♥ 6. Can't

25.4K 3.8K 319
                                    

Saat ini Yoongi sedang bersantai di balkon kamarnya, sembari melihat jalan sepi serta menikmati sejuknya angin malam yang menerpa kulitnya. Sebuah ingatan menyedihkan datang kedalam pikirannya, hingga membuat malam Yoongi semakin sendu.

Terlebih-lebih Min Joongi, Ayah Yoongi yang baru saja pulang dari bekerja dan saat ini sedang ada dirumah bersama Gaeun. Dan baru saja juga, Yoongi mendapat amukan dan pukulan lagi gara-gara nilai yang ia dapatkan.

Jauh didalam benak Yoongi, ia ingin ikut mendiang Ibunya saja. Namun, jauh dari kata rindu sebenarnya Yoongi menyimpan rasa amarah yang amat besar terhadap Joo Hyera, Ibunya.

Andai ibunya tidak bermain api dalam rumah tangganya, maka keluarganya tidak akan hancur. Andai saja ayahnya lebih bisa berlapang dada dan memaafkan kesalahan ibunya, mungkin sekarang ibunya masih ada disini dan tidak memilih mengakhiri hidup karena laki-laki yang dicintainya itu membenci dirinya.

Apa yang salah dengan keluarganya, apa yang salah dengan dirinya. Masalah sudah berlalu, namun rasa benci Min Joongi masih membara tiap ia melihat Yoongi. Semua ini seperti skenario dari Tuhan untuk Yoongi, kenapa dari sekian banyak pasang keluarga. Kenapa harus keluarganya yang hancur dan diterpa masalah yang kian rumit.

Dampak segala masalah yang diterima Yoongi, membuat dirinya mencari sebuah pelampiasan. Setiap diterpa masalah, maka ia selalu melarikan diri dan bukan mengatasi. Entah ia melampiaskannya kepada pergaulan yang buruk atau pola hidup yang tidak teratur dan liar. Yoongi sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, karena ia begitu takut dengan ayahnya dan memilih diam dan melarikan diri dari masalah.

Cuaca malam ini sejuk, tidak panas namun tidak dingin pula. Karena cuaca yang cukup bersahabat, Hyera memilih jalan-jalan malam seorang diri. Tujuannya bukanlah mini market ataupun kedai yang menjual teokbokki, namun tujuannya adalah game center dekat rumahnya. Lebih tepatnya bisa dibilang adalah warnet.

Belajar itu membosankan, bermain game itu menyenangkan. Maka dari itu Hyera akan mengunjungi warnet setiap seminggu sekali untung menyegarkan pikiran dari penatnya belajar.

Hyera melangkahkan kakinya masuk kedalam warnet dengan semangat, membayangkan ia bisa bermain game sepuasnya tanpa mengingat tugas karena telah ia kerjakan lebih dulu. Namun baru saja ia akan menarik kursi untuk duduk, ia melihat sosok yang ia kenali.

Melihat Min Yoongi setiap hari memang bukan hal yang buruk bagi Hyera, namun melihatnya bermain game di warnet cukup membuat Hyera terheran juga.

Hyera masih berdiri dengan tangannya yang bertumpu pada kursi, sembari memperhatikan Yoongi yang sedang sibuk menggerakan jarinya di keyboard.

"Hey, Min Yoongi. Sedang apa kau di wilayahku?" tanya Hyera.

Yoongi mempause game nya dan menengok kesamping dengan malas. Setelah melihat ada Hyera dihadapannya, Yoongi mengerang pelan namun terkesan kesal.

"Mau apa lagi kau anak baru?" tanya Yoongi.

Hyera tak memperdulikan ucapan Yoongi dan memilih menarik kursinya lalu duduk, kemudian menyalakan komputer. Hyera tak perduli tatapan Yoongi kepadanya.

"Tenang saja, aku mau bermain game juga. Bukan mau menyusulmu." ucap Hyera.

Sama halnya dengan Hyera, Yoongi juga melanjutkan gamenya. Selama bermain game, dua anak manusia itu bertingkah seolah tidak mengenal, walaupun sesekali saling melirik.

Yoongi mendecak dan sedikit menggebrak mejanya, "Aah! Aku kalah lagi!" Yoongi mengomel sendiri.

Tangan Yoongi masuk kedalam sakunya dan mengambil sebuah korek dan sepuntung rokok, yang kemudian ia nyalakan.

Sweet Bad Boy - Min Yoongi [SUDAH TERBIT]Where stories live. Discover now