Sepotong Hati Penuh Rindu

IHLAS

Ini benar benar membingungkan. Seolah kau begitu mencintaiku. Kata sayang sepertinya murah sekali untuk kau berikan untukku. Yang kini aku tanyakan adalah, apakah hanya aku saja yang kau panggil sayang? Atau masih banyak di luar sana yang kau panggil sayang juga?

Harusnya aku tidak usah risau akan hal itu. Bukankah aku sudah berjanji akan melupakanmu?

Aku akan melupakanmu?
Itu hanyalah ekspetasi. Realiti nya, aku benar benar tidak bisa sedetik pun tidak berfikir tentangmu

Seolah kau telah ikut menyatu dengan oksigen yang selalu aku hirup. Mengisi sendi sendi kehidupan. Menjadi detak nadi. Mengalir bersama darah. Menjadi perekat antara kulit dan daging ku.

Aku tidak pernah berfikir, apakah kau juga di sana memikirkan ku seperti aku memikirkan mu juga? Bahkan, untuk berharap akan hal itu pun aku sangat ketakutan.

Aku hanya mencintaimu diam diam. Melukai diri perlahan lahan. Dan membunuhku kemudian.

Ini memang tidak mudah. Tidak akan ada yang mampu bertahan dengan keadaan cinta seperti yang ku rasa. Mencintai sendirian.

Seperti yang kau pernah katakan, untuk tetap bertahan, walau menyakitkan. Bersabarlah sedikit lagi. Sampai kau menyelesaikan urusanmu dengannya. Karena, hanya aku yang kamu cinta.

Tapi, sekarang aku berfikir, apakah kau juga mengatakan hal yang sama kepadanya mengenai aku?

Sekarang aku pun sadar, kalau aku hanyalah seorang pengganti, di saat tokoh utama sedang tidak ada.

Sakit memang jika harus melepaskan seseorang yang kita cinta. Tapi, lebih sakit mempertahankan orang yang bahkan dia pun tidak ingin untuk di pertahankan.

Mungkin, melepaskan dia yang aku anggap baik memang jalan yang paling benar. Karena aku yakin, yang lebih baik sudah menanti kedatanganku di masa depan.

Dan kini, kau akan selalu aku kenang sebagai seseorang yang pernah aku cintai, sebagai seseorang yang selalu membuat aku menunggu, seseorang yang membuat aku cemburu dan seseorang yang membuat aku belajar untuk setia.

_zhuee