Bagian 2

12.2K 222 53
                                    

Sekitar jam 1 malam, Arbilla terbangun karena ingin kekamar mandi. Dia pun dengan hati bangun dari tidurnya, supaya Aninta dan Arga tidak terusik. Arbilla turun dari tempat tidur, dan berjalan ke kamar mandi. Setelah selesai dari kamar mandi, Arbilla memilih keluar dari kamar untuk pergi ke dapur karena perutnya terasa lapar. Arbilla terkesiap saat tiba-tiba sebuah lengan membelit pingganggnya.

"Cari apa hmm....?" Tanya Braga.

Arbilla bisa bernafas lega karena yang memeluk pinggangnya itu Braga.

"Aku laper mas." Jawab Arbilla yang menegakkan badannya dan berbalik menghadap Braga.

"Mau aku buatin makanan?"

"Emang bisa?" Tanya Arbilla denga nada tidak percaya.

"Buat anak bisa, apa lagi buat makanan."

"Mas!" Pekik Arbilla kesal karena ucapan Braga.

"Ssst... Jangan teriak, ntar anak-anak bangun. Aku gak bisa berduaan sama kamu."

"Iish... Apa-apan sih!" Ucap Arbilla dan bersemu pipinya bersemu merah.

"Hahahaha... Muka kamu gemesin banget sih sayang."  Ucap Braga sambil mencubit pipi Arbilla gemas.

"Sakit mas." Ucap Arbilla sambil memukul lengan Braga.

"Hahaha..  iya-iya... maaf."

"Ya udah, sekarang kamu duduk aja. Biar aku buatin makanan." Lanjut Braga berucap.

Arbilla pun duduk di meja makan, Braga membuatkan roti isi untuk Arbilla. Setelah selesai Braga duduk di samping Arbilla. Arbilla mulai memakan roti isinya. Arbilla yang merasa terus di pandangi akhirnya melihat kearah Braga.

"Ada apa?"

"Apa aku gak boleh memandang istri ku?"

"Bukan gak boleh. Tapi aku risih di pandangin kaya gitu."..." Kenapa terus mandangin aku?"

"Karena kamu cantik, dan aku masih gak nyangka, akhirnya kamu balik lagi ke aku."

"Emangnya mas fikir, aku gak akan kembali?"

"Aku terus ngeyakinin diri aku kalo kamu akan kembali. Tapi hati kecil aku gak yakin kalo kamu akan kembali."

"Kenapa?"

"Karena sesuatu hal."

"Apa itu?"

"Udah, habisin maka kamu." Ucap Braga sambil mengusap kepala Arbilla.

Arbilla pun kembali melanjutkan makannya. Dalam hati Braga merutuki dirinya karna hampir mengatakan apa yang terjadi di masa lalu. Braga benar-benar tidak ingin, jika Arbilla pergi lagi dari hidupnya.

"Mas."

"Iya."

"Kita udah pisah rumah lama, apa aku masih menjadi istri mas."

"Secara hukum kamu masih tetap istri aku. Kalau secara agama aku gak tau. Tapi aku sama sekali gak pernah menalak cerai kamu."

"Aku takut, karena udah lama kita gak tinggal bersama status kita sudah bercerai mas."

"Kalo kamu takut. Aku akan menikahi kamu lagi. Supaya gak ada ketakutan lagi di diri kamu. Apa kamu mau?"

"Aku mau mas. Lebih baik kita mengulang kembali pernikahan kita. Dari pada nantinya apa yang kita lakukan adalah perbuatan zina. Walau secara hukum negara dan secara agama mas belum menalak aku."

"Kalau begitu, besok kita kerumah ibu. Dan meminta restu pada ibu untuk aku menikah ulang dengan kamu."

"Iya mas. Aku juga ingin ketemu ibu. Aku benar-benar lupa dengan ibu.".

Sexy Lecture My MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang