Chapter 23

19 1 0
                                    

Ku buka WA dari Yoga
✉️ Dit lo ngapain sama Alyo?
✉️ Alyo ? Maksud lo Alyoga?
✉️ Iya, lo jangan deket deket dia , jangan jangan dia punya niat jahat sama lo
✉️ Yang ada tuh jangan jangan deket deket lo sama cewe lo itu yang sama sama duo penghianat! Lagian lo ngapain sih sok sok pedulian ama gua. Alyoga baik kok
✉️ Gue bisa jelasin yang sebenernya dit, tapi belum tepat saatnya
✉️ Serah lo!
"Yoga apa apan sih ga jelas bgt, ga cukup apa udah ninggalin gue tanpa alasan yang jelas. Seenggaknya bilang putus kek, biarpun sakit kan jadi jelas. Nah ini ngegantungin!" Gerutu dita di depan layar hpnya.
———————————————-
Hari - hari berlalu , Dita semakin dekat dengan Alyo , Dita selalu mencoba untuk sayang kepada Alyo namun masih sulit, bayangan bayangan masa lalunya masih menghantui di pikiran. Begitu pula dengan Yoga , dia pun semakin dekat dengan Kayla . Bedanya dengab Dita, Yoga tak pernah berusaha untuk menyukai Kayla. Yoga sudah muak dengan posisi ini namun mau bagaimana lagi.
—————————————-
Di sekolah jam istirahat berbunyi
Semua anak pergi ke kantin ataupun taman sekolah kecuali Kayla dan Alyo , mereka masih duduk di kursinya.
"Dit ke kantin yuk?" Tawaran icha mewakili teman temannya Vei, Riko dan Affan.
"Yog ke kantin yuk" tawar Kayla tak mau kalah. Yoga hanya mengangguk mengiyakan.
"Eh ke warung mi ayam depan aja yuk,
males di kantin ada dua penghianat, bisa bisa kantinnya bau bau kemunafikan lagi" icha menyindir
Kayla menggebrak meja tak terima, sifat aslinya keluar . " maksud lo apaan ngomong gitu ke gue?"
" ya kalo ga mau di omong penghianat jangan jadi PHO dong perebut hubungan orang" icha seraya berdecak pinggang.
"Udah Stop ! Yuk keluar aja " dita mencoba melerai.
Dita menatap mata Yoga sambil berjalan keluar kelas. Mereka berdua saling tatap . Terlihat perasaan Rindu yang mendalam yang mereka pendam.
——-
"Yog!" Kayla melaburkan tatapannya
"Eh iya maaf ga jadi ke kantin ya, aku ada kumpul sebentar sama temen basketku, aku pergi dulu ya" Yoga keluar kelas
" oh iya gapapa" Kayla merasa lega. Iya tadi mengajak ke kantin hanya untuk memanas manasi Dita saja. Dia sebenernya ingin membicarakan hal penting dengan Alyo tentang rencana jahatnya.
——-
Kayla lalu duduk di samping Alyo
Kini hanya ada mereka berdua di kelas
Sambil clingak clinguk keduanya
"Lama bgt sih lo ngobrolnya" kata Alyo
"Sorry Sorry, jadi gimana rencana kita? Lo udah berhasil kan deketin Dita?"
——-
Di sisi lain
"Eh bentar bentar duit gue ketinggalan , gue balik ke kelas dulu yaa lo tungguin disini" kata dita. Teman temannya hanya mengangguk.
Dita balik ke kelas namun tepat di depan pintu , dita mendengarkan pembicaraan Alyo dengan Kayla.
"Udah berhasil kok Dita dah klepek klepek sama gue, tapi Kay..." belum selesai ngomong sudah di potong Kayla.
"Bagus bgt, gue juga udah berhasil balik lagi sama bebeb gue Yoga, bodoh bgt tuh Yoga gue boongin padahal kan mamah gue sehat sehat aja. Dia ga tau kalo gue cuma morotin dia dan biar bisa dapet salah satu proyek restorannya buat bokap gue wkwk. Ya walaupun sebenernya gue juga masih suka sedikit sih tapi kan tujuan utama gue buat morotin dia , oh iya nih bayaran buat lo karena lo dah bantuin gue misahin Dita sama Yoga" Kata Kayla sambil menyerahkan Amplop berisi uang.
Dita kaget, Dia membendung air matanya kuat kuat dan berjalan ke arah mereka.
"Kay gue mau jujur sesuaaaa.." belum sempat Alyo berbicara Dita sudah membentak terlebih dahulu.
"Kalian berdua emang bukan manusia ya?" Halus tapi menekan kata kata Dita
"Dit gue bisa jelasin" kata Alyo mencoba menahan tangan Dita
"Lepasin gue" Dita keluar kelas sambil menangis
Alyo yang mencoba mengejarnya langsung di tahan Kayla. " alah udah biarin cewe alay".
———
Brak
Dita menabrak bahu seseorang dan terjatuh.
"Lo gapapa?" Yoga sambil mengulurkan tangannya.
Dita mendongak keatas karena mengenali suaranya.
"Dit lo kenapa nangis? Kita duduk yuk di taman deket situ"
———
Tidak ada pembicaraan
Hanya suara isakan tangis Dita saja
Yoga tak tega melihat cewe yang di sayanginya menangis, tapi sepertinya dita butuh waktu untuk menenangkan diri.
Sesekali yoga ingin sekali mengelus pundaknya , mencoba menenangkannya tapi entah mengapa tak pantas rasanya

Menuju ending

December Rain (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang