24 | Baby, Again

4.6K 519 19
                                    

Tok... Tok... Tok...

Bel kediaman mewah Jimin berbunyi. Seorang pelayan wanita dengan cepat berlari dan membuka pintu. Garis senyuman terbentuk menyambut sang tamu.

“ Ada yang bisa saya bantu, Tuan? ” Sambutnya.

“ Di mana Jimin? Apa dia ada? ” Tanya pria berbalut mantel yang tengah menggenggam tangan seorang bocah kecil.

“ Silakan masuk, akan saya panggilkan. ” Katanya lalu beranjak.

Taehyung dan Reyna melangkah masuk, mereka menuggu di ruang tamu. Reyna tidak pernah melepaskan genggaman tangan kecilnya dari sang paman.

“ Taehyung? ” Suara itu mampu merebut atensi kedua tamu itu. Jimin berjalan menuruni anak tangga dan berdiri tepat di depan Taehyung.

“ Di mana Ahreum? ” Pertanyaam itu mampu membuat hati Jimin terasa tertohok. Pasalnya, keadaan Ahreum masih tidak jauh berbeda dari sebelumnya. Dia masih dinyatakan kritis. Dia tidak ingin melihat Rey hancur saat melihat Ibunya dalam keadaan seperti itu.

Rey melepaskan tangannya dari Taehyung. Kaki kecilnya melangkah pelan menghampiri Jimin, dia meraih tangan Jimin dan menggenggamnya.

“ Rey melindukan Mommy. ” Satu kalimat, tapi mampu membuat Jimin seakan dihujam ribuan belati.

Bagaimana bisa selama ini dia menyembunyikan Ahreum dari gadis kecil seperti Rey? Jimin menghela nafas pelan lalu menggenggam tangan Rey. Dia menuntun mereka menaiki anak tangga dan berhenti di sebuah pintu bercat putih.

“ Kuharap kalian tidak terkejut. ” Kata Jimin memperingatkan sebelum membuka pintu.

Aroma obat menyeruak masuk saat Taehyung melangkahkan kakinya memasuki kamar itu. Obsidiannya menangkap sosok yang sangat dia rindukan tengah terbaring tidak berdaya. Alat cuci darah, infus, pendeteksi detak jantung, semua alat medis itu menempel di tubuh Ahreum yang semakim kurus.

“ Dia sedang tidur, dia pasti lelah karena keadaan ginjalnya yang tidak baik. Kalian merindukannya kan? Aku akan tinggalkan kalian bersamanya. ” Kata Jimin lalu melangkah keluar tapi Rey masih menahan tangan besar itu.

“ Telimakacih ahjucci. ” Ujarnya sambil memeluk kaki Jimin, pria itu tersenyum lalu mengelus puncak kepala Rey pelan dan pergi.

Dengan senang, Rey berlari menghampiri Ibunya. Susah payah dia memanjat ranjang tinggi itu dan berhasil naik, duduk di samping Ahreum dan memeluknya erat lalu menangis keras.

Hiks.... Mommy... ” Isaknya, dia menenggelamkan kepalanya di dada Ahreum. Tidak bisa dibohongi, kalau Rey sangat menyayangi Ibunya itu.

Merasa terusik, Ahreum membuka matanya pelan. Tangannya terulur lemah merasakan seseorang tengah menangis di pelukannya. Dia sempat bingung sebelum dia mengenali suara Rey, putri kecilnya.

“ Rey? ” Panggilnya.

Hiks.... Mommy..... ” Ahreum tersenyum pelan. Mendengar Rey memanggilnya dengan sebutan ‘ Ibu ’.

Dia memeluk Rey erat dengan air mata yang menetes pelan. Tangannya menepuk punggung yang bergetar itu, berusaha membuat si kecil tenang.

“ Kenapa Rey di sini? ” Tanya Ahreum.

“ Dia bersamaku. Kau tidak perlu cemaskan Jungkook. ” Sahut Taehyung yang sudah duduk di kursi tepat di samping ranjang Ahreum.

O... Oppa? ” Tidak bisa dipungkiri kalau Ahreum sangat merindukan sosok pelindungnya. Sang kakak.

Taehyung tersenyum lalu menghapus air mata Ahreum, dia mengecup pelan pipi Ahreum.

“ Aku akan selalu bersamamu, kau tidak perlu takut. ” Janji Taehyung.

Mommy.... Hiks.... Kenapa Mommy di cini? Ayo pulang dengan Rey... Hiks... Mommy tidak boleh ada di cini... Ayo.... ” Isaknya sambil menarik-narik lengan Ahreum.

Ssst... Sayang kemari. ” Ahreum menarik Rey agar berbaring di sampingnya, dia memeluk Rey erat dan mengecup keningnya pelan.

Mommy akan kembali, nanti setelah urusan Mommy selesai. Ya? Sekarang, Rey harus menunggu di rumah bersama Daddy, Jihan eomma, dan Eunwoo oppa, ne? Ada paman Taehyung juga yang menjaga Reyna kan selama Mommy di sini. ” Kata Ahreum mencoba memberi pengertian kepada sang buah hati.

Hiks... Rey tidak mau, meleka tidak cuka pada Rey... Hiks... Daddy juga malah pada Rey... Hiks... Rey takut... ” Ahreum mengelus punggungnya lagi.

“ Jangan menangis. Anak Mommy harus kuat. Bagaimanapun sikapnya, dia tetap Ayahmu. Dia yang merawatmu selama Mommy di sini. Kalau Rey menangis, nanti adikmu akan sedih. Dia akan ikut menangis. ” Kata Ahreum yang berhasil membuat tangisan Rey berhenti dan Taehyung terkejut bukan main.

Aegi? ” Kata Rey sambil mengerjap. Ahreum tersenyum, meraih tangan kecil Rey dan meletakkannya di perutnya yang sedikit membuncit.

“ Di dalam sana, ada seorang adik kecil yang sangat ingin bertemu denganmu. ” Kata Ahreum diiringi senyuman.

“ Kenapa dia di dalam? Kenapa tidak kelual? Apa muat? ” Rey cerewet mulai menunjukkan rasa penasarannya.

“ Adikmu belum cukup besar untuk keluar, beberapa bulan lagi. Rey pasti bisa melihatnya, tapi Mommy ingin Rey berjanji untuk tidak pernah menangis lagi. ” Hibur Ahreum.

Ne! Tapi Rey ingin jadi nonna caja. Tidak mau jadi eonni. ” Rajuknya.

“ Kenapa? ”

“ Nanti dia mengambil cemua boneka Rey. ” Ahreum terkekeh lalu memeluk putrinya semakin erat.

“ Ahreum jadi kau— ”

“ Ya oppa, aku hamil. ” Kata Ahreum sambil mengelus punggung Rey.

“ Apa dia— ”

“ Anak Jungkook. Tapi tolong jangan beritahu dia. ”[....]



























Hello... Gimana hari-hari kalian? Semoga ga seburuk hari-hari Ahreum ya 😂😂
Makasih buat kalian semua... Love you all and Thanks ❤

Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang