11 | Who They Are?

4.5K 633 42
                                    

Pandangan mata Jungkook terfokus pada jalanan di depannya, sesekali dia mengetuk-ketuk setir mobilnya saat kendaraan-kendaraan lain di depan mobilnya berbaris macet. Dia melirik Ahreum dari sudut matanya, gadis itu terdiam dan bersandar, jemarinya saling memilin gelisah. Tangan kanan Jungkook terulur, meraih tangan kiri Ahreum dan menggenggnya bahkan sesekali mengelusnya lembut.

“ Jungkook- aah? ” Ahreum menoleh ke kiri.

Hm? ” Sahut Jungkook tanpa mengalihkan pandangan dari jalanan dan masih menggenggnya erat.

“ Bagaimana bisa kau ada di sana? Bukankah itu tempat untuk para pengusaha-pengusaha terkenal? ” Jungkook sempat berpikir sejenak. Bingung harus menjawab apa?

Tidak mungkin kalau dia menjawab, dan membuka identitasnya. Mengatakan pada Ahreum kalau dia adalah salah satu pengusaha paling berpengaruh di bidang properti. Itu sama saja Jungkook menggali kuburannya sendiri.

“ Jungkook! ”

“ Y.. Ya! ” Jungkook gelagapan. Dan segera terkekeh kikuk.

“ Kau tidak tau? Aku ini vampir, aku bisa melakukan telepati, aku bisa menebak kalau kau merindukanku kan? ” Darah Ahreum berdesir, pipinya memerah seperti kepiting rebus. He is so sweet.

“ Tidak dijawab, berarti itu benar. ” Kata Jungkook menyimpulkan, dan itu berhasil membuat Ahreum terkekeh.

Wanita itu menyandarkan kepalanya di jendela, suasana menjadi hening dan detik berikutnya mata Ahreum sudah terpejam, dia tertidur dan bersandar pada jendela.

Ah ne, besok aku ingin menemui seseorang. Kau mau ikut? ” Kata Jungkook yang masih terus terfokus pada jalanan di depannya. Tidak menedengar respon dari bibir Ahreum, pria itu menoleh ke samping.

Sebuah senyuman terbentuk di sudut bibirnya melihat istrinya tertidur. Dia pasti lelah menangis. Jungkook mengelus permukaan tangan halus Ahreum.

“ Rey akan segera bertemu denganmu. ” Kata Jungkook penuh senyuman.



Ahreum membuka matanya pelan, dia segera memasang posisi duduk. Dia meraba tempatnya berbaring. Di kamar, itu berarti Jungkook yang memindahkannya ke sana saat dia tertidur di mobil Jungkook.

Ahreum berdiri, berjalan pelan menuju lemari dan mulai menarik kaos yang dia pakai. Ahreum berniat membersihkan tubuhnya, toh tidak akan ada yang masuk ke kamarnya kan? Jungkook juga pasti belum datang.

Ahreum menarik lepas kaosnya, menampilkan bra berwarna hitamnya. Ahreum meringis pelan saat kembali merasakan perih di beberapa bagian tubuhnya akibat luka goresan di punggung dan dadanya. Jemari Ahreum meraba pelan, luka yang ada di dadanya, sakit sekali dan darahnya sudah mengering.

Dia membayangkan, kalau kemarin Jungkook tidak datang, dia tidak akan bisa keluar dari sana.

Ceklek...

“ Astaga!! ” Ahreum terkejut bukan main, dia segera mundur tapi yang ada dia malah menabrak almari.

Tubuhnya terhuyug mundur, dia menarik apapun yang bisa dia gunakan untuk berpegangan tapi malah...

BRUUGGHHH...

Tubuh Ahreum jatuh, tapi dia tidak merasakan sakit sama sekali. Sampai...

Ngghhhh... ” Matanya membola saat mendengar suara itu, yang lebih seperti suara lenguhan.

Ahreum baru menyadari kalau tubuhnya tengah menimpa sesuatu, oh atau mungkin bisa kusebut seseorang. Tangan Ahreum bergerak cepat, meraba wajah orang yang sedang dia timpa. Matanya semakin membola saat Ahreum sadar, kalau orang yang ada di bawah tubuhnya adalah....

Still Want YouWhere stories live. Discover now