15 | Tears Has Fallen

4.2K 681 57
                                    

Eonni? ” Irene terkejut bukan main saat secara tiba-tiba, Ahreum masuk ke kamarnya sambil membawa ponselnya.

Memang, Ahreum bilang tadi ingin meminjam ponsel Irene untuk menghubungi Jimin, dia bilang ada sesuatu yang harus mereka bicarakan.

“ Kau sudah selesai menghubungi Jimin? ” Tanya Irene sambil membantu Ahreum agar duduk di sisi ranjangnya.

Ahreum mengangguk sambil tersenyum meski sebenarnya hatinya menangis. Tapi dia tidak boleh terlihat lemah di depan orang lain. Dia tidak boleh merepotkan.

“ Apa katanya? ” Ahreum sempat diam sejenak, mencoba mencari alasan. Pasalnya sikap Jimin sangat dingin, dia bahkan tidak mengatakan apapun.

“ Dia bilang.... Dia janji akan pulang tepat waktu. Ya, dia bilang seperti itu. ” Kata Ahreum.

Irene tau benar, Ahreum sedang berbohong. Semua itu terlihat dari caranya memilin ujung bajunya dengan gelisah, itu adalah kebiasaan yang dimiliki Ahreum.

“ Lalu sekarang, apa yang akan kau lakukan? ” Tanya Irene.

“ Boleh aku pergi ke supermarket? ” Tanya Ahreum ragu.

“ Untuk apa? ” Heran Irene.

“ Belanja, aku ingin menyiapkan makan malam untuk Jimin. Sebagai tanda permintaan maaf. Aku janji tidak akan lama, sungguh. ” Kata Ahreum. Irene menghela nafas berat lalu meraih kunci mobilnya di nakas.

“ Baiklah, aku akan ikut bersamamu. Ayo. ” Irene menggandeng lengan Ahreum sambil tersenyum.




Daddy~~ Kenapa Mommy tidak mau pulang? ” Lagi-lagi, Jungkook menghela nafas panjang saat putrinya melontarkan pertanyaan yang sama untuk kesekian kalinya pada Jungkook.

Hari ini, Jungkook memang tidak pergi ke rumah Jimin untuk melihat Ahreum. Pasalnya, dari kemarin Rey sangat rewel. Dia terus menanyakan kapan Ahreum mau pulang. Kenapa dia tidak pulang dan pertanyaan sejenis lainnya.

“ Sayang dengarkan Daddy, Mommy bukan tidak mau pulang tapi belum. Rey ingat? Saat Rey bermain ke rumah paman Taehyung. Rey sering rewel dan tidak mau pulang kan? ” Bocah itu sempat berpikir sejenak sebelum mengangguk. Jungkook tersenyum lalu mengelus puncak kepalanya.

“ Seperti itulah Mommy saat ini, dia sedang bermain dan tersesat sampai tidak tau kemana harus pulang. ” Rey menautkan alisnya bingung.

Daddy kan becal, Daddy bica menggendong Mommy cepelti caat Daddy membujuk Rey agal mau pulang. ” Jungkook terkekeh pelan, gadis itu masih terlalu polos untuk mengerti semua situasi yang ada.

“ Nanti, sebentar lagi. Daddy akan membawa Mommy pulang. ” Janji Jungkook sambil mencium kening Rey.

Rey tersenyum lalu memeluk leher Ayahnya erat saat Jungkook menggendongnya.

“ Rey tidak cuka pada Jihan ahjumma. ” Sungutnya tiba-tiba.

“ Kenapa? ” Heran Jungkook.

Ahjumma itu celalu menempel pada Daddy. Rey tidak cuka juga kalau Eunwoo oppa digendong Daddy. ” Bibirnya mengerucut lucu. Ya! Si kecil sedang cemburu.

Dia marah saat miliknya disentuh oleh orang lain. Sangat mirip dengan sikap Jungkook. Over protective.

“ Bagaimana kalau Daddy lebih suka pada mereka? ” Goda Jungkook. Rey langsung melotot, bibirnya melengkung ke bawah, hidungnya kembang kempis dan....

Still Want YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang