Sakura membuat Sasuke mengernyit bingung.
"Takut apa?"

"Kau,"

"Ha?"

"Kau lebih seram daripada setan, aku takut,"

Sasuke terkekeh mendengarnya. Entah apa yang membuatnya tertawa kecil, padahal tidak ada yang lucu.

"Aku pikir aku akan menggigit?" sangkal Sasuke seraya menahan senyumannya.

"Cuma modus dikit," sambungnya yang membuat Sakura menatapnya tajam.
Dan tatapan itu malah membuat Sasuke tertawa kecil.

***

TBC•

MY PERFECT BADBOY Where stories live. Discover now