- 18 - Rencana

61 6 0
                                    

Sebelumnya saya mau ngucapin Selamat Idul Fitri bagi yang merayakannya (termasuk saya sendiri, yeeyy) Mohon Maaf Lahir dan Batin buat readers tercinta ♥️♥️♥️

Not edited
Please vote dan komentar ya. Aku pasti seneng banget kalau ada masukan buat ceritaku..
Terima kasih~~
Happy reading ~~

~~~~~~~~~~~~~~~

"Kak, aku dan Adin pulang duluan, ya? Mau dianter sama Kak Reon" kata Funi.

"Gue aja yang anter" jawab Yuga cepat.

"Apa!?" Tanya Funi dan Bita barengan.

"Ah, engga, ati-ati di jalan." Jawab Yuga sambil mengelus rambut Funi. "Ati-ati bawa anak orang bro!?" Kata Yuga sedikit judes kepada Reon.

"Gue bisa diandelin" jawab Reon sambil tersenyum. "Ayo manis" ajak Reon kepada Funi dan Adin.

"Bye--"

Melihat Funi dan Reon jalan berdampingan dan terlihat sekali obrolan mereka sangat menyenangkan. Membuat Yuga dan Bita terdiam melihat kepergian mereka.

Sejak malam itu, memang Funi dan teman-temannya fokus buat ujian. Meski mereka tetap berangkat buat part time di cafe, tetapi mereka tetap membuka buku di sela-sela waktu longgar. Selain itu di cafe sudah ada 3 personel baru yang membantu.

Reon juga sering terlihat mampir ke cafe buat jemput Funi. Bagi teman-teman Funi itu adalah hal wajar karena Reon adalah kakak Funi. Tetapi bagi Yuga, sikap Reon sudah sangat mengganggu pikirannya. Dan Yuga mulai menunjukkan sikap posesifnya kepada Funi. Tetapi yang membuat Funi jengkel adalah Yuga sering membuatnya cemburu dengan Bita.

"Kamu ga boleh pulang sama Reon," kata Yuga saat Funi sedang bersiap untuk pulang dari cafe.

"Kenapa?" Tanya Funi dengan dingin.

"Ya ga boleh aja," jawab Yuga tidak mau menjelaskan alasannya yang sudah jelas.

Mendengar jawaban Yuga membuat Funi menghela nafas dalam-dalam. "Kak Yuga kaya anak kecil. Udahlah Kak, Funi mau fokus ujian dulu. Funi gak mau bahas ini." Kata Funi sedikit jengkel. "Kak Reon sudah nunggu di depan, Funi pamit pulang dulu." Funi meraih tangan kanan Yuga untuk cium tangan pamitan dan beranjak meninggalkan Yuga. Tetapi Yuga menahan tangan Funi dan memandang Funi dengan tatapan memohon agar Funi menuruti permintaan Yuga. "Kak... Funi mau belajar di rumah, please"

"Funi, gue janji bakal cari cara buat batalin pernikahan ini." Kata Yuga dengan penuh kesedihan di matanya.

"Kita lihat nanti, apa Kakak benar-benar bisa melakukannya apa tidak." Kata Funi yang melepaskan tangannya dari tangan Yuga kemudian pergi menghampiri Reon yang sudah menunggu di depan Cafe.

~~~~~~

"Bita, kapan kita melancarkan rencana?" Tanya Dicky saat mereka berada di parkiran perusahaan milik ayah Yuga. Disana juga ada Romeo. "Lo juga udah menguasai perusahaan ini kan?" Lanjutnya.

"Sebentar lagi, Ky. Bulan depan baru peresmiannya." Jawab Bita.

"Setelah peresmian itu, lo bakalan nikah sama Yuga. Habis itu lo ceraiin suami lo dan balik ke Reon." Kata Romeo. "Sadis. Hahaha" timpuk Romeo yang diakhiri dengan tawa senangnya.

"Jelas dong. Mana ada yang mau nyia-nyiain cowok tajir sukses dan super keren kaya Reon. Gila apa gue? Hahaha." Dan mereka tertawa terbahak-bahak atas rencana mereka yang segera akan terealisasi itu.

~~~~~~

"Mama, aku ingin membatalkan pernikahan dengan Bita." Kata Yuga dengan lirih di telefon.

Love You, Just Like This is Enough (END)Where stories live. Discover now