_-_

15 0 0
                                    

Ini lah hari hariku. Hari hari di mana aku merindukanmu. Mengulang kembali percakapan kita hanya dari imajinasi. Mengulang kembali canda dan tawamu dalam bayanganku. Memutar kembali lagu lagu yang kau nyanyikan hanya dari recorder smartphone ku.

Inilah hari hariku. Hari hari sendiri tanpamu. Tanpa orang yang selama ini berperan paling besar melengkungkan senyuman. Menggelakkan tawa. Membuat hati berbunga bunga. Memecah sunyi dan sendiri.

Inilah hari hariku. Setelah percakapan yang mengiris itu. Setelah bercanda yang tak lagi menggembirakan itu. Setelah aku dengan susah payah tersenyum untuk menyembunyikan tangis di depanmu agar terlihat baik baik saja. Yang entah sampai kapan bisa aku jaga.

Aku sendiri tidak percaya dengan hatiku. Yang tetap bertahan meskipun dia sudah mengatakan mustahil untuk bersama. Yang tetap berharap di saat harapan itu sudah sirna. Yang tetap menjaga meskipun hatinya sudah ada yang punya.

Terkadang, air mata perlu di temani dengan lagu lagu sendu pula. Bersender pada dinding dinding kamar yang bisu. Yang dengan setia mendengarkan setiap tangisanku.

Bantal guling pun turut rela aku cabik cabik. Meluapkan perasaan yang benar benar tidak bisa aku tahan sendirian. Dan selimut, tak segan menggantikan peran tisu sebagai penghapus air kesedihan.

Siapapun, tolong aku. Aku kesakitan di sini sendirian. Tidak ada obat yang begitu hebat untuk mengobati luka ini. Sakit tapi tidak berdarah.

Apa kau berfikir jika aku akan mengihlaskannya? Mendoakan dia agar bahagia dengan pilihannya? Tidak! Aku tidak pernah sebaik itu dengan luka. Aku akan berdoa agar dia tidak pernah bahagia dengan siapapun selain denganku. 🌹

_zhuee

Sepotong Hati Penuh RinduWhere stories live. Discover now