4. Because of you

10 3 0
                                    

Thania dan Nathan duduk ditaman depan rumahnya. Thania masih memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu. Hingga Nathan tersadar jika Thania sejak tadi hanya diam.

"Lo kenapa dek"tanya Nathan sambil menaruh smartphonenya diatas meja dan membuka minuman soda yang tadi dibeli Thania dan meminumnya hingga tersisa setengah

"Nggak kenapa napa"

"Ya udah, makan gih martabaknya mumpung masih anget"

Nathan sebenarnya tahu, kalau Thania itu sedang berbohong. Hanya saja dia ingin adiknya berbicara sendiri dan tidak ingin memaksanya untuk bercerita.

Thania memakan martabaknya dengan lahap hingga belepotan seperti anak kecil yang kelaparan.

"Sans aja kali makannya kagak usah belepotan kayak bocah"

"Gue itu laper kak"

"Ya jangan kaya gitu juga kali de. Lo kaya belom dikasih makan aja. Bukannya lo tadi makan malam ya"heran Nathan

"Yang tadi itu cuma ganjel doang biar nggak kambuh maagnya"

"Ganjel apaansi, mana ada ganjel doang sampai nambah lagi"ucapnya sambil tertawa melihat wajah Thania yang merah menahan malu

"Gue tadi ketemu kak Angel"ucapnya to the point hingga Nathan berhenti tertawa dan memandang adiknya dengan tatapan yang sulit diartikan

"Kapan, dimana, sama siapa, kenapa kagak bilang gue sih"tanyanya beruntun

"Kurang banyak tuh nanya nggak sekalian pake baju warna apa, pake sendal apa, rambutnya digerai atau_"ucapan Thania terpotong setelah melihat wajah Nathan yang berubah serius dan memandangnya tajam

"Ok ok gue jawab dengan seribu rius"

Nathan hanya diam mendengarkan celotehan adiknya yang bertele tele. Dia merasa jika meladeninya mungkin akan semakin bertele tele dan itu akan membuat rasa penasaran semakin bertambah.

"Tadi gue ketemunya di supermarket dan dia sendirian"

"Kenapa dia nggak ngabarin gue ya. Terakhir ngabarin kemaren malem. Tadi pagi aja gue nggak liat dia"ucapnya menghiraukan jawaban dari adiknya

"Ya udah sih positive thinking aja mungkin dia sibuk"

"Iya juga sih, ya udah deh besok gue ke rumahnya"

"Nah gitu dong"

"Masuk gih udah malem, angin malem nggak baik buat lo"

"Ok, lo juga cepet masuk ntar diculik tante tante"

Nathan hanya tersenyum tipis menanggapi ucapan adiknya yang garing. Ia tahu jika adiknya sedang menghiburnya agar tidak sedih lagi.

Gue bersyukur punya adek kaya lo, walaupun nyeselin tatapi lo selalu ada buat gue, selalu menghibur gue, selalu ngasih sport dan masih banyak lagi. Thanks Than batinnya

❤❤❤

"Good morning kak Nathan" ucap Thania lalu duduk disamping kakaknya yang sedang makan nasi goreng

"Morning too babee"

"Ceria amat neng"sambungnya

"Ya dong, pagi hari itu harus ceria dan  semangat"

"Dek, kemaren lo kesambet apaan hmm"

"Yailah kak, gue ceria salah gue murung salah. Mau lo apa sih"

Stubborn Boy And Stubborn Girl (Hiatus)Where stories live. Discover now