MPB | Satu

40.5K 1.9K 160
                                    


PLAGIAT DI LARANG MENDEKAT!

***

Berpasang-pasang mata kini telah menatap ke arah tiga pemuda yang tengah melangkah di koridor dengan santai. Namun, berbeda dengan kedua pemuda yang terkadang membalas sapaan dari para gadis yang tak jarang menyapanya di sepanjang mereka melangkahkan kakinya menuju ke arah kantin.

Sasuke, nama pemuda yang berjalan di tengah menatap tajam ke arah depan tanpa memperdulikan sekelilingnya.

Setibanya di kantin yang terasa penuh itu pun dengan cekatan kedua pemuda yang berjalan di samping kanan kirinya mengusir seorang siswa yang sedang menikmati makan siangnya dengan gertakan halus.

"Bosan sekale," keluh seorang pemuda berkulit tan seraya menghempaskan bokongnya ke kursi yang sekarang didudukinya.

"Hidupmu memang selalu membosankan, jadi jangan heran," timpal pemuda berambut klimis yang menatap pemuda berambut durian yang kini menjatuhkan kepalanya ke meja dengan raut wajah yang terlihat mengantuk.

"Sialan kau Sai," sahut Naruto dengan tatapan tajamnya menatap Sai yang kini memperlihatkan deretan giginya yang rapi.

Sedangkan pemuda yang memiliki paras wajah yang hampir mendekati kata sempurna itu terlihat jengah mendengarkan perdebatan sahabatnya. Ia menaikkan kakinya ke atas meja sehingga membuat Naruto terperanjat kaget dan kembali menegakkan kepalanya menatap tak suka ke arah Sasuke yang dengan santainya menyeruput minuman yang baru saja datang tanpa memperdulikan Naruto.

Irish birunya menatap seorang gadis yang tak sengaja melewati mejanya, dengan gerakan cepat, Naruto bangkit dan mencegat jalan gadis tersebut sehingga berhenti, "Pesankan aku minuman, cepat ya," ucap Naruto dengan nada perintah yang sangat kentara. Ia pun kembali duduk mengabaikan gadis yang menatapnya tidak mengerti.

"Pesan saja sendiri," jawaban gadis yang tidak ia duga membuat Naruto kembali berdiri dan menatap gadis manis dengan tubuh mungil di hadapannya dengan tatapan tidak percaya.

"Hei, kau tidak tau siapa aku?" tanya Naruto kala perintahnya tidak dituruti.
"Cepat, aku hauss," lanjutnya dengan mengibaskan tangannya agar gadis tersebut segera melaksanakan perintahnya.

"Tidak, dan aku tidak mau, permisi," balas gadis tersebut tanpa menatap takut ke arah Naruto yang melongo ketika perintahnya tidak diindahkan oleh gadis yang baru saja melewatinya.

Naruto pun menekuk wajahnya seraya melirik sinis gadis berhelaian merah muda yang berjalan dengan santainya keluar dari kantin. Bukannya menunjukkan wajah yang seram, Naruto bahkan terlihat menggelikan di mata Sai dan membuat dengusan Sasuke keluar.

"Sial," umpatnya kembali duduk.

Sasuke sendiri terlihat terkejut kala mengetahui gadis tadi yang dengan beraninya menentang perintah Naruto. Selama ini pun mereka selalu mendapatkan apa yang mereka mau. Tapi dengan beraninya gadis yang membuat smirk muncul di bibir pemuda Uchiha tersebut memabuatnya tertarik dengan tatapan elangnya yang seakan siap menyantap semua orang yang berani menentangnya. Tak terkecuali seorang gadis sekalipun.

"Lihat saja nanti jika ketemu," Naruto masih saja menggerutu kesal karena tidak terima jika perintahnya di bantah bahkan oleh seorang gadis yang tubuhnya lebih kecil darinya. Sungguh hari yang menyebalkan! Sial.

***

"Apa?"

"Kenapa ekspresi mu begitu?" tanya Sakura heran ketika mendapati sahabatnya yang menatapnya dengan mulut yang sedikit terbuka setelah mendengar ceritanya.

Tak lama kemudian, Ino menepuk jidatnya sendiri, "Forehead kau tidak tau siapa mereka?"

"Lalu apa masalahnya?" Sakura kembali bertanya dengan heran. Ia tidak bodoh, dan Sakura tentu tau siapa yang dengan seenaknya menghentikan langkahnya dan dengan tiba-tiba memerintahkannya sewaktu di kantin tadi.

MY PERFECT BADBOY Where stories live. Discover now