JANGAN MENIPU DIRI

21 1 1
                                    

Berhentilah untuk menjadi satu-satunya suara yang kudengar dalam bisingnya diam, berhentilah untuk menjadi satu-satunya cahaya yang kulihat dalam gelapnya pejam, dan berhentilah untuk menjadi satu-satunya nama dan rindu yang kutangisi. Berhentilah menjadi roda kenangan yang masih berputar dalam kepala, biar kini benci yang kupeluk, haruskah kita menipu diri?

Bingkai di atas meja kamarmu dan kamarku menjadi saksi bisu, sesekali masih ada sorot mata memandang pasrah, usapan lembut bertanya-tanya perihal kabar, dan kebahagiaan, namun diam adalah pilihan yang paling kejam, berpura-pura lupa, haruskah kita menipu diri?

Saling menatap satu ruang obrolan yang sudah lama sunyi, tak ada lagi yang di bagi, tak juga berpenghuni, sudah sangat lama, sehingga lupa bagaimana rasanya tertawa berdua, berbagi rindu agar segera reda. Kita sama saja, egois. Memaksa rasa agar lupa dan jangan merindu, sebab temu tak akan lagi ada, padahal rindu masih merana, haruskah kita menipu diri?

Malam sebelum pejam dan lelap, ada dua doa yang terpanjat dan tercatat. Namun sama-sama tidak akan berujung pengabulan, sebab Tuhanmu berkata tidak begitu pula dengan Tuhanku, kita pasrah, sebab sudah kalah, jangan lagi menipu diri.

_zhuee

Sepotong Hati Penuh RinduWhere stories live. Discover now