MPB | Empat

16.1K 1.3K 73
                                    

PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

Tangan mungil Sakura membuka loker bernomer 28 di hadapannya. Mengeluarkan buku paket yang akan ia pelajari hari ini.
Getaran di saku membuatnya mengambil ponsel yang ternyata mendapat pesan dari kekasih gilanya sebelum menutup kembali loker tersebut.

Aku di UKS

Dahi Sakura mengernyit. Namun belum sempat ia membalas pesan tersebut. Sasuke kembali mengirimnya lagi.

Sini sayang, obati aku

Kenapa?

Berantem sama orang tadi

Sakura menggelengkan kepalanya membaca pesan tersebut. 'Astaga' batinnya meringis ketika mengingat minggu lalu kekasihnya bahkan hampir membunuh salah satu siswa. Sakura hanya membacanya dan kembali memasukkan ponselnya.

Menutup lokernya, ia berniat berjalan ke arah UKS. Jika Sasuke tidak di turuti, kekasihnya -tunggu- sejak kapan Sakura sudah menerima jika Sasuke adalah kekasihnya. Sudah setiap hari ia tolak namun Sasuke terus saja menempel dengannya. Menghela nafas pasrah Sakura berjalan dengan santai.

"Sakura,"

Namun panggilan seseorang yang memanggilnya membuat langkah kakinya berhenti dan menatap orang di belakangnya yang kini berjalan mendekat.

Sakura menatap heran pada pemuda berambut merah yang kini tersenyum tipis setelah sampai di hadapannya.

Sakura sangat mengenali pemuda di hadapannya. Rei Garaa. Siapa yang tidak mengenal pemuda yang termasuk ke dalam jajaran most wanted di sekolah? Apalagi posisinya menempati kapten basket, menggantikan kekasihnya yang sudah purna dari ekstra apapun.

Pemuda yang satu tingkat di atasnya ini masih menatapnya dengan senyuman tipis.
"Sakura?" panggil pemuda tersebut terlihat menanyakan apa benar gadis di hadapannya ini memang Sakura.

"Iya,"

"Syukurlah, aku tidak salah mengenali orang," ujar Garaa masih dengan senyumannya.

"Ada apa Kak?" tanya Sakura dengan ramah dan tersenyum. Memperlihatkan sedikit kelesungannya.

"Sabtu besok kau ada acara?" tanya Garaa dan langsung mendapati gelengan dari gadis di hadapannya.
"Boleh aku mengajakmu pergi?" pertanyaan Garaa membuat Sakura menatapnya heran.
Garaa terkekeh ringan mendapati raut wajah yang terlihat lucu dihadapannya.

Semburat merah muncul di kedua pipi Sakura melihat senyuman pemuda tersebut. Entah kenapa, jantungnya berdebar. Berdebar lebih kencang seperti genderang mau perang.

"Kemana?" tanya Sakura gugup luar biasa.

"Nonton, kebetulan aku ada dua tiket nonton. Mau?"

Sakura nampak berpikir sebelum menganggukkan kepalanya dengan tersenyum manis.
Sakura hanya sedikit heran, kenapa Garaa mengajaknya? Apa mungkin Garaa diam-diam menyukainya? Sakura segera mengenyahkan pikiran terakhir nya ketika wajahnya kembali menghangat.

"Aku memang menyukaimu,"

Dan ucapan Garaa membuatnya terkejut sekaligus menambah semburat merah di kedua pipinya. Seakan pemuda tersebut bisa membaca pikirannya.

MY PERFECT BADBOY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang