"Ia"

"Nah ini gur balikin, beli aja sendiri" fadli terkiki, ficky melongo dan tenangnya bintang meninggalkannya  bagitu saja tampa melihat ekspresi ficky, "rasain lu! Fic, ahahahha"

"Ahhhh....dede atit"ficky mengerutkan mulutnya, berlaga seperti anak kecil. " ck... amit-amit"

____________

bintang berjalan dengan santai, melewati lorong-lorong yang sepi nan gelap. Hingga sampai pada jalan raya dan setelah itu dia mencari para pedagang siomay.

"bang... Siomay 6"

"Siap"

Bintang membuka hpnya yang tiba-tiba bergetar. Tertera nama mama.

Mama

Nak kalau sudah selesai urusannya balik yak kerumah segera soalnya hari ini ayah pulang.

Bintang menghela nafas, masih ingat pulang ternyata ayahnya.

Sedangkan di sana ada bulan yang tengah asik makan makanannya, bakso kini sudah habis dan ludes tak tersisah. "Huft..... Akhirnya kenyang juga" chika terkekeh melihat bulan yang sudah tak bisa bergerak lagi, saking kenyangnya ia. "Mau nambah lagi nggak lan?" tawar chika yang terkiki melihat ekspresi dari bulan. "niat banget si pengen matiin gue sekarang"

Chika terbahak melihat bulan yang ngerocos seperti ibu-ibu kos-kosan . "iya-iya ampun mba"bulan malah tambah ngambek dengan ejekan chika. Chika menatap ke seluruh penjuru banyak di padati dengan manusia-manusia yang tengah kelaparan.

Drtt...

chika mengambil hpnya di dalam sak celana jinsnya itu.

Dia melihat layar yang menyala beberapa saat itu. "Pesan dari siapa chika?" tanya bulan yang mencoba mengintip benda berbentuk segi empat itu. Chika acuh dengan pesan yang masuk. "Hm bukan siapa-siapa, nggak penting lah" bulan menatap chika dengan raut bingung terdengar intonasi bicara chika seperti tak suka dengan sang pengirim pesan.

"Ya..sudah kalau gitu gue udah selesai nih, yuk kita balik"chika mengangguk kemudian berdiri dari tempat makan itu.

Kini bintang memasuki tempat pertinjuan itu, tampak ramai seperti biasanya yang ia lihat. Cowok itu hanya acuh dengan keadaan sekitarnya dengan sebuah benda yang dapat mendengar musik di telinganya itu dia bersenandung dengan kecil. Tampak tenang hingga ia berada di tujuan. 

"Weh cepet banget lo bintang"

"Bacot!"

Ficky hanya terkiki melihat bintang yang sempat terganggu karna teriak ficky yang melebihi toa. Sedangkan fadli malah menyumpal telinganya dengan kapas hingga ia tak mendengar suara besar dari ficky. "Fadli!" teriak ficky namun sang empun tampak tar bergeming. "Fad" sekali lagi "FADLI!!!!!!"

" bang*at" ficky hanya nyengir tampa dosa. "Apa lu mau ngajak berantem lu!"

"Ehhhhh nggak-nggak kok, santai mas. Slow-slow" bintang mulai jengah dengan segeranya ia tidur.  "Ah bodo! Gue mau pergi aja"

"Eh-eh tungguin fad, ya elah gue jangan di tinggalin juga kale" teriak ficky.

 
________________

' no limit in the sky that i won't fly for ya'
'No amount  of tears in my eyes that i won't cry for ya'
'Ohhh no'

Bulan dan bintang حيث تعيش القصص. اكتشف الآن