- 22 - Keputusan (2)

46 6 0
                                    

Pokoknya pas bikin bagian Keputusan, backsoundnya masih Mad Clown ft. Kim Nayoung - Once Again (Ost. DOTS part 5.)
Karena emang inspirasinya dari lagu itu. Buat saya sih bisa mewakili perasaan di cerita ini. Hohohoho

Not edited ~~

-------

Yuga telah memutuskan untuk membatalkan pernikahannya dengan Bita. Dan dia juga telah menyuruh ayahnya membatalkan serah terima jabatan pimpinan perusahaan kepada Bita.

"Hadirin yang sangat saya hormati, seperti yang telah kita ketahui kinerja nona Tsabita Siwiyudha sangatlah memuaskan untuk perusahaan kita, kita juga berencana akan mempromosikan beliau ke jabatan yang lebih tinggi, dan setelah ada pembicaraan Nona Tsabita Siwiyudha akan menikah dengan putra saya Yuga Wardhana, yang saat ini berhalangan hadir." Kata Pak Wardhana, ayah Yuga memulai pidatonya. Namun terlihat raut khawatir diwajahnya. Sesekali dia melihat ke arah istrinya yang hanya  menunduk membuang muka karena malu. "Namun, karena keputusan yang dibuat oleh putra saya  dan tidak bisa dirubah lagi, anak saya, Yuga Wardhana memutuskan untuk membatalkan pernikahan dengan Nona Tsabita Siwiyudha secara sepihak, oleh karena hal tersebut serah terima jabatan ini juga akan ditunda sampai ada keputusan selanjutnya dari anak saya, Yuga Wardhana. Dan.. mari kita lanjutkan pesta hari ini." Lanjutnya yang benar-benar tidak tahu harus menaruh wajah mereka kemana lagi.

Sementara itu, Bita sangat shock dengan apa yang dia dengar baru saja. Romeo dan Dicky yang ada didalam acara juga sangat kaget. Bita langsung meninggalkan acara dan disusul oleh Romeo dan Dicky. Melihat kepergian anaknya, Ayah dan Ibu Bita juga menyusul. Mereka berdua melihat ke arah orang tua Yuga dengan tatapan kebencian.

Sementara itu, sejak berhenti di tepi jalan, Yuga langsung memesan tiket pesawat. Dia akan ke luar negeri. Setelah pembayaran selesai, Yuga mematikan ponselnya. Kemudian dia menuju rumahnya sendiri untuk mengemas barang yang alam dia bawa. Tak lupa dia menelfon armada taxi untuk menjeputnya ke bandara.

Sementara itu, Funi dan teman-temannya memutuskan untuk pergi ke cafe untuk membantu jualan. Namun, saat mereka hampir masuk ke area cafe, mereka melihat Bita bersama Romeo berada di halaman cafe. Sementara Dicky sedang menyuruh para pegawai cafe duduk jongkok dan ditodong dengan senjata api. Melihat itu, segera mereka merekam apa yang mereka bicarakan.

"Sial! Kemana Yuga pergi!? Ponselnya dimatiin apa gimana, sih!?" Omel Bita sambil terus mencoba menghubungi Yuga. "Ini ga boleh terjadi, gue harus dapetin perusahaan itu lagi. Itu ounya gue! Awal lo, Yuga Wardhana, lo akan habis di tangan gue. Ga cuma lo, tapi orang tua lo!!" Omel Bita.

"Gue yakin ini ada hubungannya sama Funita, kita harus segera lancarin rencana kita. Funi dengar semua rencana kita, gue yakin pas di resto itu adalah Funi." Lanjut Romeo yang juga sedang mode serius.

"Romeo, habisi Funi dan orang tua Yuga. Temukan Funi dan jangan biarin dia hidup!" Kata Bita dengan geram kemudian menghampiri karyawannyang disekap mulutnya dan di tali kedua kaki dan tangannya. "Kalian akan aman disini," kata Bita kepada para karyawan kemudian pergi meninggalkan cafe. "Funi, lo udah bikin semua rencana gue gagal. Lo bakal tau akibatnya. Ayo!" Ajak Bita kepada Romeo dan Dicky yang mulai meninggalkan cafe. Daniel dan Sandy yang berhasil merekam kejadian itu langsung menghubungi Nara dan Reon.

Adin segera masuk ke cafe sesaat setslah Bita dan kerua cowok itu pergi. Adin membuka sekapan pada pegawai cafe yang juga adik kelasnya itu. "Kak, Kak Funi dalam bahaya, kak!" Katanya sambil menangis.

Love You, Just Like This is Enough (END)Where stories live. Discover now